Meninggalnya kepala
Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho karena sakit kanker paru-paru yang dideritanya, membuat saya membayangkan bagaimana kuatnya sang isteri
mendampinginya.
Sutopo divonis kanker
paru-paru stadium 4 pada 17 Januari 2018 lalu. Bayangkan saat mendengar berita
tentang vonis penyakit kritis ini, tentu bukan hanya Sutopo yang terpukul, tentu isteri dan anak-anaknya pun
kaget dan sedih menghadapi kenyataan pahit ini.
Bisa dibayangkan jika
kejadian serupa menerpa keluargamu? Bagaimana kita sebagai seorang isteri harus
tetap kuat dan memberi semangat kepada pasangan menghadapi penyakitnya itu?
Sakit bukan hanya akan
membawa beban mental, tetapi juga akan menguras uang, perhatian dan tenaga
untuk merawat sang pasien. Tentunya sebagai isteri yang sudah berjanji di
hadapan Tuhan untuk setia dan mengasihi saat sehat maupun sakit kita harus
menjalankan peran kita sebaik mungkin.
Bagaimana kita bisa
tetap kuat dalam menjalani hari-hari mendampingi kekasih kita untuk berjuang
bersama melawan sakitnya?
Jika kamu sedang
menghadapi hal tersebut, kamu bisa melakukan 3 hal ini:
1# Melangkahlah
bersama Tuhan
Saat suami jatuh
sakit, banyak isteri yang mengalami kepanikan dan bahkan terpukul hingga tidak
bisa memberikan dukungan maksimal yang dibutuhkan oleh sang suami. Ada banyak
kekuatiran menyerang, mulai dari biaya perawatan, kebutuhan sehari-hari, siapa
yang merawat anak-anak dan hingga bayangan terburuk yang mungkin terjadi.
Saat mengalami semua
itu, mari renungkanlah Mazmur 62:6-7 ini:
Hanya pada Allah saja
kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku. Hanya Dialah gunung
batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
Percayalah bahwa Tuhan
hadir saat keluargamu sedang menghadapi badai kehidupan seperti saat ini. Dia
tidak pernah meninggalkanmu dan juga suamimu, bahkan Dia tidak pernah
mengijinkan pencobaan yang melebihi kekuatanmu (1 Korintus 10:13).
Ajaklah suamimu dan
juga anak-anakmu untuk berdoa bersama, mengundang Tuhan bekerja di
tengah-tengah keluarga kalian. Percayalah kepada kuasa darah Yesus, Dia yang
telah mati untuk menebus segala dosa kita, juga telah menebus kita dari setiap
sakit penyakit dan kutuk maut (Matius 8:17).
2# Jadilah pemberi
semangat baginya
Banyak orang yang menerima
vonis dokter mengenai penyakitnya, tiba-tiba kondisinya menjadi turun drastis. Apa
lagi jika vonis tersebut berkaitan dengan penyakit kritis seperti kanker, tumor
atau bahkan diabetes.
Wajar bagi pasien
mengalami syok, takut, cemas bahkan kebingungan saat menerima kabar tentang
diagnosis penyakit yang dialaminya. Untuk itu peran orang-orang disekelilingnya
sangat penting, terutama untuk memberikan semangat dan pikiran positif
kepadanya.
Hati yang gembira
adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang. ~
Amsal 17:22
Mengacu kepada ayat di
atas, ada korelasi antara suasana hati dan kesehatan kita. Bahkan menurut
pernyataan DR. dr. Fidiansjah, Sp.KJ, MPH seorang psikiater dan Direktur
Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza di Kementerian
Kesehatan yang dikutip oleh Tirto.id, “Hubungan antara fisik dengan emosional
erat sekali. Individu yang tak bisa mengekspresikan emosinya mengalihkan ke
kondisi fisik.”
Ada tahap-tahap
ekspresi emosi seseorang saat menghadapi masalah atau masa sulit, mulai dari
penyangkalan dan tidak bisa menerima kenyataan, marah, kecewa hingga akhirnya
pasrah. Sebagai pendamping hidup, pastikan untuk terus memberinya semangat dan
membangkitkan harapannya. Ajaklah suamimu untuk selalu mengarahkan hati dan
pandangannya kembali kepada Tuhan.
3# Merubah pola hidup
bersama
Salah satu pendukung
untuk pemulihan kesehatan, adalah perubahan gaya hidup, mulai dari menu makanan
dan minuman, jam makan yang teratur, istirahat, hingga olahraga. Pastikan bukan
hanya pola hidup suamimu yang berubah, namun jadikan perubahan itu menjadi
perubahan bersama.
Sebagai contoh,
aturlah pola makan sehat dimana seluruh anggota keluarga juga menjalaninya atau
memakannya. Hal itu tidak hanya membuat suamimu akan menjalaninya dengan mudah,
namun juga merasa senang karena merasakan dukungan yang nyata dari seluruh anggota keluarga.
Dan bilamana
seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan. ~ Pengkotbah 4:12
Sakit-penyakit adalah
bagian dari kehidupan, dan dari dunia yang telah jatuh dalam dosa. Bagaimanapun
akhirnya, baik pasanganmu disembuhkan
ataupun tidak, percayalah bahwa Tuhan yang memegang kendali atas semuanya itu
dan memberikan yang terbaik bagimu, bagi suamimu dan juga anak-anakmu.
Rancangan Tuhan adalah rancangan yang indah, sekalipun kadang kita tidak bisa mengerti mengapa hal-hal buruk itu harus kita lalui. Jadi jangan pernah kehilangan harapan. Jika kamu sedang mengalami masa sulit seperti ini, yuk hubungi SAHABAT24 di SMS/WA 081703005566 atau telp di 1-500-224 dan 0811 9914 240 bisa juga email ke [email protected] atau lewat Live Chat dengan KLIK DISINI. Kami siap untuk membantumu.
Baca juga :
Diagnosa Dokter Dikalahkan Oleh Mujizat Tuhan
Meski Idap Kanker Paru, Humas BNPB Sutopo Tetap Semangat Melayani Masyarakat