Saat Suami Hadapi Penyakit Kritis, Ini 3 Hal Yang Harus Dilakukan Oleh Seorang Isteri
Sumber: Detik News

Marriage / 8 July 2019

Kalangan Sendiri

Saat Suami Hadapi Penyakit Kritis, Ini 3 Hal Yang Harus Dilakukan Oleh Seorang Isteri

Puji Astuti Official Writer
3495

Meninggalnya kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho karena sakit kanker paru-paru yang dideritanya, membuat saya membayangkan bagaimana kuatnya sang isteri mendampinginya.

Sutopo divonis kanker paru-paru stadium 4 pada 17 Januari 2018 lalu. Bayangkan saat mendengar berita tentang vonis penyakit kritis ini, tentu bukan hanya Sutopo yang terpukul, tentu isteri dan anak-anaknya pun kaget dan sedih menghadapi kenyataan pahit ini.

Bisa dibayangkan jika kejadian serupa menerpa keluargamu? Bagaimana kita sebagai seorang isteri harus tetap kuat dan memberi semangat kepada pasangan menghadapi penyakitnya itu?

Sakit bukan hanya akan membawa beban mental, tetapi juga akan menguras uang, perhatian dan tenaga untuk merawat sang pasien. Tentunya sebagai isteri yang sudah berjanji di hadapan Tuhan untuk setia dan mengasihi saat sehat maupun sakit kita harus menjalankan peran kita sebaik mungkin.

Bagaimana kita bisa tetap kuat dalam menjalani hari-hari mendampingi kekasih kita untuk berjuang bersama melawan sakitnya?

Jika kamu sedang menghadapi hal tersebut, kamu bisa melakukan 3 hal ini:

1# Melangkahlah bersama Tuhan

Saat suami jatuh sakit, banyak isteri yang mengalami kepanikan dan bahkan terpukul hingga tidak bisa memberikan dukungan maksimal yang dibutuhkan oleh sang suami. Ada banyak kekuatiran menyerang, mulai dari biaya perawatan, kebutuhan sehari-hari, siapa yang merawat anak-anak dan hingga bayangan terburuk yang mungkin terjadi.

Saat mengalami semua itu, mari renungkanlah Mazmur 62:6-7 ini:

Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.

Percayalah bahwa Tuhan hadir saat keluargamu sedang menghadapi badai kehidupan seperti saat ini. Dia tidak pernah meninggalkanmu dan juga suamimu, bahkan Dia tidak pernah mengijinkan pencobaan yang melebihi kekuatanmu (1 Korintus 10:13).

Ajaklah suamimu dan juga anak-anakmu untuk berdoa bersama, mengundang Tuhan bekerja di tengah-tengah keluarga kalian. Percayalah kepada kuasa darah Yesus, Dia yang telah mati untuk menebus segala dosa kita, juga telah menebus kita dari setiap sakit penyakit dan kutuk maut (Matius 8:17).  

2# Jadilah pemberi semangat baginya

Banyak orang yang menerima vonis dokter mengenai penyakitnya, tiba-tiba kondisinya menjadi turun drastis. Apa lagi jika vonis tersebut berkaitan dengan penyakit kritis seperti kanker, tumor atau bahkan diabetes.

Wajar bagi pasien mengalami syok, takut, cemas bahkan kebingungan saat menerima kabar tentang diagnosis penyakit yang dialaminya. Untuk itu peran orang-orang disekelilingnya sangat penting, terutama untuk memberikan semangat dan pikiran positif kepadanya.

Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang. ~ Amsal 17:22

Mengacu kepada ayat di atas, ada korelasi antara suasana hati dan kesehatan kita. Bahkan menurut pernyataan DR. dr. Fidiansjah, Sp.KJ, MPH seorang psikiater dan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza di Kementerian Kesehatan yang dikutip oleh Tirto.id, “Hubungan antara fisik dengan emosional erat sekali. Individu yang tak bisa mengekspresikan emosinya mengalihkan ke kondisi fisik.”

Ada tahap-tahap ekspresi emosi seseorang saat menghadapi masalah atau masa sulit, mulai dari penyangkalan dan tidak bisa menerima kenyataan, marah, kecewa hingga akhirnya pasrah. Sebagai pendamping hidup, pastikan untuk terus memberinya semangat dan membangkitkan harapannya. Ajaklah suamimu untuk selalu mengarahkan hati dan pandangannya kembali kepada Tuhan.

3# Merubah pola hidup bersama

Salah satu pendukung untuk pemulihan kesehatan, adalah perubahan gaya hidup, mulai dari menu makanan dan minuman, jam makan yang teratur, istirahat, hingga olahraga. Pastikan bukan hanya pola hidup suamimu yang berubah, namun jadikan perubahan itu menjadi perubahan bersama.

Sebagai contoh, aturlah pola makan sehat dimana seluruh anggota keluarga juga menjalaninya atau memakannya. Hal itu tidak hanya membuat suamimu akan menjalaninya dengan mudah, namun juga merasa senang karena merasakan dukungan yang nyata dari seluruh anggota keluarga.

Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan. ~ Pengkotbah 4:12

Sakit-penyakit adalah bagian dari kehidupan, dan dari dunia yang telah jatuh dalam dosa. Bagaimanapun akhirnya, baik  pasanganmu disembuhkan ataupun tidak, percayalah bahwa Tuhan yang memegang kendali atas semuanya itu dan memberikan yang terbaik bagimu, bagi suamimu dan juga anak-anakmu.

Rancangan Tuhan adalah rancangan yang indah, sekalipun kadang kita tidak bisa mengerti mengapa hal-hal buruk itu harus kita lalui. Jadi jangan pernah kehilangan harapan. Jika kamu sedang mengalami masa sulit seperti ini, yuk hubungi SAHABAT24  di SMS/WA  atau telp di 1-500-224  dan 0811 9914 240  bisa juga email ke [email protected]  atau lewat  Live Chat dengan KLIK DISINI. Kami siap untuk membantumu. 

Baca juga :

Diagnosa Dokter Dikalahkan Oleh Mujizat Tuhan

Meski Idap Kanker Paru, Humas BNPB Sutopo Tetap Semangat Melayani Masyarakat

Sumber : Jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami