Pernahkah parents menceritakan kesaksian pertobatan pribadimu
kepada anak-anakmu? Tentu saja sebelum jadi Kristen, seperti saat ini, ada proses
perjalanan yang kamu lalui sebelumnya. Tahukah kamu pentingnya membagikan kesaksianmu kepada anak-anakmu?
Di Kisah Para Rasul, kita menemukan kata-kata ini, “Tetapi
kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan
menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Sebelum murid-murid Yesus pergi memberitakan tentang injil ke
seluruh dunia. Mereka sendiri perlu tahu apa yang terjadi dan dialami oleh Yesus.
Menjadi saksi berarti membagikan secara terbuka apa yang sudah
kita lihat dan dengar. Seorang saksi harus menceritakan pengalamannya. Karena itulah orang Kristen dipanggil untuk bersaksi soal imannya secara terbuka.
Kamu mungkin bertanya kepada seseorang, “Kapan kamu jadi Kristen?”
Tapi seorang saksi menjelaskan bahwa iman itu jauh lebih besar dari sekadar agama. Karena itu, apakah anak-anakmu tahu kalau keluarganya selalu pergi ke gereja setiap minggu bukan sekadar rutinitas agama? Sudahkah mereka mendengar kisah tentang bagaimana orangtuanya bertobat dan mengasihi Tuhan?
Baca Juga:
Inilah Ayat-ayat Alkitab yang Perlu Para Ayah Renungkan. Selamat Hari Ayah!
Ayah dan Ibu Pindah Agama, Apakah Anak Harus Ikutan?
Pernahkah anak-anakmu mendengar saat orangtuanya berdoa untuk
keselamatan mereka? Pernahkah anak-anakmu mendengar tentang imanmu yang dalam
kepada Tuhan yang sudah menyelamatkanmu dari kubur dosa? Bagaimana kamu melewatinya dan menjadi siapa dirimu sekarang?
Tahukah parents, kalau kesaksian imanmu bisa jadi alat ampuh
yang bisa digunakan untuk menyampaikan kebenaran. Yesus sering menyampaikan kisah
kepada murid-murid dan pengikutNya. Kisah-kisahNya membuat mereka bertumbuh dalam iman.
Paulus juga melakukan hal serupa saat dia membagikan kisahnya
di depan Agrippa. Dia mulai membagikan kisahnya sebelum menjadi Paulus. Dia
menyampaikan kisah tersebut untuk menunjukkan kuasa Allah yang menyelamatkan hidupnya. Dia sedang tidak memuliakan dirinya sendiri, tapi memuliakan Tuhan.
Karena itulah kesaksianmu penting untuk dibagikan kepada anak-anakmu.
Bacalah Ulangan 6: 20-25 dan temukan bagaimana Musa menunjukkan
kepada orang-orang Israel tentang karya penebusan Allah. Dia bahkan membagikan alasan
kepada mereka harus menyembah dan melayani Tuhan. Dan diapun menasihatkan supaya setiap orangtua juga menyampaikan kisah yang sama kepada anak-anak mereka.
Waktu anak bertanya kenapa ayah atau ibunya harus pergi ke
gereja? Kenapa harus membaca Alkitab dan berdoa setiap hari? Parents harus menjelaskan
kepada mereka bahwa kamu pernah terikat dosa dan tersesat. Tapi Tuhan menyemalatkanmu
(Efesus 2: 1-10). Kamu bisa menjelaskan bagaimana kuasa iblis sempat membutakanmu
(2 Korintus 4: 4) tapi melalui pengharapan di dalam Yesus kamu ditebus (Roma 1:
16). Kamu bisa menjelaskan bagaimana Tuhan membawamu ke kehidupan baru dan membuatmu hidup dalam kebenaran.
Walaupun mungkin kisah imanmu sangat keren, tapi ingat kisah
itu bukan tentang kamu. Tapi kamu menceritakannya supaya anak-anakmu semakin mengenal Tuhan yang orangtuanya percayai.
Dengan membagikan kesaksianmu, anak-anakmu bisa mengenalmu sebagai orang yang percaya, bukan sekadar orang Kristen saja. Ada perbedaan besar dari dua hal ini. Karena itulah tanamkan pengenalan yang mendalam soal Tuhan kepada anak lewat imanmu. Karena iman adalah warisan kekal yang harus dibagikan orangtua kepada anak-anaknya.
Sumber : Churchleader.com | Jawaban.com