VIRAL! Pendeta HKBP Diturunkan Dari Mimbar, Jemaat Heboh Dan Minta Damai. Ada Apa Ya?

Nasional / 2 July 2019

Kalangan Sendiri

VIRAL! Pendeta HKBP Diturunkan Dari Mimbar, Jemaat Heboh Dan Minta Damai. Ada Apa Ya?

Naomii Simbolon Official Writer
4661

Seorang pendeta diturunkan paksa dari mimbar oleh dua pria di Gereja HKBP Kayu Tinggi, Jakarta Timur.

Sebuah video beredar di media sosial yang mempertunjukkan kericuhan di Gereja HKBP Kayu Tinggi, Jakarta Timur.

Dipertengahan jemaat sedang bernyanyi, seorang pendeta berbaju hitam sedang naik ke atas mimbar untuk membagikan firman namun tiba-tiba dari arah yang berlawanan, seorang pria berjas cokelat pun ikut naik ke mimbar. Di atas mimbar, mereka pun saling dorong mendorong.

Seperti sedang berlomba-lomba tampil di depan mimbar, seorang pria lainnya tiba-tiba datang dan menarik paksa pendeta berjubah hitam tersebut.

Melihat kericuhan tersebut, para jemaat pun bubar dan berteriak. Beberapa jemaat berusaha melerai tetapi beberapa jemaat lainnya berteriak : "Turun...turun". Sayangnya permintaan itu tidak dituruti sama sekali, sehingga suasana gereja semakin riuh sekali.

Selain itu, terlihat dari video, pria berjas cokelat sedang menunjukkan hape kepada jemaat, seperti sedang memberitahukan sesuatu yang penting. Namun karena suasana begitu ricuh, tak terdengar jelas apa yang dikatakan.

Dikutip dari TribunNews, menurut informasi yang beredar, kericuhan ini diduga berkaitan dengan keuangan gereja.


Pasalnya, sebuah foto yang berisi jemaat memegang spanduk beredar di Whatsapp. Dalam spanduk tersebut di tuliskan "Pindahkan Pdt. Haposan Sianturi Secepatnya dari HKBP Resort Kayu Tinggi."

Nggak cuma itu, dalam spanduk tersebut juga ditulis alasannya secara detail, yaitu kasbon dana pembangunan gereja, selisih uang kas, serta adanya sejumlah uang pembayaran kepada pendeta tersebut.


Tidak hanya foto spanduk saja, juga beredar surat laporan yang ditujukan kepada Pdt. Darwin Lumbantobing selaku Ompu i Ephorus HKBP, agar memindahkan Pdt. Sitorus dari HKBP Ressort Kayu Tinggi.

Ketika dihubungi oleh pihak Tribun mengenai hal ini, tak satupun yang memberikan informasi.

Ketika dihubungi oleh Tribun Medan, Sekjen HKBP Pdt. David Sibuea mengaku tidak bisa menanggapi.

"Secara prosedur saya tak bisa tanggapi. Lebih baik tanyakan ke Praeses (pimpinan distrik HKBP) langsung," ucapnya.

Ketidakharmonisan di gereja tersebut diduga sudah berlangsung sejak lama. Hal itu terlihat dari surat yang diberikan kepada Ephorus HKBP, dimana tertanggal 22 April 2019.

Semoga kejadian ini menjadi sebuah pelajaran bagi para pendeta di mana pun berada ya. Kita berdoa agar para pendeta dan semua pelayan Tuhan memiliki integritas dalam melayani, apalagi soal uang.

Sumber : Tribun Medan
Halaman :
1

Ikuti Kami