Gereja Ortodoks Suriah di Swedia jadi sasaran serangan bom untuk kedua kalinya.
Menurut Summit
News, sebuah bom meledak di dalam sebuah gedung yang bersebelahan dengan Gereja St Afrem di Södertälje, Swedia minggu lalu sekitar pukul 3 pagi.
Bangunan itu digunakan sebagai gedung penyewaan untuk acara atau pesta.
Menurut CBN
News, polisi diberitahukan soal pemboman ini setelah warga setempat mendengar ledakan keras.
Daerah yang
dihuni mayoritas Muslim ini menjadi sasaran serangan bom untuk kedua kalinya sejak tahun lalu.
Pada bulan September 2018 lalu, peristiwa pengeboman terjadi di aula perjamuan St Afrem, yang sering disewa oleh gereja. Untungnya, peristiwa ini tak menelan korban lantaran kejadian terjadi saat lokasi kejadian sedang kosong.
Baca Juga:
Paus Fransiskus : Tanpa Roh Kudus Kehidupan Kristen Kita Akan Berantakan
Tiga Gereja Yerusalem Sepakat Renovasi Ulang Gereja Makam Kudus, Ini Rencananya…
Sementara pihak
kepolisian terus melakukan penyelidikan dan berharap akan menemukan pelaku sebelum melarikan diri.
Berdasarkan
sumber berita Summit News, tingkat serangan teroris terus meningkat dari tahun
ke tahun sejak Swedia membuka pintu terhadap pengungsi. Khususnya di wilayah Södertälje,
dimana lebih dari 50 persen warganya adalah pendatang.
Akibat serangan
beruntun yang terjadi, pemerintah Swedia akhirnya meningkatkan status kejahatan
teroris di negaranya menjadi ‘darurat nasional’.