Buat Para Istri Yang Suaminya Gila Kerja, Jangan Putus Asa Dulu, Lakukanlah 5 Hal Ini!
Sumber: unsplash.com

Marriage / 14 June 2019

Kalangan Sendiri

Buat Para Istri Yang Suaminya Gila Kerja, Jangan Putus Asa Dulu, Lakukanlah 5 Hal Ini!

Puji Astuti Official Writer
1968

Suami belum pulang juga, pada hal jam pulang kantor sudah lewat 3 jam lalu. Waktu kamu hubungi, dia menjawab, “Ma, lagi lembur nih. Ngejar target, kerjaan masih numpuk.”

Akhirnya, dia sampai di rumah hampir tengah malam. Anak-anak sudah tidur, dan kamu pun sudah lelah menunggunya.

Jika kamu menikah dengan seorang suami yang gila kerja, mungkin kamu merasa seperti dia adalah pasangan yang tidak setia yang menggantikan keintiman bersamamu dengan pekerjaannya. Memang dia tidak selingkuh, tapi kamu tetap merasakan kesepian, janji-janji yang tidak dilupakan, kamu merasa kecewa dan merasa tidak lebih penting dari pekerjaannya.

Rasa tidak puas yang kamu rasakan akan memicu konflik dengannya, terlebih karena komunikasi kalian semakin renggang, pada akhirnya menimbulkan salah paham. Jika tidak ditangani dengan baik, maka pernikahan kalian bisa retak dan bahkan berujung perceraian.

Sebelum hal itu terjadi, ingatlah beberapa hal dibawah ini:

1# Mengomel tidak akan menyelesaikan masalah

Sebagai wanita, godaan untuk mengomel itu sangat besar dan sangat sulit untuk dilawan. Namun sebelum mengeluarkan kata-kata yang nanti akan kita sesali, ada baiknya pikirkan baik-baik lebih dahulu. Cobalah mengerti sudut pandangnya. Apa yang ia hadapi, apa yang menjadi pertimbangan dan bahkan apa yang ia ingin capai.

2# Hargai kerja kerasnya

Dari pada mengomel, akan lebih baik jika kamu menunjukkan apresiasi atas kerja kerasnya. Karena kamu mengerti bahwa dia giat bekerja karena ada tujuannya, salah satunya adalah untuk menyenangkan keluarga.

Seorang pria pasti senang jika kerja kerasnya dihargai, terlebih oleh orang yang ia cintai. Jadi, stop mengomel ya..

3# Ceritakan kepadanya perasaanmu, terbukalah

Ya, dari pada kamu curhat ke teman atau orang lain, maka lebih baik curhat langsung kepadanya dengan baik-baik. Ungkapkan perasaanmu, apa yang menjadi keberatanmu, apa yang membuat sedih dan kecewa.

Setelah itu, tanyakan padanya, apakah ada yang bisa kalian lakukan bersama untuk menjadi solusi hal tersebut. Mungkin dengan menyediakan waktu-waktu khusus, baik denganmu atau dengan anak-anak. Atau bahkan dengan merencanakan liburan bersama keluarga setelah beberapa bulan lamanya bekerja keras, hal tersebut tidak hanya akan membuatmu dan anak-anakmu bahagia, namun juga akan menolongnya sehingga tidak stress karena pekerjaannya.

4# Beri waktu untuk dia berubah

Ya, perubahan tidak bisa terjadi tiba-tiba. Dia butuh waktu untuk menyusun kembali prioritasnya. Dia bahkan mungkin perlu bicara dengan atasannya untuk mengatur kembali jadwal kerjanya dan juga target-targetnya.

Jika dia masih belum berhasil untuk meluangkan waktu bersama keluarga, kamu jangan cepat putus asa. Bicarakan kembali dengannya, tanyakan kepadanya apa yang bisa kamu bantu. Bahkan berdoalah baginya.

5# Jika diperlukan, carilah bantuan professional

Jika kalian tidak bisa menyelesaikan masalah ini, maka sudah waktunya untuk meminta bantuan dari professional, seperti konseling pernikahan dan mungkin juga seorang psikolog. Kamu bisa saling mengingatkan bahwa pernikahan kalian lebih penting dari gaji yang setiap bulan kalian terima. Memang uang itu penting, namun bukan berarti itu bisa menggantikan keintiman dalam rumah tangga.

Jadi, beri pengertian kepada suamimu dan ajaklah dia untuk melakukan konseling bersama.

Mari kita kembali kepada kebenaran firman Tuhan ini, “Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.” (Mazmur 127:2). Ya, sebab “Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.” (Amsal 10:22).

Bukan berarti tidak boleh bekerja keras, namun ingatkan kembali pasanganmu bahwa Tuhan mampu memberkati jika kita melibatkan Tuhan dalam segala pekerjaan kita.

Waktu adalah sesuatu yang tidak bisa kita ulang kembali, dan akan habis, bagaimanapun cara kita menggunakannya. Bukankah sangat disayangkan jika kita tidak menggunakan waktu kita yang berharga dengan baik?

Buat para isteri, jangan lelah untuk mengingatkan dan mencintai suamimu ya. 

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami