Saat Mainan Anak Cowok Harus Robot, Sedang Cewek Boneka, Waspada Tendesi Sosial, Yuk!
Sumber: Pexel.com

Parenting / 6 June 2019

Kalangan Sendiri

Saat Mainan Anak Cowok Harus Robot, Sedang Cewek Boneka, Waspada Tendesi Sosial, Yuk!

Inta Official Writer
1565

Duh, kok anak saya cowok, tapi senangnya boneka, ya? Nggak cuma itu, anak saya juga ternyata lebih suka warna soft seperti pink. Apakah ini akan berpengaruh buat masa dewasanya kelak? Apalagi sekarang kan sedang marak berita soal pindah gender atau jenis kelamin.

Pertanyaan ini diwakili oleh seorang Ibu muda bernama Sasi. Ibu ini merasa cemas dengan perkembangan putra bungsunya, Rian (4,5 th)  yang sangat pemalu dan sikapnya cenderung lembut.

"Dia sering menolak kalau disuruh main bola di luar bersama teman-temannya, maunya di dalam rumah terus. Apakah ini ada pengaruhnya dengan ketiga kakaknya yang semua perempuan?" tanya Sasi. 

Nggak sendirian, ternyata banyak orang tua yang khawatir dengan sikap ini, lho.

Beberapa orang tua sering mempermasalahkan mainan yang dipilih putra-putrinya. Padahal, menurut Psikolog Rose Mini, MPsi, dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, setiap anak punya keunikan dan minat yang berbeda-beda. Jadi sebenarnya tak ada yang salah jika anak perempuan main mobil-mobilan, atau cowok yang suka dengan bermain boneka.

"Yang menentukan anak laki-laki harus main apa atau diidentikkan dengan warna biru adalah tendensi sosial. Sebaiknya orang tua jangan mengkotak-kotakkan anak-anak. Justru mereka harus diperkenalkan pada berbagai jenis permainan," kata psikolog yang biasa disapa Romi ini.

Mengenai pengaruh kakak atau adik yang berbeda gender, menurut Romi mungkin saja ada pengaruhnya. Tetapi hal itu tidak perlu dikhawatirkan. "Kalau ada anak laki-laki yang sikapnya lembut, ada kemungkinan hormon perempuan dalam dirinya lebih dominan. Tapi hal itu harus dilihat lebih dalam lagi dan dikonsultasikan pada dokter," paparnya.

Hal yang perlu diperhatikan soal kebiasaan anak

Yang perlu dijaga, menurut Romi, adalah jika anak tidak merasa dirinya sesuai dengan jenis kelaminnya. Misalnya anak laki-laki tapi terlalu mengidentifikasi dirinya dengan anak perempuan, dan ingin selalu memakai rok.

Sementara itu, sifat pemalu pada anak-anak adalah hal yang wajar, bisa terjadi pada anak lelaki atau perempuan. Bisa karena pada dasarnya ia memang pemalu atau karena ia kurang nyaman bergaul dengan teman sebayanya. Orang tua sebaiknya jangan memaksa anak untuk bergaul.

Untuk menumbuhkan minat anak bermain dengan teman-teman sebayanya, orang tua bisa membantu anak untuk berteman. Misalnya dengan mengundang teman-temannya untuk main di rumah atau melakukan aktivitas permainan yang disukai anak-anak. Bila ia sudah tampak nyaman bergaul, tanpa disuruh pun anak akan mencari teman-temannya.

Kita harus ingat kalau pendidikan karakter anak yang paling penting dibangun sedini mungkin. Karena itu, ruang lingkup bermain anak juga sangat penting untuk menentukan kepribadian anak. Sebagai orang tua, kita harus bisa membimbing anak-anak dengan memperhatikan dengan siapa ia akan berteman.

Sumber : jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami