Tak Pernah Puas Dengan Pekerjaan Yang Dijalani, Yuk Kenali 8  Makna Bekerja Ini! (Part 1)
Sumber: https://www.incimages.com/uploaded_files

Finance / 5 June 2019

Kalangan Sendiri

Tak Pernah Puas Dengan Pekerjaan Yang Dijalani, Yuk Kenali 8 Makna Bekerja Ini! (Part 1)

Inta Official Writer
1460

Ucok, di mata orang banyak barangkali hanyalah seorang tukang tambal ban yang mangkal di Jalan Soekarno Hatta, Bandung. Tapi bagi saya dia lebih dari sekadar tukang tambal ban. Apa yang dikerjakannya memiliki nilai plus bagi hidup saya.

Dia adalah orang yang berjasa bagi saya - setidaknya pada hari itu - saat ban mobil saya bocor. Bayangkan jika ban mobil saya tidak segera ditambal, bisa jadi hal-hal buruk akan menimpa saya, seperti kecelakaan lalu lintas. Pekerjaan dia juga memuluskan agenda pekerjaan saya hari itu. Ucok juga membuat saya bisa segera berkumpul kembali dengan istri dan anak saya di rumah.

Sering kita mendapati diri merasa minder dengan apa yang kita kerjakan. Kita sering berkata, “Ah apa atuh, cuma tukang kebun..” atau cuma pekerja kantoran baisa. Tanpa sadar, justru kita sendiri yang memandang rendah pekerjaan kita.

Dalam sebuah pelatihan, Paulus Winarto menjelaskan soal kepemimpinan dan bagaimana kita bisa bekerja dengan jauh lebih baik setiap harinya.

Sebelum itu, mari kita mendalami makna pekerjaan.

Pertama, kita harus bisa melihat lebih jauh manfaat dari pekerjaan kita bagi sesama. Siapa saja orang yang kualitas hidupnya menjadi lebih baik karena apa yang kamu lakukan? Apakah pekerjaan kamu sungguh memberikan nilai plus (bukan nilai minus) bagi pekerjaan dan hidup orang lain?

Apa makna pekerjaan buat kamu? Jawaban kamu atas pertanyaan-pertanyaan sederhana tersebut tampaknya akan menentukan seberapa berarti pekerjaanmu saat ini. Sejauh pengamatan Pak Paulus Winarto , cara pandang kita terhadap pekerjaan kita akan sangat menentukan prestasi kerja kita.

Tanpa bermaksud untuk menggurui atau menyatakan diri sebagai pakar, berikut beberapa rumusan mengenai makna pekerjaan yang perlu kita ketahui.

1. Pekerjaan sebagai sarana untuk mencari nafkah.

Tampaknya inilah makna pekerjaan yang paling dasar dan ada dalam diri setiap pencari kerja. Minimal, didorong oleh keinginan agar tidak menjadi beban bagi orang lain, seseorang akan berusaha menemukan pekerjaan yang bisa mencukupi kebutuhan hidupnya.

Cara pandang seperti ini tidaklah salah. Namun jika seseorang hanya memandang pekerjaan sebagai sarana untuk mencari nafkah maka ia akan cepat merasa bosan dan melihat pekerjaannya sebagai sebuah beban. Sangat sulit baginya menemukan kesenangan dalam bekerja. Bagaimana mengatasi hal ini? Cobalah memandang pekerjaan dari sisi lainnya.

2. pekerjaan sebagai sarana untuk mengekspresikan potensi diri.

Seorang pemuda yang sejak kecil hobi bermain komputer pernah ditanya mengapa ia memilih pekerjaan di bidang information technology (IT)? Sambil tersenyum, ia menjawab, "Saya menyukai pekerjaan ini dan melalui pekerjaan ini saya menemukan siapa diri saja!" Bukankah itu merupakan jawaban yang luar biasa?

3. Pekerjaan sebagai sarana untuk mengembangkan potensi diri

Seorang mahasiswa sejak kuliah sangat aktif menulis untuk media kampus. Suatu ketika, saat musim liburan semester, ia mendapat kesempatan untuk magang di sebuah majalah berita mingguan terkemuka di negeri ini.

Kesempatan magang tersebut tidak disia-siakan. Ia memanfaatkannya semaksimal mungkin dengan belajar dari wartawan-wartawan senior di kantornya. Ia juga tidak segan-segan meminta masukan atas tulisan yang dibuatnya. Terkadang memang timbul rasa kecil hati manakala begitu banyak kritikan ia terima. Namun ia bersikap terbuka dan belajar untuk terus memperbaiki diri.

Seusai masa magang ia kemudian memperoleh pekerjaan di majalah yang sama. Tekadnya untuk terus mengembangkan diri membuatnya mengambil kursus jurnalistik tingkat lanjut dengan biaya sendiri. Ia juga membeli puluhan buku jurnalistik, membacanya dan mendiskusikannya dengan mereka yang dianggap ahli di bidang tersebut. Tahun berganti tahun dan kini kualitas tulisannya telah meningkat jauh. Ia juga telah berhasil menulis sejumlah buku yang masuk kategori best seller.

4. Pekerjaan sebagai sarana untuk belajar hal-hal baru

Ada mitos yang mengatakan kalau bagian keuangan di sebuah perusahaan selalu berbenturan dengan bagian pemasaran. Namun hal itu tampaknya tidak berlaku bagi Linda. Meski dikenal sebagai seorang staf keuangan, Linda dikenal juga memiliki pengetahuan yang amat baik dalam bidang pemasaran, penjualan dan sebagainya.

Mengapa? Ia termasuk orang yang gaul. Ia berteman dengan staf dari bagian lain di perusahaannya dan makin menyadari kalau kesuksesan perusahaan ditentukan oleh kontribusi semua bagian.

Selain 4 makna di atas, masih ada juga 4 makna lainnya yang bisa kit abaca di artikel besok.

Baca Artikel selanjutnya: 

Sumber : jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami