Kalau sering mempelajari Firman
dan bergabung dalam sebuah komunitas hingga rajin ke gereja, maka mungkin kamu
pernah mendengar mengenai wanita di Amsal 31.
Firman ini membahas banyak
hal, salah satunya tentang gimana ibu atau wanita dalam memanejemen
keuangannya.
Sebagai wanita, inilah
prinsip yang bisa kita terapkan dari Amsal 31: 10-27 mengenai keuangan :
1. Wanita harus mengambil inisiatif
"Ia mencari bulu domba dan rami, dan
senang bekerja dengan tangannya. Ia serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia
mendatangkan makanannya." (ayat 13-14)
"Ia membuat pakaian dari lenan dan
menjualnya, dia menyerahkan ikat pinggang kepada pedagang." (ayat 24)
Mengeluh mengenai keuangan
dan ingin mendapatkan lebih banyak uang adalah satu hal yang kerap dialami oleh
banyak orang, khususnya wanita.
Tetapi ada begitu banyak
wanita yang sekarang ini tak ingin mengambil tanggung jawab mengenai keuangan.
Mereka menganggap bahwa ini adalah tanggung jawab suami.
Tetapi ayat ini justru
mendorong agar wanita memainkan peran aktif dalam hal keuangan ini. Jadi,
ladies gimana mungkin kamu bisa bermitra dengan suami kamu jika kamu nggak
terlibat dalam pengambilan keputusan soal keuangan?
Jadi, cobalah berinisiatif
terlibat dengannya bahkan dalam percakapan finansial. Karena itu bisa membuat
kita sejajar dalam masalah keuangan, kemunduran dan tujuan keuangan, selain itu
kamu juga memiliki rasa kepemilikan yang akhirnya memotivasi kamu untuk membuat
keputusan yang bijak dalam mengatur keuangan.
Contohnya seperti wanita di
Amsal 31, dimana dia melakukan sesuatu yang umum pada masanya, mencari bulu
domba dan rami, tetapi dia juga tampaknya melakukan hal yang nggak terduga
yaitu seperti kapal-kapal saudagar dari jauh mendatangkan makanannya. Dengan
kata lain, wanita tersebut mempertimbangkan segala pilihan.
Jika diterjemahkan dalam
kehidupan kita, itu berarti dia secara kreatif mencari penghasilan tambahan
seperti mengambil pilihan mengasuh bayi sesekali, membersihkan rumah orang lain
dan berbagai pekerjaan lainnya tanpa gengsi. Selain itu dia juga mengevaluasi
harga belanja, mengatur makanan dengan baik dan mengurangi pemborosan.
Dalam kata lain, dia membeli
apa yang dibutuhkan dan benar-benar menggunakan uang untuk membeli apa yang
perlu.
2. Wanita harus rajin dan proaktif
"Ia bangun kalau masih malam, lalu
menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada
pelayan-pelayannya perempuan." (ayat 15)
"Ia memberikan tangannya kepada yang
tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin." (ayat 21)
Dilihat dari sudut pandang
yang praktis, itu berarti wanita harus menyiapkan makanan, menggoreng telur dan
lain sebagainya.
Ternyata nggak cuma itu, ayat
ini mengajar kita untuk kita melakukan hal yang membantu seperti menghindari
produk, kegiatan yang memakan waktu banyak dan mahal.
Misalnya, daripada membeli
salad yang sudah jadi, kenapa tidak mencuci dan memotong selada untuk bikin
salad. Dari pada membeli makanan diluar, kenapa tidak memasak untuk makan siang
kamu, anak dan suami?
ARTIKEL TERKAIT :
4 Cara Membersihkan Keuangan dan Mengatur Ulang Kembali Lebih Baik!
Selain itu, prinsip kedua yang Tuhan kehendaki dari ayat ini adalah proaktif.
Misalnya, bangun pagi-pagi untuk merencanakan jadwal harian. Selain itu menjadi proaktif dalam perencanaan keuangan di masa depan.
Misalnya, apakah mesin cuci sudah seharusnya diganti? Apakah ban mobil sudah menipis dan perlu diganti?
Dengan begitu, kita jadi bisa menyisihkan uang setiap bulan
untuk memerangi hal-hal kecil itu, jadi kedepan kita nggak perlu mengeluarkan uang sekaligus banyak.
Jika kita melakukan hal seperti ini konsisten, maka kamu akan hemat banget.
Nah itulah 2 prinsip yang wanita bisa kerjakan perihal keuangan dan penghematan. Semoga artikel ini memberkatimu ya!
Apakah kamu butuh didoakan soal keuangan? Atau memiliki pergumulan lainnya? Ayo, hubungi kami di SAHABAT 24: S