Sebuah gereja di
Dallas, Amerika Serikat menawarkan pernikahan gratis bagi pasangan kumpul kebo,
bahkan bukan hanya itu, tapi juga gratis baju
pengantin baik bagi mempelai pria maupun wanita, cincin pernikahan, kue
pernikahan dan bahkan acara resepsinya.
“Jika kamu komitmen
hari ini, kami akan menikahkan kamu dalam 90 hari ke depan,” demikian
pernyataan Pendeta Bryan L.Carter dari Concord Church di Dallas kepada
jemaatnya pada hari Minggu lalu.
Mereka yang mau
dinikahkan diwajibkan mengikuti konseling pra-nikah selama 10 minggu, mereka
juga mendapatkan gratis sewa rumah selama bulan pertama mereka tidak tinggal
serumah saat menjalani masa-masa konseling pra-nikah tersebut.
Tujuannya, menurut
Pendeta Bryan adalah memberi kesempatan bagi pasangan yang kumpul kebo untuk “memilih
jalan yang menghormati Tuhan dalam hubungan mereka.”
“Gereja bukan hanya tempat bagi kita ketika kita sedang butuh
pertolongan, tetapi gereja juga tempat dimana kamu bisa menemukan harapan dan
kesembuhan dan pemulihan dan penebusan atas apapun yang kamu lakukan dalam
hidupmu,” demikian ia menegaskan.
Ini adalah keempat kalinya
Concord Church menantang jemaatnya, dan sekitar 60 pasangan menerima “challenge”
tersebut dan telah dinikahkan.
“Ini adalah waktunya
bagi kamu,” demikian dia memberikan tantangan.
Pendeta Bryan mengambil firman Tuhan dari Ibrani 13:4 sebagai dasar kotbahnya, “Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap
perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.”
Ia
menjelaskan tentang 5 mitos kumpul kebo yang sering dijadikan pasangan yang
belum menikah untuk tinggal bersama:
Mitos
1: Ini adalah pilihan pribadi dan tidak ada dampaknya pada orang lain
“Tinggal
bersama merendahkan pernikahan dan berujung pada dosa seksual,” demikian jelas
Pendeta Bryan.
Merujuk
pada Ibrani 13:4 dan Kejadian 2:23-24, kumpul kebo adalah seperti barang palsu
atau barang murahan jika dibanding dengan pernikahan. Mereka yang kumpul kebo
menurutnya ingin mendapatkan semua yang ditawarkan dalam pernikahan tapi tidak
mau hidup dalam perjanjian dan tidak mau memiliki komitmen.
Bahkan
ia menegaskan bahwa seks diluar pernikahan akan mengaburkan pikiran seseorang.
“Dosa
adalah ketika kamu dan saya merasa kita lebih tahu daripada Tuhan. Ya
(pernikahan-red) membutuhkan kerja keras, tetapi hal itu diciptakan oleh Tuhan
dan itu harus dihormati oleh semua orang.”
Mitos
2: Kumpul kebo mempersiapkan pasangan untuk pernikahan
Banyak
anak muda saat ini mempercayai bahwa kumpul kebo adalah masa percobaan atau
trial sebelum memasuki pernikahan. Jadi, kalau pada akhirnya mereka merasa
tidak cocok dengan pasangan, pisahnya pun lebih mudah.
Namun
menurut Pendeta Bryan, berdasarkan datanya mereka yang kumpul kebo, lima puluh
persennya tidak pernah memasuki jenjang pernikahan.
“Tidak
ada cara lain untuk menguji pernikahan karena hal itu membutuhkan komitmen. Itu
sebabnya pasangan menikah mereka mengatakan ‘dalam susah dan senang… dalam
sakit dan sehat.’”
Kumpul
kebo muncul karena kurangnya komitmen dan keegoisan. Hal tersebut menurut
Pendeta Bryan muncul karena sikap seperti ini, “Jika kamu membuat aku merasa
dicintai, aku akan menikahimu. Jika kamu memuaskanku secara seksual, aku akan
menikahimu. Jika kamu memperlakukanku dengan hormat, aku akan menikahimu. Jika
kamu membuatku bahagia, aku akan menikahimu. Jika kamu memenuhi kebutuhanku,
maka aku akan menikahimu.”
Semua
itu adalah situasi berdasarkan performa, bukan kasih tanpa syarat. Sedangkan
pernikahan adalah sebuah komitmen dan kasih tanpa syarat kepada pasangan.
Mitos
3: Pria dan wanita memiliki pandangan yang sama tentang kumpul kebo
Wanita
memandang kumpul kebo atau tinggal bersama sebagai sebuah jenjang baru dalam
hubungan, sedangkan pria memandang hal itu hanya sebagai kebebasan untuk
berhubungan seks. Wanita yang memilih untuk kumpul kebo akan lebih terdampak negative
daripada si pria.
Mitos
4: Kumpul kebo adalah satu-satunya cara untuk berhemat untuk menabung dana
pernikahan
Ada
banyak cara untuk berhemat! Jika kamu mau berhemat, berhenti membeli kopi di
Starbucks. Jika mau berhemat, berhenti belanja online atau pesan makanan lewat
aplikasi online. Jika kamu mau berhemat, hentikan langganan tv kabel, dan
internet.
Ada
banyak hal yang bisa dilakukan untuk penghematan dimana kamu tidak perlu
melakukan kompromi dengan dosa. Kamu bahkan bisa mencari penghasilan tambahan
dengan melakukan bisnis sampingan kecil-kecilan. Kalau kamu dan pacar kamu
berkomitmen untuk memasuki jenjang pernikahan dengan cara yang benar dan kudus,
percayalah bahwa Tuhan pasti akan memberkati kalian.
Mitos
5: Kumpul kebo memberikan lingkungan keluarga yang baik untuk anak
Tentu
saja mitos ini salah, baik secara mental ataupun sosial, anak-anak yang tinggal
dalam keluarga dimana ayah dan ibunya tidak menikah secara sah akan mengalami
dampak negatif.
“Ketidakstabilan, dan kurangnya
komitmen sering berdampak kepada anak-anak,” demikian jelas Pendeta Bryan. “Anak-anak
yang berada dalam rumah seperti ini 20 kali lebih rentang mengalami kekerasan.
Anak-anak dalam rumah seperti ini, mereka akan bergumul secara emosional maupun
akademis.”
Untuk itu Pendeta
Bryan mengajak pasangan yang saat ini kumpul kebo untuk bertobat dan menjalani
konseling serta pernikahan yang kudus.
Pernikahan adalah
rancangan Allah sendiri, dimana Tuhan ingin agar melalui pernikahan dunia bisa
belajar tentang hubungan antara Tuhan dan gereja-Nya. Sebab kita adalah
mempelai sorgawi yang Tuhan persiapkan sendiri, dan Yesus sebagai kepala gereja
adalah mempelai pria yang akan datang pada akhir zaman. Untuk itu kita harus
menghormati kudusnya pernikahan.
Jadi jika hari ini
kamu juga bergumul dengan masalah yang serupa, kamu bisa hubungi SAHABAT24
untuk mendapatkan bimbingan dan mengalami kebebasan di dalam Tuhan. Yuk hubungi
sekarang juga di
Baca juga :
Pemuka Kristen Ini Tanggapi Budaya ‘Kumpul Kebo’ Yang Dianggap Biasa Di Negara Barat
Dari Kumpul Kebo, Hingga Buronan Polisi