Supaya Jadi Nelayan yang Handal, Belajarlah Berpikir Seperti Ikan
Sumber: Earth.com

Kata Alkitab / 14 May 2019

Kalangan Sendiri

Supaya Jadi Nelayan yang Handal, Belajarlah Berpikir Seperti Ikan

Lori Official Writer
3583

Kamu gak bakal bisa jadi nelayan yang baik kalau gak berlajar berpikir seperti ikan.

Sebagai nelayan, kamu perlu mempelajari kebiasaan, aktivitas dan pola makan ikan sebelum berniat menangkapnya.

Sebagai informasi, sebagian ikan suka dengan air yang tenang dan diam. Sebagian lainnya suka bermain di aliran sungai yang deras. Sebagian ikan ada yang mudah sekali menelan umpan. Dan Sebagian lainnya suka bersembungi di antara bebatuan.

Kalau kamu gak menguasai betul pola ikan yang hendak kamu tangkap, kamu hanya akan buang-buang waktu berusaha untuk menangkapnya.

Pelajaran ini berlaku juga dalam misi penjangkauan. Yesus memberi kita contoh yang sangat bagus soal pelajaran tentang berpikir seperti ikan ini.

“Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri.” (Lukas 6: 8)

Lewat ayat ini, Yesus menyiratkan pelajaran tentang nelayan yang cerdik. Ada beberapa bagian Alkitab yang menjelaskan tentang kemampuan Yesus membaca pikiran orang lain.

Sayangnya, orang Kristen banyak melupakan pola ini setelah begitu lama menjadi orang percaya. Kita lupa untuk berpikir seperti orang yang tak percaya. Yang kita pikirkan hanyalah hal-hal yang bersifat rohani. Seorang pendeta berpikir seperti pendeta. Dan akibatnya, kita kehilangan kesempatan untuk menjangkau orang-orang yang tidak percaya.

Kamu bisa menyaksikan betapa berbedanya pola pemikiran pendeta dengan orang-orang yang belum percaya lewat iklan-iklan rohani yang tersebar baik di berbagai media. Ada banyak kata-kata yang terlalu ‘alkitabiah’ yang ditaruh di sana. Akibatnya, pesan yang sebelumnya bertujuan untuk menjangkau orang tak percaya pun sama sekali gagal. Karena kata-kata ini tidak menggugah atau menarik minat mereka.

Ada juga banyak gereja yang memasarkan tentang layanan Roh Kudus. Kata-kata ini tentu saja membuat mereka merinding atau bahkan tak berminat. Karena orang di luar Kristen sama sekali gak tahu apa itu Roh Kudus.

Itu sebabnya kita diajak untuk berpikir seperti orang yang belum percaya kalau kita mau berhasil mengabarkan injil kepada orang-orang di luar sana.

Jadi, bagaimana seharusnya kita memahami pola pikir orang belum percaya di sekitarmu?

1. Habiskan waktu bersama mereka.

Sebuah pepatah dari Asia berkata ‘kebiasaan minum the bisa mengakrabkan hubungan’. Menghabiskan waktu untuk minum teh dengan orang lain adalah pola penjangkauan yang dilakukan oleh Yesus.

Saat Tuhan memberi tahu kalau Dia mencintai kamu, Dia tidak mengirim surat. Dia mengirim dirinya sendiri dan menghabiskan waktu bersama-sama dengan kita.

“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” (Yohanes 1: 14)

Untuk memenangkan hidup seseorang, mulailah dengan mengakrabkan diri dengan mereka.

Baca Juga:

Membuang Mimpi Besar Seperti Nelayan Tak Berpengalaman

Pilih Mana? Nelayan Miskin Tapi Sebahagia Orang Kaya atau Turis Kaya Tapi Hidup Kayak Orang Miskin

2. Berbicara dengan mereka.

Menjangkau hanyalah sesederhana ngobrol tentang banyak hal. Kedengarannya sangat sederhana. Berbicara dengan orang akan membuat kita lebih banyak tahu tentang pribadi dan kehidupan orang lain.

Saat mulai akrab, mulailah membangun jembatan dari hati ke hati dengan melibatkan Yesus di dalamnya. Seorang pendeta perlu melakukan hal ini jika ingin gerejanya dihadiri oleh orang-orang yang haus dan rindu mengenal Tuhan.

Dengan menemukan apa yang dibutuhkan oleh orang lain, kita bisa membantu mereka untuk melibatkan Tuhan. Bahkan hanya menjadi sekadar pendengar setia pun kamu bisa membawa orang kepada Tuhan.

3. Kasihi mereka dengan tulus.

Kalau kamu ingin memenangkan seseorang, mulailah memberikan perhatian kepada mereka. Kepedulian bahkan bukan hanya sekadar kata-kata, tapi buktikanlah dengan tindakan yang nyata.

Ada banyak orang Kristen yang lupa dengan satu hal ini. Mereka berpikir kalau mereka adalah orang-orang yang penuh kasih. Tapi realitanya, mereka hanya menahan kasih itu hanya untuk sesama orang Kristen saja.

Kita tak akan pernah benar-benar mengenal orang yang belum percaya kecuali dengan mengasihi mereka lebih dulu. Jadi sebelum menjangkau orang-orang ini, tanyakan dalam hatimu apakah kamu sudah lebih dulu menghidupi kasih itu dan mau membagikannya kepada orang di luar sana?

Untuk memenangkan orang lain, kita tak perlu mengenakan bahasa yang terlalu rohani atau tindakan yang terlalu berlebihan. Kita hanya perlu belajar untuk berkomunikasi dalam bahasa yang mudah dimengerti dan mengandung kasih.

Membangun hubungan dengan orang luar bukan berarti harus membuatmu serupa dengan mereka. Kamu bahkan tak perlu setuju dengan pola pikir mereka. Tapi dengan mengetahui pola pikir tersebut, kamu bisa memperkenalkan kebenaran dengan cara yang benar.

Sumber : Rick Warren/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami