Sembunyikan rahasia dari pasangan mungkin jadi salah satu hal
yang pernah dilakukan suami atau istri. Sebagian percaya kalau hal itu bukan masalah besar dalam pernikahan.
Tapi benarkah hal ini baik bagi pasangan dan juga pernikahan?
Berbohong adalah sifat alamiah manusia
Di dalam Bilangan 23: 19 dikatakan, “Allah bukanlah manusia,
sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?”
Ada dua hal yang disebutkan dalam ayat di atas yaitu bahwa hanya
Tuhan yang gak pernah berdusta. Sementara manusia punya kecenderungan untuk berbohong.
Kalau ada yang bilang dia gak pernah berbohong, maka dia baru saja membuktikan kalau dia berbohong.
Tapi bukan berarti manusia harus berbohong sepanjang waktu. Memang
kita mungkin terpaksa berbohong karena berpikir untuk menjaga kebaikan. Kadang kita
juga berbohong untuk menutupi dosa atau kesalahan kita. Tapi tahukah kamu bahwa sebenarnya menutupi sesuatu dari orang lain hanya akan memperburuk keadaan.
Di dalam 10 perintah Tuhan, nomor 9 mengatakan supaya kita jangan
memberikan kesaksian palsu kepada sesama kita (Keluaran 20: 16). Tuhan tentu saja gak akan membuat perintah ini kalau manusia tidak punya sifat berbohong.
Berbohong atau menyembunyikan rahasi dari orang lain bukan hanya melukai orang lain tapi juga melukai dirinya sendiri.
Tuhan bahkan meminta kita untuk tidak menutupi kebohongan
dari sesama kita. Bagaimana dengan pasangan kita? Apakah kebohongan seorang suami
atau istri bisa menyakitkan hati pasangannya? Dalam hal apapun berbohong sama sekali tidak dibenarkan oleh Alkitab.
Pernikahan seharusnya tanpa rahasia
Sejak berpacaran sampai bertunangan, sepasang kekasih harusnya
tak lagi punya rahasia masa lalu yang harus disembunyikan. Tapi bukan berarti harus mengakui dosa yang kita lakukan sebelum bertemu dengan pasangan.
Yang dimaksud tanpa rahasia di sini adalah kalau ternyata calon
suami atau istri sudah pernah menikah atau pernah berselingkuh sebelum
bertunangan, akan lebih baik mengungkapkan hal itu sebelum menikah daripada tetap merahasiakannya sampai setelah menikah.
Bagaimanapun rahasia ini akan menyakiti pasangan jika suatu saat dia mengetahuinya justru dari orang lain. Pasangan pasti akan merasa dikhianati.
Jika ternyata pasangan pernah memiliki masa lalu soal pelecehan
seksual atau praktik aborsi, akan lebih baik membicarakannya daripada menutupinya sepanjang waktu dari pasangan.
Mungkin ada konselor pernikahan yang setuju kalau ada beberapa hal yang bisa ditutupi dari pasangan. Hal ini juga bisa mempengaruhi pasangan menikah untuk mulai berkompromi dengan beberapa hal dari pasangan.
Baca Juga :
Meski Luka Bakar Hancurkan Wajah Istrinya, Cinta Michael Hoskin Tak Berkurang Sedikitpun
Saking Cintanya, Pria Ini Hadiahi Istri Kursi Tahta ‘Game of Thrones’
Padahal kebenarannya adalah berbohong untuk alasan apapun sama
sekali tidak dibenarkan. Tak ada alasan yang dianggap baik untuk menutupi
kebohongan dalam pernikahan. Kecuali jika hal itu bersifat untuk membahagiakan pasangan
seperti contoh mempersiapkan kejutan liburan atau membelikan hadiah untuk pasangan dengan diam-diam.
Transparansi dan kepercayaan harus jadi fondasi dalam
pernikahan. Karena tanpa rasa percaya satu sama lain, maka pernikahan hanya akan menyakiti satu sama lain.
Transparansi menumbuhkan rasa percaya
Bagaimanapun transparansi akan menumbuhkan rasa percaya. Sebaliknya, kebohongan hanya akan merusak kepercayaan dan menyebabkan rusaknya fondasi pernikahan.
Dalam pernikahan, hanya dibutuhkan swaktu 1 menit untuk merusak
sebuah kepercayaan yang sudah dibangun selama bertahun-tahun. Karena sekali kamu
mencoba menutupi kebohongan dari pasanganmu dan kemudian dia membongkar kebohongan itu, maka akan sulit untuk mmebangun rasa percaya seperti sebelumnya.
Seperti halnya berselingkuh. Saat suami mencoba untuk menutupi
perselingkuhannya dan pada akhirnya dia kedapatan, maka akan butuh waktu untuk
kembali membangun kepercayaan istri terhadapnya.
Jadi, sebelum berpikir untuk menutupi rahasia atau berbohong ke
pasangan. Pikirkanlah baik-baik dampak buruk yang akan ditimbulkannya terhadap
pasanganmu dan juga pernikahan kalian.