Sosialisasi Pemilihan Umum (Pemilu) terus dilakukan kepada
masyarakat. Gak terkecuali juga oleh lembaga-lembaga gereja kepada seluruh jemaatnya.
Hal ini dilakukan untuk menyebarkan pesan pentingnya masyarakat yang sudah mendapat hal pilih menyuarakan haknya demi kepentingan bangsa.
Seperti yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), memilih
golput hanyalah akan merugikan bangsa. Pasalnya pemerintah sendiri sudah menggelontarkan dana yang besar untuk perhelatan Pemilu kali ini.
Untuk mewujudkan harapan pemerintah, GMIM (Gereja Masehi
Injili di Minahasa) dan PGLII (Persekutuan Gereja Lembaga IInjili Indonesia) pun
mengajak semua jemaatnya untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada Rabu, 17 April 2019 mendatang.
GMIM sendiri, melalui Ketua Badan Pekerja Majelis (BPMS) GMIM
Pdt Dr. Hein Arina telah menyampaikan seruan untuk tidak golput kepada seluruh jemaat. Dia meyakinkan bahwa datang ke TPS adalah salah satu bentuk panggilan iman.
“Sebagaimana panggilan iman menjadi anggota Panji Yosua, demikian pula kita datang ke TPS dan menggunakan hak pilih,” katanya saat hadir memberikan sambutan di Pelantikan Pengurus Panji Yosua di Manado, Sabtu (6/4).
Baca Juga :
Gubernur Sulut Ajak Ribuan Peserta Konferensi Gereja & Masyarakat PGI Gelar Pemilu Damai
Presiden Jokowi Sebut Ruginya Kalau Jemaat Gereja Golput di Pemilu 2019 Nanti
Pdt Hein mengajak Pria
Kaum Bapa (PKB) perlu mengajak istri dan anak-anak mereka yang sudah terdaftar ke
TPS. Karena dengan berpartisipasi dalam Pemilulah jemaat GMIM mewujudkan perannya dalam membangun bangsa dan negara.
Sementara, PGLII, melalui Ketua Umumnya Pdt Dion Panomban mengajak
semua umat gereja berpartisipasi bukan hanya berdoa untuk kedamaian dan kelancaran Pemilu. Tapi juga turut serta dalam proses penyoblosan yang akan dilakukan di TPS-TPS.
“Kita berdoa biar Indonesia dijamah oleh kuasa Tuhan,
terlindungi dari upaya tindakan kecurangan. Dan kita berdoa agar pemilih menentukan pilihan dengan mengedepankan kualitas calon pemimpin,” kata Pdt Dion.
PGLII berharap dengan adanya ajakan ini, angka golput bisa
ditekan dan hasil Pemilu benar-benar didapatkan dari 100 persen suara pemilih
yang terdaftar.
Selain GMIM dan PGLII, sejumlah lembaga gereja lain, KPU,
Bawaslu sampai pihak kepolisian terus menyebarkan ajakan untuk menciptakan Pemilu
damai di seluruh daerah di Indonesia. Mari terus mendukung pemerintah dengan mengambil
bagian dalam Pemilu minggu depan dan tetap menjaga situasi yang kondusif selama
pesta rakyat ini berlangsung.