Begini Cara Deteksi Apakah Emosimu Sehat Menurut Alkitab
Sumber: Shutterstock.com

Health / 24 October 2021

Kalangan Sendiri

Begini Cara Deteksi Apakah Emosimu Sehat Menurut Alkitab

Lori Official Writer
4137

Sebagai manusia, kita sendiri dilengkapi dengan emosi sehingga dengan itu kita bisa berinteraksi dengan Tuhan dan orang lain.  Dan di satu sisi, emosi juga bisa mempengaruhi sikap dan tindakan kita. Karena itulah semua emosi yang kita rasakan hasilnya tak selalu baik. Sebagai manusia, mungkin kita sulit untuk membedakan mana emosi yang sehat dan yang tidak sehat. Karena itulah kita perlu mengidentifikasinya lewat beberapa cara ini:

 

1. Mengenali akar masalahnya

Emosi bisa muncul karena reaksi terhadap keadaan di sekitar kita dan juga bisa muncul dari diri kita sendiri. Misalnya, emosi dari masalah yang belum terselesaikan.

Perlu mengidentifikasi apa yang sebenarnya terjadi saat emosi kita meledak. Kalau reaksi kita malah berlebihan, maka tanyakanlah diri sendiri dari mana emosi itu berasal. Dengan mengenali akar masalahnya, kita akan lebih mudah untuk bereaksi dengan respon yang tulus dan sehat.

“Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.” Efesus 4: 26

 

2. Kenali motif dari emosi kita

Apakah kita punya motif atau tidak, kita bisa saja memanfaatkan emosi kita untuk memanipulasi orang lain. Misalnya, kita bisa pura-pura menangis untuk mendapatkan perhatian dari orang lain.

Tuhan sangat benci dengan orang yang berpura-pura, bahkan dihadapanNya. Karena itulah kita harus mengenali motif sebenarnya dari emosi yang kita hasilkan.

Ingat emosi yang dibuat-buat dengan emosi yang tulus dari hati itu sangat mudah dibedakan.

“Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.” (Efesus 4: 25)

 

Baca Juga: Waktu Lagi Stress dan Gak Tahu Harus Gimana, Ambil Waktu Doakan Tiga Hal Ini…

 

3. Identifikasi apakah emosi itu berasal dari Tuhan atau hanya perasaan duniawi semata

Yesus mengekspresikan kemarahan dan kesedihanNya saat menyaksikan bait suci Allah digunakan untuk bisnis. Dia bernar-benar menunjukkan kemarahanNya saat itu.

Hal serupa juga bisa kita alami, dimana sebagian dari kita mungkin marah karena ketidakadilan yang terjadi. Emosi kemarahan itu jelas muncul dari rasa peduli kita kepada orang lain. Meskipun gak ada yang salah dengan itu, tapi kita juga perlu mengontrol rasa marah tersebut dan menggunakannya dengan bijak. Kita harus berhati-hati supaya kita kemarahan kita tidak melebihi apa yang disampaikan oleh firman Tuhan.

Alkitab sendiri memberikan kita tuntutan cara untuk menentukan mana emosi yang berasal dari Tuhan dan yang bukan.

“Siapa mengolok-olok orang miskin menghina Penciptanya; siapa gembira karena suatu kecelakaan tidak akan luput dari hukuman.” (Amsal 17: 15)

“Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?” (Mikha 6: 8)

 

4. Emosi karena kondisi fisik

Saat emosi kita berpengaruh terhadap kondisi fisik, kita perlu belajar untuk menghadapinya dengan cara yang berbeda.

Ada beberapa tanda kalau emosi kita mungkin mempengaruhi kondisi fisik. Misalnya:

  • Susah tidur
  • Gak selera makan
  • Sulit berkonsentrasi
  • Kehilangan minat terhadap hal-hal yang biasa digemari

Kalau ternyata kamu merasa emosi ini akhirnya berdampak buruk terhadap kesehatanmu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahlinya. Minta tips atau cara penanganan yang tepat untuk mengatasi emosi-emosi yang kamu hadapi. Atau mintalah pertolongan dari Tuhan dengan merenungkan ayat firman yang mampu menguatkanmu.

“Ya, TUHAN, lihatlah, betapa besar ketakutanku, betapa gelisah jiwaku; hatiku terbolak-balik di dalam dadaku, karena sudah melampaui batas aku memberontak; di luar keturunanku dibinasakan oleh pedang, di dalam rumah oleh penyakit sampar.” (Ratapan 1: 20)

“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” (Yohanes 14: 27)

 

5. Kenali kebiasaan dan pola hidup yang kita jalani

Masing-masing kita pasti akan meresponi situasi atau keadaan dengan cara yang berbeda. Misalnya, saat macet di jalan, ada saja yang marah-marah dan ada juga yang diam tenang.

Tapi dengan mengenali pola atau kebiasaan emosi kita bisa membantu mendeteksi apakah emosi itu baik atau tidak.

Ada beberapa indikasi yang bisa mendeteksi emosimu, seperti:

  • Sering mencaci maki karena terpengaruh oleh kemarahan
  • Pura-pura menangis untuk mendapat perhatian
  • Terlalu kritis dan suka menghakimi orang lain
  • Cepat menunjukkan kejengkelan atau ketidaksabaran
  • Gampang cemas
  • Takut dengan keadaan yang sedang dihadapi

Kabar baiknya adalah Tuhan siap menghancurkan benteng emosi yang tidak sehat ini. Dia akan memberikan kebebasan bagimu. Hanya mintalah supaya Dia membantumu.

“Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.” (Mazmur 34: 4)

“Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.” (Galatia 5: 16-17)

Bagaimanapun emosi itu adalah anugerah dari Tuhan yang patut kita syukuri. Tapi sudah jadi tugas kita untuk mencurahkan emosi yang kita punya dengan cara yang tepat, di tempat yang tepat dan dengan bentuk yang benar. 

 

 

Baca Juga: Mengenal Penyakit Autoimun yang Buat Ibu Mikha Tambayong Meninggal, Ini Sebab & Jenisnya

Sumber : Ibelieve.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami