Siapa sangka
jika aksi membangkitkan orang mati oleh Pendeta asal Afrika Alph Lukau hanyalah
manipulasi belaka. Kebohongan yang sudah terbongkar itu membuat jasa layanan pemakaman,
Kings and Queens Funeral Services merasa dirugikan sehingga menuntut Gereja Alleluia Ministries International secara hukum.
“Kings and
Queens Funeral Services membantah adanya dugaan kebangkitan. Kami sedang dalam
proses mengambil hukum atas kerusakan berbahaya ini terhadap citra kami,” ucap pihak King and Queens Funeral Services, seperti dikutip Viva.co.id, Kamis (28/2).
Sementara Gereja
Alleluia terkesan mengelak pemberitaan tersebut. Meskipun sudah ada begitu banyak
komentar miring yang dilayangkan kepada Pendeta Lukau di internet. Tetapi seperti
di beritakan The Sowetan, pihak gereja sudah mencabut pernyataan soal kebangkitan
kembali dan mengubahnya dengan kalimat ‘pria yang meninggal sudah hidup’ setelah dibawa ke tempat upacara di Kramerville.
Mereka juga
menyebutkan kalau Pendeta Lukau, yang dipercaya sebagai nabi tersebut, hanyalah pelengkap keajaiban yang sudah dilakukan Tuhan’.
Sementara terkait pria yang dihidupkan tersebut rupanya terkuak adalah seorang pria dari Zimbabwe dan bekerja sebagai buruh di sebuah perusahaan kayu di Pretoria. Atasannya bahkan mengaku jika anak buahnya itu bukan pertama kali membantu Gereja Alleluia jadi tokoh untuk menunjukkan mujizat yang dilakukan Pendeta Lukau di depan jemaatnya. Sebelumnya, dia juga menyamar sebagai orang lumpuh yang duduk di kursi roda dan setelah didoakan akhirnya bisa sembuh.
Baca Juga:
2 Tahun Selidiki Kebangkitan Yesus Atheis Ini Jadi Kristen
Patung Gereja Makam Suci Yesus Seberat 900 Kilogram Ini Diangkut dari Yerusalem
Akibat perbuatannya,
Pendeta Lukau menghadapi tuduhan kejahatan terorganisir, penipuan dan penyebaran kebohongan dengan cara ‘menghidupkan kembali’ orang mati.
Kasus manipulasi
membangkitkan orang mati ini memang sudah sering terjadi di Afrika. Sebelumnya,
Pendeta Lethebo Rabalago juga mengklaim telah menyembuhkan orang sakit dengan menyemprotkan
wajah mereka dengan obat nyamuk. Lain lagi dengan Pendeta Bongani Maseko yang menyuruh
jemaatnya minum oli motor supaya mendapat keselamatan dan kesembuhan. Sementara,
Pendeta Paul Sanyangore asal Zimbabwe mengaku memiliki nomor telepon Tuhan dan sewaktu-waktu
akan menghubungi-Nya lewat telepon.
Walaupun
di dalam ayat Alkitab kita menemukan bahwa Tuhan sendiri memberikan orang
percaya karunia yang berbeda-beda, bahkan karunia untuk melakukan kesembuhan dan
kebangkitan (1 Korintus 12: 8-10). Tapi bukan berarti kita harus memanipulasi orang
lain dengan firman Tuhan. Karena bagaimanapun kebohongan yang mengatasnamakan
Tuhan pasti akan terbongkar juga.