Suka Pamer Kemesraan Di Sosial Media, Yakin Hubunganmu Sudah Dewasa dan Jadi Berkat?

Single / 9 December 2018

Kalangan Sendiri

Suka Pamer Kemesraan Di Sosial Media, Yakin Hubunganmu Sudah Dewasa dan Jadi Berkat?

Naomii Simbolon Official Writer
2282

Lama sebentarnya hubungan yang dijalani bersama si dia nggak akan menjamin bahwa hubungan kalian akan bertumbuh ke arah yang makin dewasa. Waktu memang nggak bisa dijadikan sebagai tolak ukur  utama untuk mendeteksi apakah hubungan yang di jalani sekarang ini menjadi semakin baik ke depannya.

Zaman sekarang, ada banyak pasangan yang tanpa disadari  masih kekanakan dan sering mendapat julukan pasangan yang alay.

Harusnya sih nggak begitu ya. Jangan sampai pacaran melebihi drama di film Korea. Hehe

Nah, saya sadur dari beberapa artikel, beberapa hal di bawah ini bisa menjadi pertanda kalau jalinan asmara kalian sudah semakin dewasa.

1. Yang tadinya panggil "Papi-Mami," kini kalian sadar dan tak lagi bertingkah kekanakan

Bagi banyak orang, panggilan Papi-Mami mungkin terdengar lumrah, bahkan dalam hubungan kalian juga.

Tetapi sekarang kalian merasa malu menyebutkan panggilan itu, bukan karena sudah nggak sayang tetapi karena dipikir-pikir kata-kata itu terlalu lebay dan berlebihan.

Kalian mulai menyadari kalau kalian masih berpacaran bukan sudah menikah, sehingga panggilan  itu memang tidak seharusnya di sematkan dalam hubungan kalian.

Mending panggil nama atau 'sayang.'

2. Kamu dan dia sudah nggak menggumbar-umbar kemesraan di sosial media atau saling sayang-sayangan di depan orang- bak dunia milik berdua

Meng-upload foto pacar di sosial media sih sah-sah saja tetapi jangan berlebihan sampai kirim komentar sayang-sayangan bak dunia milik berdua.

Yang tadinya sikap begitu wajar buat kalian, tetapi kini justru sebaliknya. Kalian tahu kapan harus menempatkan diri.

Sebagai orang Kristen, kita tetap harus menjadi berkat lewat hubungan kalian.

Karena itulah, sekarang kalian menjadi lebih santai. Meski kalian se-komunitas, kalian tetap tahu kesibukan kalian masing-masing, tidak lagi nempel melulu seperti prangko. Tetapi kalian menjadi aktif dan sama-sama melayani dan bersinergi ke arah yang lebih baik.

3. Yang namanya hubungan, pasti kadang ada permasalahan. Kalian tak lagi bertengkar dengan drama, tetapi kalian justru membicarakannya baik-baik

Dulu setiap kalian bertengkar, semua lingkaran pertemanan kalian tahu, sabahat, bahkan orangtua kalian.

Kalian bertengkar seperti drama, berantem dan berteriak di Handphone tanpa peduli apa pun.

Namun sekarang, setiap kalian bertengkar atau ada salah paham, kalian memutuskan untuk bertemu dan membicarakannya baik-baik dari pada ngambek tak mau bertemu.

Selain itu, kalian semakin bisa mengontrol emosi masing-masing dan saling mendengar. Bahkan kalian tak lupa mengandalkan Tuhan dalam masalah kalian dalam berpacaran, kalian saling mendoakan satu sama lain meski tidak saling tahu. Kalian ingin tetap bertumbuh dengan perkenanan Tuhan.

4. Sebagai manusia, kalian memiliki masing-masing kelemahan yang tak disukai. Tak lagi menuntut tetapi kalian mendorong dan sama-sama berjuang untuk lebih baik lagi

"Kamu sih, gendutan. Makanya jangan banyak makan, tuh jadi capek kan cariin baju buat pesta si Juleha. Ughhh...."

Salah satu kebiasaan kalian yang menyakitkan adalah saling memojokkan dengan menggunakan kelemahan masing-masing. Secara nggak sadar, itu menyakiti hati pasangan loh Bro dan Sis.

Tapi kabar baiknya, sekarang kalian sudah nggak begitu lagi.

Sadar bahwa itu menyakiti, kalian mulai mengganti cara untuk memotivasi mereka berubah bersama dan berjuang dengan cara yang baik.

"Sayang, kita makannya satu berdua saja ya. Biar sama-sama sehat dan bonusnya cepat kurus. hehe."

Selain bikin si dia tersanjung, kalian pun semakin romantis.

Coba cek, apakah hubungan kalian sudah menjurus ke dalam hubungan yang dewasa dan sehat? Kalau belum, sama-sama perbaiki yuk biar nggak jadi batu sandungan buat orang lain.

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami