Are You Finishing Well? Pertanyaan yang Mengingatkan Kita di Penghujung Tahun 2018
Sumber: Runner's Tribe

Kata Alkitab / 8 November 2018

Kalangan Sendiri

Are You Finishing Well? Pertanyaan yang Mengingatkan Kita di Penghujung Tahun 2018

Lori Official Writer
2998

“Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” (1 Korintus 9: 24-27)


Di ayat di atas Paulus menyebutkan seorang pelari tidak berlari tanpa tujuan dan petinju tidak sembarangan saja memukul (ayat 26). Baik pelari maupun petinju harus berlatih keras lebih dulu sebelum mereka berani tampil di lapangan. Tujuannya hanya satu yaitu untuk merebut posisi sebagai pemenang pertama.

Tapi hal yang unik di ayat ini adalah bagian dimana Paulus menyampaikan supaya kita semua berlari sedemikian rupa. Karena dalam kekristenan kita semua bisa menjadi pemenang. Kemenangan itu bukan hanya milik satu orang saja. Kemenangan ini bahkan tidak ditentukan dari seberapa cepat kita berlari. Karena berlari cepat pun bahkan bisa membuat kita keluar dari garis lintasan. Kamu memang sangat cepat, tapi hal itu akan sia-sia saja kalau kamu berlari keluar dari lintasan. Seperti saat seseorang berbuat curang dengan mengambil jalan pintas supaya bisa sampai pada tujuan.

Hal yang paling penting dalam perlombaan bukan tentang seberapa cepat kita berlari. Tapi seberapa fokus dan berkomitmennya kita pada tujuan.

Di penghujung tahun ini, mungkin terbersit pertanyaan ‘Are you finishing well?’ Pertanyaan ini kemudian mengingatkan kita tentang perjalanan yang sudah kita lalui selama setahun penuh. Hanya tersisa dua bulan lagi untuk menutup tahun 2018 ini. Dan kamu mulai merenungkan kembali tentang ayat di atas.

Mari belajar dari seorang pelari asal Tanzania, John Stephen yang benar-benar telah menjadi contoh bagi orang Kristen tentang bagaimana harusnya sikap kita dalam menyelesaikan pertandingan kita.

John Stephen ikut dalam sebuah perlombaan dan dia tiba satu jam setelah pelari bernama Walda merebut medali emas dalam pertandingan itu.

Sejam setelah kemenangan Walda, John Stephen merupakan pelari terakhir yang menyelesaikan lomba itu. Teriakan terus mengaung, namun John tak menghiraukan selain terus berlari sampai garis akhir. Dengan kondisi kaki yang pincang akibat cidera, John akhirnya menyelesaikan pertandingannya dengan perjuangan yang panjang namun begitu menginspirasi.

Apa yang dilakukan John akhirnya diberitakan di beragam media. Banyak yang memuji semangat dan tekadnya yang tak pantang menyerah. Pelari Afrika itu dianggap sebagai lambang dari semangat seorang olahragawan sejati. Tekadnya dianggap sebagai gambaran keberanian yang terbaik. Semua orang akhirnya menghormati John Stephen.

Saat ditanya alasan kenapa dia tak menyerah saja saat kakinya sudah lelah dan lomba sudah selesai. Namun John mengungkapkannya dengan pernyataan yang tak terduga, “Negaraku tidak mengirimku untuk berlari sepanjang lima ribu mil untuk memulai lomba saja tapi mereka mengirimku lima ribu mil untuk menyelesaikan lomba.”

Perlombaan kita di dunia ini bukan untuk mengejar hadiah yang ditawarkan dunia. Upah itu akan diberikan di surga, bukan di bumi. Yaitu kekekalan bersama Tuhan di surga. Untuk memperoleh itu, kita harus terus berlari sedemikian rupa, tak perlu harus menjadi yang tercepat asal kamu tetap berlari di lintasan.

Jadi, mari berhenti sejenak. Ambil waktu untuk merenungkan kembali pertanyaan ini ‘Are You Finishing Well?’ Kalau kamu mendapati dirimu sudah berada di luar track, segeralah kembali dan mulailah berlari kembali. 

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami