Zaman sekarang, wanita berlomba-lomba untuk mempercantik diri
mereka ke salon. Sudah tidak rahasia umum lagi jika wanita menghabiskan uang
ratusan juta bahkan millyaran untuk mempercantik diri ke luar negeri bahkan di dalam negeri.
Menurutku merawat tubuh yang sudah Tuhan percayakan itu nggak
salah, hanya menjadi masalahnya adalah kencatikan wajah hanyalah bohong jika wanita tidak bertumbuh dengan karakter yang benar juga.
"Kecantikan tanpa karakter bukanlah cantik yang sesungguhnya."
Mungkin itu adalah kalimat yang perlu kita renungkan sebagai wanita terutama yang masih single.
Lalu, karakter yang seperti apa sih yang saya maksud dalam hal ini?
Yuk, mari kita belajar dari kisah Ester.
Ester adalah salah satu nama perempuan yang tertulis di
Alkitab dan menjadi contoh yang harus di tiru oleh kita semua sebagai perempuan yang percaya akan Kristus.
Nggak hanya cantik secara lahiriah, tetapi Esterpun cantik secara batiniah.
Inilah karakter dan mengenai Ester yang bisa kita tiru :
1. Ester mampu memenangkan hati ragai dan semua orang
Ester 2:9: "Maka gadis itu sangat baik pada pemandangannya dan menimbulkan kasih sayangnya.."
Jika kita membaca versi NIV (New International Version), Ester dikatakan mampu memenangkan hati Hagai. Hal yang
sama diulangi kembali di Ester 2 ayat 15 : "...Maka Ester dapat menimbulkan kasih sayang pada semua orang yang melihat dia."
Inner beauty akan keluar memancar ketika orang-orang memandang
kita. Itulah hal yang dialami oleh Ester. Kelemahlembutan hatinya dan respon
hatinya membuat cahaya itu memancar keluar sehingga orang-orang yang melihatnya mengasihi, menyayangi dan sangat senang.
Apakah kita demikian?
Sebagai orang Kristen, kita harus terus mencek hati kita
apakah hati kita memancar dengan terang atau terang kita diselimuti oleh dengki, iri dan kepahitan dan dosa?
2. Ester adalah orang yang rendah hati dan peduli pada bangsanya
Meskipun dia sudah menjadi ratu, Ester tetap tidak sombong dan mengabaikan paman yang membesarkannya yaitu Mordekhai.
Justru dia mendengarkan pamannya dan merendahkan hati di
hadapan pamannya. Sehingga dia mengetahui bahwa bangsanya akan segera dimusnahkan dan dia peduli atas hal itu.
3. Ester tetap mengandalkan Tuhan dan tak melupakan Tuhan
Sering sekali, dalam puncak kesuksesan kita, kita menjadi orang yang sombong di hadapan Tuhan dan merasa bisa sendiri.
Meskipun Ester adalah ratu dan kaya raya, dia tetap mengandalkan Tuhan.
Dalam kesukarannya untuk menyelamatkan bangsanya, dia meminta
hikmat dari Tuhan, bahkan dikatakan dia berpuasa dan mengajak semua bangsa Yahudi untuk puasa demi mencari hikmat Tuhan.
"Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat
di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga
hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangkupun
akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan
dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati." (Ester 4:16)
4. Ester adalah orang yang berani
Meski sudah tahu bahwa konsekuensi yang dia alami untuk menghadap raja, demi bangsanya Ester tetap melakukannya.
Dia tetap berani dan maju untuk berbicara kepada raja. Dan pada akhirnya, raja mendengarkannya.
Nah, sebagai wanita Kristen tidakkah karakter yang dimiliki
Ester patut kita tiru?
Carilah keadilan dari Tuhan dan tetaplah rendah hati meski
kamu sudah di puncak kesuksesan saat ini. Jadilah wanita yang berpengaruh dan
memberkati sekitarmu, atasanmu, bawahanmu dan seisi rumahmu. Teruslah berjuang!