Ada salah seorang hakim asal
Amerika mendapat undangan untuk berbiacara di pertemuan bersama dengan
pejabat-pejabat negara. Mulanya, pertemuan tersebut diadakan pada hari Senin. Namun, karena sesuatu hal, pertemuan tersebut kemudian diundur menjadi hari Rabu.
Hakim ini lalu menuliskan sebuah
surat yang berisikan permohonan maaf karena tidak bisa mengikuti pertemuan
tersebut. Dalam surat tersebut, sang hakim menuliskan kalau alasan ia tidak bisa hadir adalah karena
ada sebuah janji pertemuan lainnya. Nggak banyak yang tau, ternyata
pertemuan penting yang harus dihadiri oleh sang hakim ini adalah pertemuan rutin untuk berdoa di gereja.
Setiap pejabat hukum di sekitar tempat tinggalnya ini memang
sudah berkomitmen untuk berdoa dan menyembah Tuhan setiap hari Rabu. Menurut
sang hakim, pertemuannya dengan Tuhan jauh lebih penting dibandingkan pertemuan dengan siapa pun juga.
Pernahkah kita menolak ajakan
dari seseorang karena sudah ada 'janji' dahulu dengan Tuhan? Apakah kita pernah
menganggap kalau pertemuan dengam Tuhan itu jadi prioritas yang penting untuk
didahulukan? Apakah setiap minggunya, ketika kita pergi ke gereja merupakan kegiatan yang kita pandang penting, bukan sekedar kebiasaan?
Dalam Mazmur Daud, ia
mengungkapkan kalau dirinya bersukacita saat ada orang lain mengajaknya untuk
datang ke rumah Tuhan atau bait suci. Mazmur 122:1b, "Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: “Mari kita pergi ke rumah TUHAN.”"
Daud berkata kalau ketika di
Rumah Tuhan itulah ia bisa berdoa, beribadah dan menaikkan pujian bagi Tuhan.
Inilah seharusnya perasaan kita saat kita mendatangi gereja atau Rumah Tuhan.
Kita seharusnya meluangkan waktu khusus untuk Tuhan, dan datang ke rumahNya dengan hati yang sukacita.
Datang ke Rumah Tuhan juga menumbuhkan iman karena kita bisa mendengar firman Tuhan yang disampaikan oleh pendeta. Selain menyembah, memuji, mendengarkan firman Tuhan, pergi ke gereja juga membuat kita bisa bersekutu dengan saudara seiman.
Baca juga: Kata Alkitab: Benarkah Homoseksual Bukan Dosa?
Datangnya sekali, dapatnya banyak, bukankah
begitu? Hal ini seharusnya menjadi suatu kesukaan buat kita sebagai
orang percaya. Malah, buat kita yang sering malas pergi ke
gereja, ingatlah kalau kita masih sangat diberkati karena masih diberi kesempatan untuk bisa datang ke rumah Tuhan.
Diluar sana, ada banyak orang yang tidak bisa
datang ke rumah Tuhan. Alasannya beragam, mulai dari sakit, pekerjaan,
ketiadaan rumah ibadah, atau malah karena ibadah sendiri itu di larang di tempat tinggal mereka.
Bukankah sudah seharusnya kita
mempergunakan setiap kesempatan yang Tuhan berikan untuk datang ke rumahnya? Pertemuan dengan Tuhan di gereja, bisa dikatakan sebagai sebuah
pertemuan yang indah, lebih daripada pertemuan-pertemuan lainnya.
Mulai sekarang, ayo kita
menyediakan waktu khusus buat Tuhan untuk datang ke rumahNya. Sebab, orang Kristen tanpa
gereja adalah seperti pelajar yang tak pernah masuk sekolah