Sampai hari ini, Selasa (2/10), jumlah korban meninggal gempa
Palu terus bertambah. Ada sekitar 900 jenazah yang sudah ditemukan dan sebagian
kondisinya sudah membusuk. Hal ini mendesak pemerintah setempat untuk melakukan penguburan massal.
Sementara proses evakuasi masih terus berjalan di beberapa lokasi
gempa. Juru Bicara Pemda Sulawesi Tengah (Sulteng), Haris Kariming memastikan kalau
di beberapa lokasi ini masih terkubur ratusan jiwa dengan kondisi tubuh yang sudah membusuk.
Menyadari bahaya penyebaran penyakit yang disebabkan oleh pembusukan
jenazah korban gempa, Haris meminta supaya Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek
menyediakan semprotan desinfektan bagi tim evakuasi yang berasal dari Basarnas,
TNI dan relawan demi mencegah infeksi kuman yang tersebar dari jenazah yang masih tertimbun di reruntuhan bangunan.
Sebelumnya, Menkes Nila menyampaikan, pembusukan jenazah korban gempa Palu bisa menyebabkan infeksi penyakit khususnya bagi korban luka-luka yang sedang menjalani perawatan.
Baca Juga :
Kisah Kapten Mafella yang Selamat dari Gempa Palu Karena Dengar Suara Roh Kudus
Hotel Sebelahnya Rata Dengan Tanah, Gereja Ini Tetap Kokoh Saat Diguncang Gempa Palu
Sementara soal proses pembusukan jenazah ini, Kepala Pusat Krisis
Kesehatan Kemenkes RI, dr. Achmad Yurianto, menyampaikan bahwa proses pembusukan
pada jenazah terjadi sejak satu jam pertama kematiannya. Pembusukan tercepat bisa
terjadi di bagian otak dan saluran pencernaan, karena bagian usus manusia bersifat
rentan dengan kuman sehingga banyak mikroorganisme membentuk gas di dalam tubuh jenazah.
Proses pembusukan inilah yang bisa menimbulkan infeksi penyakit.
Adapun risiko kesehatan yang bisa ditimbulkan adalah penyebaran kuman yang tercemar
melalui cairan ataupun gas di dalam tubuh jenazah. Biasanya mereka yang sistem imunisasinya lemah atau mengalami luka di bagian tubuh akan sangat mudah terserang penyakit.
Itu sebabnya,ratusan jenazah yang saat ini dikumpulkan harus segera
dikuburkan. Sementara para tim evakuasi yang masih terus bekerja di lokasi harus segere diberikan semprotan disinfektan.
Semprotan disinfektan ini merupakan bahan kimia yang digunakan
untuk mencega infeksi atau pencemaran oleh jasad renik. Obat ini berfungsi untuk
membasmi kuman penyakit yang bersifat toksik dan memiliki kemampuan membunuh mikroorganisme yang terpapar secara langsung oleh disinfektan.
Sementara sampai hari ini berdasarkan informasi BNPB, telah terdata
sebanyak 1.234 orang meninggal, 799 orang luka berat, 99 orang hilang. Sementara sebanyak 61 ribu orang lainnya berada di lokasi pengungsian.
Yuk berdoa bagi Palu dan Donggala supaya kondisi di sana kembali
membaik. Begitu juga dengan tim evakuasi dari Basarnas, TNI, dan relawan-relawan
dari berbagai lembaga kemanusiaan supaya tetap diberi perlindungan dan
penjagaan dari Tuhan.
Bagi yang
terbeban untuk membantu para korban gempa Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, juga
bisa menyalurkan bantuan melalui Yayasan Obor Berkat Indonesia di Acc BCA
No.522 030 9292 dengan pesan : TANGGAP BENCANA.