Di Tengah Kebobrokan Politik Sekalipun, Tuhan Tetap Peduli Atas Bangsa-bangsa
Sumber: Friendship Church

Kata Alkitab / 25 September 2018

Kalangan Sendiri

Di Tengah Kebobrokan Politik Sekalipun, Tuhan Tetap Peduli Atas Bangsa-bangsa

Lori Official Writer
2931

Tuhan sangat peduli dengan mereka yang memimpin bangsa kita dan bangsa-bangsa di seluruh dunia. Seperti bangsa Israel, posisi raja sangat berpengaruh besar bagi rakyatnya. Jika rajanya takut akan Tuhan maka rakyatnya juga pasti akan mengenal Tuhan. Sebaliknya, jika rajanya memberontak melawan Tuhan dan beralih kepada ilah-ilah lain, maka rakyatnya juga akan mengikutinya.

Karena Tuhan sangat peduli dengan sosok pemimpin dan orang-orang yang dipimpinnya, maka Tuhan pun peduli dengan pemerintahan suatu bangsa.

Yesus sendiri memerintahkan semua warga negara untuk menghormati otoritas sipil. Sebagaimana kita menghormati otoritas Tuhan atas kerajaan surga. Misalnya, seperti membayar kewajiban pajak kepada pemerintah karena itu adalah hak pemerintah (Matius 22: 21).

Baca Juga :

Inilah yang Akan Terjadi Saat Kamu Setia Berdoa Bagi Bangsa dan Kotamu

Kegelapan Akan Membawamu Menjadi Terang Bagi Bangsa-bangsa. Percayalah!

Pastinya akan ada pemerintahan yang berbuat curang dengan mengeksploitasi rakyatnya. Tapi di masa ini, ada banyak negara yang menerapkan kebebasan bagi warga negaranya untuk mengawasi kinerja pemerintah. Karena pemerintahnya sendiri dipilih oleh rakyat.

Saat Tuhan memimpin, ada kalanya kita terlibat dalam proses politik. Tuhan peduli dengan aborsi dan kekudusan pernikahan karena dengan itulah kita bisa melindungi hak anak-anak kita melalui proses hukum. Kalau Tuhan saja peduli dengan masalah itu, bagaimana mungkin Dia tak peduli dengan politik?

Tuhan memberi tahu kita kalau kita harus berdoa bagi para pemimpin kita. Dalam 1 Timotius 2: 1-2 dikatakan, “Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.”

Seorang pemimpin yang takut akan Tuhan akan menciptakan perdamaian bagi rakyatnya dan kita harus berdoa bagi pemimpin kita supaya dia hidup di dalam takut akan Tuhan. Bahkan saat kita punya pemimpin yang tidak mengenal Tuhan, kita juga harus banyak berdoa untuk dia.

Meskipun suatu bangsa jatuh ke tangan pemimpin yang memberontak, bukan berarti Tuhan tak peduli dengan bangsa itu. Dalam Amsal 21: 1 disebutkan, “Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini.” Artinya, Tuhan selalu memegang kendali dan terus menjalankan tujuan-Nya di atas bumi. Kadang Dia memang akan membiarkan seorang pemimpin jatuh ke dalam keinginan jahat mereka sendiri untuk membawa mereka menyaksikan betapa menyakitkannya hasil dari perbuatan mereka.

Hal yang paling melegakan dan bisa kita syukuri adalah bahwa Tuhan akan selalu ambil kendali dan tak akan membiarkan seorang raja atau pemimpin dunia pun yang bisa menggagalkan kedaulatan-Nya atas dunia.

“Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.” (Roma 13: 1)

Ayat di atas mengingatkan kita bahwa orang Kristen tidak berhak memberontak melawan otoritas pemerintah. Kecuali, kita diperintahkan atau dipaksa untuk melakukan sesuatu yang secara terang-terangan melanggar firman Tuhan. Bahkan saat kita dipaksa untuk menghormati pemimpin kita seperti menghormati Tuhan, maka kita patut menentangnya. Karena Tuhan sendiri adalah satu-satunya otoritas tertinggi. Tapi pada umumnya, menghormati pemimpin adalah salah satu cara kita untuk bisa menghormati firman Tuhan dan menghormati Tuhan sendiri sebagai otoritas tertinggi.

Tak ada sistem politik yang sempurna di setiap negara. Semuanya cacat dan ada negara yang menjalankan sistem politik yang lebih parah dari negara kita. Meski begitu, kita perlu memahami kalau selama kita dipimpin oleh seseorang yang tidak takut Tuhan, maka kita akan selalu diperhadapkan dengan masalah politik yang ditunggangi oleh orang-orang yang jahat.

Pemerintahan hanya akan sempurna ketika Yesus datang dan membangun kerajaan duniawiNya. Dia akan memimpin dengan tidak menunjukkan keberpihakan kepada siapapun yang bersalah, berlaku curang dan berdosa. Dia akan memerintah dengan dasar kebenaran dimana hasilnya akan selalu berbuah kedamaian.

“Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya.” (Yesaya 9: 7)

Harusnya para pemimpin bangsa kita menyadari kalau kebenaran akan selalu menghasilkan kedamaian, sedangkan kejahatan dan dusta akan selalu menghasilkan kehancuran dan perpecahan (Amsal 16: 12; Amsal 20: 28). Sebagai warga negara, kita bukan hanya menuntut pemimpin kita menjadi orang yang takut akan Tuhan. Tapi kita juga bisa mengambil tindakan untuk mempengaruhi pemerintah kita melalui hidup kita. Saat kita hidup untuk Tuhan dan berdiri untuk kebenaran, kita membuat perbedaan secara rohani dan politis.

Tapi kalau pemerintah bahkan mencoba membungkam kebenaran, maka ketidakadilan akan terus meningkat. Gereja adalah pilar dan dukungan kebenaran (1 Timotius 3: 15) dan kalau kebenaran disingkirkan, kejahatan akan merajalela (Daniel 8: 12). Kita tak boleh membiarkan hal itu terjadi atas bangsa kita. Saat kita bertindak demi kebenaran, maka Tuhan sebagai pemilik otoritas tertinggi, juga akan selalu mengambil kendali.

Saat politik menjadi sumber kebohongan, tipu daya dan korupsi, mari berdoa supaya kebenaran ditegakkan dan Tuhan sendiri yang akan membangkitkan orang-orang untuk mengubah kondisi.

Sumber : Relevantbibleteaching.com
Halaman :
1

Ikuti Kami