Dituding Sebarkan Pidato Kebencian, Putra Ev. Billy Graham Ditolak Di Inggris

Internasional / 17 September 2018

Kalangan Sendiri

Dituding Sebarkan Pidato Kebencian, Putra Ev. Billy Graham Ditolak Di Inggris

Naomii Simbolon Official Writer
2726

Memang tidak mudah untuk terus berjuang di dalam kebenaran firman Allah. Tidak mudah untuk berlari mengerjakan apa yang Allah kehendaki atas bangsa ini.

Setelah Ahok, mantan gubernur Jakarta akhirnya mendekam di penjara karena dituding pidato kebencian, sepertinya Penginjil Franklin Graham tengah dituding hal yang sama.

Dikutip dari CBN, Organisasi Islam terbesar di Inggris mendesak pemerintah untuk melarang Ev. Franklin Graham untuk tampil di sebuah acara di negara Inggris akhir bulan September ini.

Newsweek melaporkan bahwa Muslim Council of Britain (MCB) atau Dewan Muslim di Inggris yang menaungi ratusan kelompok Islam ini telah mendapat dukungan dari tiga anggota parlemen dan anggota masyarakat untuk menolak visa Graham karena dituding menyebarkan apa yang disebut oleh organisasi itu sebagai "pidato kebencian."

Pidato kebencian yang dimaksud mereka itu adalah kotbah Graham terhadap Islam sebagai agama jahat dan agama perang. Graham juga menjadi lawan terhadap gerakan LGBT.

Franklin Graham yang merupakan putra dari Ev. Billy Graham ini akan menjadi pembicara utama di acara Festival of Hope di Blackpool yang terletak di barat laut Inggris, pada 21 September nanti.

Di situs web Jihad Watch, penulis Robert Spencer bertanya, "Adakah yang akan menyerukan pelarangan Graham dari Inggris jika dia menyebut Kekristenan sebagai jahat ???"

MCB dalam sebuah pernyataan kepada The Guardian mengatakan: 'Di masa lalu, pemerintah telah melarang orang-orang yang mereka klaim tidak kondusif untuk kepentingan publik." Sedangkan pernyataan Graham dicatat jelas sebagai sikap yang menunjukkan kebencian kepada umat Muslim dan kelompok minoritas lainnya.

"Kami mengharapka pemerintah untuk menerapkan peraturan ini. Jika tidak, itu hanya akan mengirim pesan yang jelas bahwa pemerintah tidak konsisten dalam menentang semua bentuk kefanatikan."

Spencer mengatakan bahwa pemerintah Inggris sudah nggak konsisten lagi.

"Ini melarang musuh teror jihat dan kritikus Islam, sementara membiarkan para jihadis," tulisnya.

Spencer juga menuliskan gimana dia dan Pamela Geller pernah dilarang memasuki Inggris 5 tahun yang lalu karena mengatakan kebenaran tentang Islam dan Jihad.

"Dan khotbah Syed Muzaffar Shah Qadri tentang kekerasan kebencian dan jihad begitu kerasnya sehingga dia dilarang berkotbah di Pakistan, tetapi justru Home Office Inggris menyambutnya ke Inggris," lanjut Spencer.

Ditulisannya terakhir, Spencer menutup dengan kata-kata seperti ini :"Jadi jika pemerintah Inggris konsisten dalam hal ini, dia juga harus melarang Graham dan mengijinkan beberapa jihadis."

Sepertinya nggak hanya di Indonesia. Perbedaan pandangan bisa memecah belah orang, karena mereka tidak bisa menerima adanya perbedaan pendapat itu karena pandangan agama yang radikal dan fanatisme. Tidakkah ini waktu yang cukup serius di zaman ini, dan sebagai Kristen bukankah ini adalah saatnya kita berdoa buat bangsa-bangsa dan saudara kita yang belum mengenal Tuhan?

 

Sumber : cbn.com | Jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami