Jadi Sarang ISIS, Orang Kristen di Irak Pilih Tak Kembali Ke Kotanya
Sumber: https://ctd-thechristianpost.netdna-ssl.

Internasional / 1 August 2018

Kalangan Sendiri

Jadi Sarang ISIS, Orang Kristen di Irak Pilih Tak Kembali Ke Kotanya

Inta Official Writer
3006

Puluhan ribu orang Kristen yang terlantar telah kembali ke kota-kota dan desa-desa mereka di Dataran Niniwe Irak, tapi tidak bagi mereka yang berasal dari kota Mosul.

Berdasarkan laporan dari CBN News 30 Juli 2018, sebelum ISIS pindah ke kota tersebut, ada sekitar 30.000 orang Kristen yang tinggal dalam kota terbesar kedua di Irak ini. Ironisnya, sekarang mereka yang menempati kota tersebut hanya berjumlah beberapa ratus orang saja.

"Banyak orang ketakutan dan kondisi ini dengan sangat mudah bisa dipahami alasannya, mereka ketakutan karena komunitas Jihadi masih ada di kota itu, terutama di Mosul," ungkap seorang jurnalis, Ken Timmerman.

Ken sangat paham mengenai siapa yang dilawan oleh orang Kristen di Irak. Ia juga telah membuat banyak misi dan laporan perjalanan untuk Irak beberapa tahun belakangan ini. Pengalamannya tersebut memotivasinya untuk menuliskan sebuah buku dengan judul 'ISIS Begins.'

Ken menjelaskan kalau tragedi yang menimpa orang Kristen di Irak masih sangat membekas dan hal itu bisa kita pahami saat melihat kondisi mereka secara langsung. "Saya ingin memberi para pembaca sebuah kebenaran hingga mereka bisa memiliki pemahaman yang lebih dalam lagi tentang arti penganiayaan terhadap orang Kristen yang sesungguhnya, yaitu pada mereka yang tertangkap kelompok Muslim Jihadi," katanya.

Baca juga: Hujat Umat Muslim, Pendeta Ini Diusir Dari Australia

Dalam novelnya, setiap cerita ditulis berdasarkan hal yang terjadi di Irak. Orang Kristen yang tinggal di Dataran Niniwe menghadapi masalah yang berbeda dengan mereka yang berasal dari Mosul. Penyebabnya adalah karena mereka tidak memiliki satupun sistem keamanan; mereka sudah mencoba bertahun-tahun lamanya untuk membentuk pasukan Kristen Asyur.

"Sayangnya, orang-orang Kurdi menahannya. Itulah yang benar-benar mereka butuhkan, yaitu keamanan di lapangan. Di Mosul, mereka benar-benar perlu menghadapi kelompok Jihad yang masih berada di bawah tanah," ungkapnya. "Itu adalah masalah yang mendasar dan nyata. Orang-orang tersebut ketakutan akan menjadi target kembali."

Sumber : cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami