Gak Nyangka! Ternyata Generasi Z Lebih Terbuka Diskusi Soal Agama Loh
Sumber: Religion in Public

Single / 27 July 2018

Kalangan Sendiri

Gak Nyangka! Ternyata Generasi Z Lebih Terbuka Diskusi Soal Agama Loh

Lori Official Writer
2140

Pasangan gembala Gereja Street Gas di Birmingham, Tim dan Rachel Hughes yang punya banyak jemaat muda menyampaikan kalau Generasi Z cenderung lebih terbuka akan iman mereka daripada generasi yang lebih tua. Hal disampaikan Tim dan Rachel dalam sebuah wawancara peluncuran buku penulis Dr. Krish Kandiah berjudul Faitheism, yang merupakan hasil riset yang dilakukan terkait hubungan antara orang Kristen dan atheis.

Rachel menyampaikan, generasi Z jauh lebih cepat memahami tentang apa itu gereja. Mereka bahkan berani memberikan gagasan yang ada di dalam benak mereka soal gereja itu sendiri. Tapi untuk menghadapi generasi ini, gereja gak bisa melakukan pendekatan dengan cara tradisional. Karena hal-hal yang lama sama sekali gak menarik buat mereka.

Salah satu cara terbaik untuk bisa membuat anak-anak muda ini lebih terbuka, kata Rachel, adalah dengan membuka percakapan ringan dengan mereka. Jangan menyerang atau mengkonfrontasi. Dibanding berdebat, bercakap-cakap ringan dengan anak muda ini jadi cara yang jauh lebih ampuh untuk bisa memahami apa yang sedang dialami oleh mereka.

“Kami hanya duduk dan mendengarkan cerita orang lain dan mengajukan pertanyaan kepada mereka. Aku pikir hal itu benar-benar kuat,” katanya.

Riset yang dilakukan ComRes ini melibatkan sebanyak 4.087 orang dewasa Inggris dan dilakukan secara online dalam dua gelombang pada 2-6 Maret 2018 lalu. Hasilnya ditemukan bahwa 62% Generasi Z (18-24 tahun) lebih terbuka dan berpikiran positif soal kekristenan. Sementara lebih dari separuh anggota Generasi Z yang menanggapi survei ini memiliki pengalaman positif terhadap hubungan mereka dengan orang Kristen lainnya. Mereka mengaku nyaman mendiskusikan keyakinan agama mereka.

Baca Juga : Anak Muda yang Suka Diam Aja Saat Worship di Gereja, Pasti Ngangguk Dengan 4 Alasan Ini…

Dua pertiga dari mereka mengatakan kalau mereka tak pernah pergi ke gereja. Sementara 20% nya mengaku menghadirigereja hanya sekali atau dua kali dalam setahun dan 2% lainnya pergi ke gereja beberapa kali seminggu.

Hasil yang juga cukup mengejutkan adalah bahwa ternyata Generasi Z juga punya pemikiran yang positif. Mereka mengaku tidak setuju dengan pandangan bahwa ‘agama adalah pengaruh negatif pada masyarakat’. Sebagian lain mengaku kalau orang Kristen itu jauh lebih menyenangkan dibanding dengan penganut atheis.

Dengan mengetahui fakta ini, Krish Kandiah berharap gereja bisa mencari cara baru untuk membawa Generasi Z bertumbuh di gereja. Dia percaya kalau gereja masih jadi sebuah tempat yang menarik bagi anak muda.

Selain melakukan cara seperti yang dilakukan Tim dan Raches Hughes, gereja juga bisa menarik perhatian anak muda dengan memunculkan beragam teknik baru penjangkauan seperti pengadaan training Alfa khusus untuk anak muda atau pun camp-camp rohani.

Sumber : Christriantoday.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami