Penyanyi Hillsong Brooke Ligertwood Ungkap Analogi Aneh Saat Menciptakan Lagu-Lagunya
Sumber: https://static1.squarespace.com/static/5

Entertainment / 10 July 2018

Kalangan Sendiri

Penyanyi Hillsong Brooke Ligertwood Ungkap Analogi Aneh Saat Menciptakan Lagu-Lagunya

Inta Official Writer
5380

Brooke Ligertwood merupakan seorang pemimpin pujian dari gereja Hillsong. Dari sebuah wawancaranya saat menjadi pembicara tamu di Vous Conference, dirinya menjelaskan tentang darimana inspirasi lagu-lagunya berasal. Anehnya, ia menceritakan semuanya itu dengan sebuah analogi yang sedikit unik dan berbeda.

"Lagu itu seperti 'kotoran'," ujar Brooke setelah ditanya oleh Pendeta Rich Wilkerson Jr tentang bagaimana Brooke bisa mendapatkan ide dan inspirasi dari lagu-lagu rohaninya.

"Apapun yang kamu makan, maka itu pula yang akan keluar. Kamu juga bisa berkata kalau hidup memang seperti demikian," jelasnya. "Alkitab adalah jawaban dari hal ini. Saya suka membaca, saya menyukai Alkitab, dan bahkan sampai punggung saya sakit karenanya."

Brooke menjelaskan kalau bermeditasi dan bergumul bersama Alkitab adalah cara baginya untuk tetap fokus pada tiap-tiap lirik yang utuh.

Kemudian ia menambahkan, "Lagu tidak hanya seperti 'kotoran', tapi lagu juga seperti tanah yang telah diberi pupuk kandang."

Nama Gereja Hillsong dikenal karena lagu-lagunya yang punya makna dalam, termasuk lagu 'Shout to the Lord' dan 'Oceans'. Brooke sendiri sudah terlibat dalam gereja selama ini bertahun-tahun bahkan berkata kalau lagu-lagu yang mereka nyanyikan adalah lagu yang ditulis orang percaya yang ikut dalam pembangunan gereja.

Baca juga: Laki Banget! Jadikan 4 Film Ini Sebagai Inspirasi Agar Jadi Sosok Pria Yang Lebih Baik!

"Dalam pujian, saya pikir salah satu hal yang luar biasa dari Hillsong adalah setiap penulis dan penyanyi lagu adalah mereka yang terlibat dalam pelayanan di gereja, volunteers atau staff di gereja, tapi tidak ada satupun orang yang memang ditugasi sebagai seorang penulis lagu. Pekerjaan yang kita lakukan adalah pekerjaan untuk membangun gereja," ucap Brooke menjelaskan.

Brooke juga mengutip Amsal 14:4, "Kalau tidak ada lembu, juga tidak ada gandum, tetapi dengan kekuatan sapi banyaklah hasil."

"Artinya kalau ada kehidupan, maka ada kekacauan di dalamnya. Inilah sebuah fakta dari kemanusiaan," lanjutnya.

"Saya pikir dari semua pupuk-pupuk kandang tersebut, setiap tanah yang telah dipupuki akan menjadi jauh lebih subur karenanya,” tutup Brooke.

Brooke Ligertwood memang dikenal sebagai pribadi yang menyukai musik sejak dirinya masih kecil. Lahir di Wellington, New Zealand, dirinya jatuh cinta pada setiap kata-kata yang tertulis dalam Alkitab. Kecintaannya ini kemudian membuahkan lagu-lagu pujian seperti Hosanna, Desert Song, Man of Sorrow, atau lagu Kristen yang belakangan mendapat banyak penghargaan, What a Beautiful Name.

Sebelumnya, Pendeta Senior Gereja Hillsong, Brian Houston mengungkapkan dalam sebuah wawancara di TBN kalau mereka lebih berhati-hati dalam menyaring lagu-lagunya. Hal ini dibuktikan dengan semua musik Hillsong ditinjau oleh para teolog.

Hillsong sendiri sekarang telah berdiri di kota-kota besar di seluruh dunia, termasuk New York City, Los Angeles, London, Barcelona, Paris, Bali, dan masih banyak lagi. Misi mereka adalah untuk menjangkau kota-kota yang tidak terjangkau di seluruh dunia. Tercatat ada 100.000 orang yang terjangkau setiap minggu dalam pelayanannya.  

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami