Tidak Cukup Teori, Inilah 3 Cara Jitu Ajar Anak-anak Kita Untuk Hidup Dalam Firman Allah

Parenting / 26 April 2018

Kalangan Sendiri

Tidak Cukup Teori, Inilah 3 Cara Jitu Ajar Anak-anak Kita Untuk Hidup Dalam Firman Allah

Naomii Simbolon Official Writer
2816

Amsal 22:6:" Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu."

Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak-anak di jalan yang benar yang sesuai dengan kebenaran Firman Allah. Terlepas dari upaya terbaik kita untuk mengajari mereka tentang firman Allah, ternyata ada banyak hal yang kita tidak ketahui dan yang tidak dapat kita prediksi tentang siapakah anak-anak kita nantinya setelah dia beranjak dewasa. Kita tidak akan tahu apakah mereka akan dewasa dengan sikap pemberontak atau justru mereka adalah orang yang sangat taat kepada firman Allah dan mengasihi kita.

Yang jelas sih, sejak dini, kita memang sudah harus mempersiapkan mereka. Tuhanlah yang memiliki kunci jawaban atas pertanyaan soal masa depan mereka. Dan sekarang, kita hanya perlu melatih mereka dan mengajar mereka sesuai dengan firman Allah.

1. Mari kita ajarkan anak kita untuk membaca Alkitab sendiri sejak dini

Anak-anak memiliki sikap latah terhadap orang tuanya. Apa yang kita lakukan, biasanya akan mereka lakukan juga. Jadi kalau kita ingin melihat anak-anak kita membaca Alkitab sendiri, maka kita harus mulai membaca Alkitab di depan mereka.

Beberapa orang tua sering sekali tidak ingin membaca Alkitab bersama dengan anak-anaknya, alasannya, anak-anak akan banyak bertanya dan orangtua tidak bisa menjawab semua pertanyaannya. Tuhan tidak memerintah kita melakukan apa?, di Amsal 22:6, Tuhan hanya memberi tahu bahwa kita harus mendidik mereka dengan jalan yang patut baginya. Tidak harus menjawab dengan perfect, Tuhan akan memberikan rohNya padamu sehingga kamu bisa menjawab pertanyaan mereka dengan bijak nantinya.

2. Mari jadilah pelaku Firman

Jika kita ingin hidup di dalam kasih Kristus maka kita harus mengejar FirmanNya dan merenungkanNya setiap hari.

Dalam Yohanes 15, Yesus memberi tahu kepada muridnya "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5).

Anak-anak kita akan membaca firman Allah lebih giat jika mereka melihat buktinya lewat kehidupan kita.

Misalnya nih, ketika kita bereaksi terlalu berlebihan kepada mereka, kita meminta maaf, atau langsung mengajaknya berdoa bersama dan saling meminta ampun.

Sebagai orangtua, kita tidak harus selalu mengulang-ulang ayat hafalan Alkitab untuk di dengar anak-anak kita kok, yang paling penting kita bisa selalu konsisten berdiri sesuai firman itu sendiri, itulah artinya kita sedang menjadi role model yang tepat dan menjadi bukti nyata.

Percaya deh, dengan hal itu anak-anak kita pasti akan mengikuti kita dan bahkan mendengarkan apa yang kita katakan mengenai Tuhan.

3. Bacakan renungan harian yang sesuai dengan usia mereka

Zaman sekarang, banyak kok renungan khusus anak-anak yang bisa kita dapatkan di toko-toko di kotamu.

Carilah renungan yang berisi gambar-gambar yang bisa mereka lihat.

Dari pada membacakan dongeng yang bercerita kisah duniawi atau fantasi sebelum tidur, sebaiknya bacakan renungan yang mengangkat tokoh-tokoh Alkitab kepada anak kita. Hal itu akan terekam dalam otak mereka, pastikan kita mampu bercerita dengan baik dan menimbulkan tanya atau rasa penasaran bagi mereka ya!

Nah, itulah 3 cara mendidik yang bisa kita lakukan. Siapa sih yang tidak mau memiliki anak-anak yang hebat dan cinta Yesus? Kemarin, saya bertemu dengan Otniel, anak dari seorang teman saya di gereja  yang berusia 6 tahun. Otniel di didik oleh orangtuanya untuk rajin membaca Alkitab dan orang tuanya hidup dengan menunjukkan kasih Kristus.

Lalu Otniel bertemu dengan Risky anak teman lainnya yang di didik dengan teknologi. Ketika mereka bermain, tampak jelas perlakuan yang berbeda diantara keduanya. Padahal Rizky usianya 2 tahun lebih tua.

Ketika ibadah belum mulai, Otniel sering sekali memperhatikan orang-orang yang baru datang dan belum kebagian Alkitab. Sedangkan Rizky asik mewarnai, Otniel mengambil Alkitab untuk orang tersebut.

Sikap Otniel seiring waktu menjadi contoh buat Rizky, dan kini keduanya bertumbuh.

Keren ya! Anak-anak kita tentunya bisa kok menjadi berkat seperti Otniel, hanya tergantung bagaimana kita sebagai orangtua mempersiapkan mereka sejak dini.

 

Sumber : crosswalk/jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami