Karena Kita Adalah Terang Dunia, Yuk Perbaiki Kebiasaan Mengumpat Dengan 4 Cara Ini
Sumber: http://www.bluebirdcare.co.uk/Exeter/ima

Single / 27 March 2018

Kalangan Sendiri

Karena Kita Adalah Terang Dunia, Yuk Perbaiki Kebiasaan Mengumpat Dengan 4 Cara Ini

Inta Official Writer
3059

Biasanya, seseorang akan memulai mengeluarkan kata-kata umpatan atau kotor saat mendapati dirinya berada dalam kondisi yang penuh amarah. Sekarang ini, kita bisa melihat ada banyak orang mengumpat, bahkan tidak hanya dalam kondisi marah, namun seolah-olah kata umpatan ini sudah menjadi bahasa keseharian.

Sebagai orang percaya kita diharuskan untuk bertutur kata lemah lembut dan yang membangun, sehingga nama Tuhan dipermuliakan dalam setiap kata yang kita keluarkan. Itulah sebabnya mengapa kebiasaan mengumpat atau berbicara kata kotor harus kita hilangkan.

Untuk menghilangkan kebiasaan ini, kita bisa mencoba 5 cara dibawah ini.

1. Tetapkan dalam hati kalau kebiasaan mengumpat itu buruk


Bolehkah orang percaya mengatakan kata kotor? Sebagai anak terang, Efesus 5:4 menyatakan kalau kita tidak patut untuk mengucapkan kata-kata kotor, yang kosong maupun sembrono, karena tidak pantas. Tuhan mau kita mengucap syukur dalam segala hal.

Mengumpat merupakan bentuk ekspresi kita saat marah, menekankan akan suatu hal maupun digunakan sebagai lelucon. Selain tidak mencerminkan diri sebagai anak terang, mengumpat justru menempatkan kita menjadi pribadi yang menyinggung maupun mengintimidasi orang lain.

2. Cari tahu alasan kita mengumpat


Mungkin kebiasaan mengumpat timbul karena kita berada di sekitar teman-teman yang sering berkata demikian juga. Salah satu ciri pribadi yang telah mengenal Kristus dengan baik adalah bertutur kata dengan lemah lembut karena mereka mengasihi sesamanya. Jika ada orang lain mengatakan dirinya mengasihi kita namun sering mengatakan kata yang kurang pantas kepada kita, yakinkah kalau dirinya benar-benar mengasihi kita?

Kebiasaan mengumpat juga bisa timbul saat kita merasa marah saat berada dalam kondisi tertentu. Misalnya pada saat macet atau ada kendaraan lain yang ugal-ugalan. Daripada mengucapkan ucapan kasar, ada baiknya kita diam dan menutup mulut kita. Sesaat setelahnya, undang Roh Kudus masuk ke dalam hati agar perasaan kita menjadi lebih baik.

3. Selalu berpikir positif


Biasanya, pikiran negatif akan membawa kita pada mood buruk. Dimana hal ini dapat memicu seseorang untuk mengumpat. Bermula dari pikiran negatif, kemudian keluhan, bisa berujung pada perkataan yang kasar. Karenanya, kita harus bisa menyikapinya dengan berpikir positif.

Salah satu cara kita agar bisa berpikir positif adalah bersyukur atas kesempatan yang telah Tuhan berikan pada hari ini. Bukankah Ia telah memberikan satu hari lagi untuk kita merasakan indahnya dunia ini?

Baca juga: Saat Kehilangan Orang Terkasih, Inilah 3 Pelajaran Yang Bisa Dipetik

4. Mengganti kata kasar tersebut dengan kata lain


Mengubah kebiasaan seseorang tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Seorang pendeta di gereja pernah menangani anggota jemaat yang memiliki kebiasaan mengumpat pada pasangannya. Kemudian, pendeta tersebut meminta anggota jemaat tersebut mengganti setiap kata kasar dengan nama sayuran.

Seminggu kemudian, pasangan itu kembali datang dengan tertawa dan mengatakan, “Bu, saya panggil istri saya dengan sebutan bayam. Saya terbahak. Kini, rasanya lebih mudah untuk menahan diri dengan tidak mengumpat daripada harus mencari nama sayuran yang tepat untuk istri saya.” Daripada kata kotor yang digunakan, kenapa tidak menggantinya dengan kata yang terdengar manis dan enak didengar saja?

Tuhan mau kita mengasihi sesama, mengumpat berpotensi membuat orang lain terluka. Kita tahu kalau tubuh kita ini merupakan bait Allah. Kebiasaan mengumpat atau berbicara kotor hanya akan membuat bait Allah yang ada dalam diri kita ini juga terluka. 

Sumber : generasihero/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami