Saat Pengedar Film Porno Sekaligus Pemakai Narkoba Mencari Tuhan Untuk Hidup, Fendra
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=7jwhzrw8

Family / 20 March 2018

Kalangan Sendiri

Saat Pengedar Film Porno Sekaligus Pemakai Narkoba Mencari Tuhan Untuk Hidup, Fendra

Inta Official Writer
4796

Panggil saja saya Fendra. Bagi seorang pemakai narkoba, segala cara pun dihalalkan agar bisa menikmatinya. Termasuk saya, seorang paruh baya yang menjual DVD porno agar bisa membeli narkoba. Buat saya, narkoba adalah salah satu hal penting yang harus saya pakai setiap harinya.

Lama-kelamaan, usaha saya ini berhasil terendus oleh warga. Menurut mereka, perbuatan saya ini sangat meresahkan. Tentu saja saya berdalih ini itu, dengan kedok sebagai penjual DVD biasa pun, tetap saja saya harus menutup usaha DVD tersebut.

Naik pangkat, dari pemakai kini jadi pengedar


Hingga akhirnya teman yang biasa menjual narkoba kepada saya menawarkan untuk ikut mengedarkan narkoba. Dengan modal seadanya, saya mulai membeli sejumlah barang kepada bandar. Peluang tersebut ternyata berhasil. Saya dikenal sebagai salah seorang pengedar yang sukses.

Sejak menjadi seorang pengedar narkoba, kehidupan saya menjadi berubah drastis. Semula saya menjadi orang yang selalu mencari narkoba, kini orang-orang justru yang mencari saya untuk mendapatkan obat terlarang. Kala itu, saya punya segalanya. Tidak hanya uang, saya juga punya barang. Apa pun yang diinginkan, sudah pasti saya dapatkan.

Tertangkap polisi dan harus berada dalam bui


Suatu hari, ketika saya sedang mengambil barang di sebuah tempat tersembunyi, tiba-tiba ada polisi yang menyergap saya. Saya tidak dapat lari lagi. Saya terkepung hingga akhirnya tertangkap. Jujur, saya tidak tahu mengapa saya tertangkap. Besar kemungkinannya karena persaingan antar pengedar yang ketat.

Memutuskan untuk tidak lagi menjadi seorang pengedar

Setelah keluar dari bui, saya tidak lagi menjadi seorang pengedar. Alasannya? Saya takut kembali ke dalam sana. Bahkan saya terlalu takut untuk menghadapi keluarga. Rasa takut tersebut membawa saja untuk bergabung dengan komunitas dan orang-orang yang tidak menggunakan narkoba.

Ajakan kopi saya sanggupi. Kebetulan, ia adalah seorang teman yang membuka usaha sebuah warung. Niat awal saya kala itu adalah hanya untuk bersua bersama teman tersebut. Siapa sangka kalau kesempatan ini mempertemukan saya dengan sosok wanita yang akhirnya saya nikahi.

Kehidupan pasca narkoba membuat saya tersiksa

Tiga bulan setelah menikah, saya sering sakit-sakitan. Karena tidak lagi bekerja, seluruh kebutuhan kami disokong oleh istri saya yang harus bekerja. Kalau bisa saya ingat lagi, masa-masa itu adalah masa terburuk bagi saya.

Bagaimana tidak? Tubuh saya terus menginginkan untuk terus mengonsumsi narkoba. Saya mengigil, gemetaran, sampai harus membenturkan diri ke tembok. Pada saat itu juga saya menyadari kalau narkoba bukan membawa kehidupan yang semakin baik.

Justru sebaliknya, benda ini membawa saya ke dalam penderitaan yang teramat sangat. Saya menyadari, ketika saya membutuhkan sosok teman, mereka tidak lagi peduli terhadap kondisi yang saya alami. Kehadiran mereka hanya semata-mata karena membutuhkan narkoba dari saya.

Kondisi saya yang mengerikan membawa saya kepada Tuhan

Hari-hari yang saya lalui tidaklah menjadi lebih baik. Saya menderita penyakit dalam paru-paru, mulai dari leher hingga hati. Penyakit ini membuat saya terbaring sekitar tiga bulan. Setiap ada suapan makanan yang masuk, saya tidak lagi mampu menelannya. Bahkan air putih pun seakan membuat tenggorokan saya semakin terluka.

Saat berhadapan dengan seorang  dokter, ada satu kalimat yang membuat saya memiliki pengharapan untuk bisa hidup. Ia berkata, “Penyakit itu bisa disembuhkan ketika kita percaya bahwa kesembuhan itu ada.” Selama punya harapan dan percaya kepada Tuhan, maka kesembuhan akan terjadi atas saya.

Pada detik itu pula saya bisa merasakan ada aliran kuasa Tuhan yang masuk ke dalam tubuh saya. Kala itu saya percaya kalau kesembuhan sudah terjadi dalam tubuh ini. Saya percaya kalau Tuhan sangat mengasihi saya. Saya meyakinkan diri saya sendiri kalau saya ini adalah anak Tuhan, saya ingin sehat dan pulih seperti orang lain.

Saya sembuh. Tidak ada kata lain yang lebih manis untuk di dengar, selain kesembuhan saya. Mujizat terjadi atas saya. Sesampainya di rumah, saya merenungkan setiap perbuatan yang saya lakukan, betapa saya menyakiti hati Tuhan.

Saat merenung itu lah, saya mendengar kata Tuhan, "Carilah Tuhan maka engkau akan hidup." Saya mulai mencari Tuhan, Ia telah memberikan kehidupan bagi saya. Pemulihan total dan luar biasa terjadi atas saya. 

Sumber : solusi/jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami