Sakit perut
melilit dan bikin nggak tahan banget? Asisten Profesor Kedokteran di
Universitas New York, Lea Ann Chen, M.D mengatakan bahwa rasa sakit diperut bisa saja jadi pertanda dari beberapa masalah.
Sementara Profesor
kedokteran Harvard, Jacqueline Wolf, MD, menyampaikan bahwa rasa sakit perut ini
bisa disebabkan oleh kondisi fisik sampai emosional. Bisa juga karena reaksi dari
alergi makanan, stress, iritasi perut, radang usus buntu, kram akibat periode mestruasi.
Selain itu bisa juga karena keracunan makanan, infeksi, colitis, endometriosis,
batu empedu, sakit maag, penyakit usus, diverticulitis, masalah kandung empedu dan juga penyakit hati.
Jadi saat mengalami
sakit perut melilit, sangat disarankan untuk mengetahui penyebabnya secara pasti.
Dan yang paling penting penderita tahu persis apakah sudah waktunya untuk mencari pertolongan medis atau hanya beristirahat saja di rumah.
Kapan harus mengunjungi dokter?
Sakit perut
bisa disebabkan oleh beberapa hal. Karena itu, jangan buru-buru mengambil
kesimpulan dari penyakit yang kamu derita hanya melalui informasi yang dicari di internet. Sebaiknya segeralah memeriksakan diri ke dokter.
“Kalau
sakit perut ini adalah kejadian yang pertama kali berlangsung, penderita harus melacaknya
sesuai dengan periode menstruasi, atau makanan yang mereka makan dan gejala
lain yang mengikutinya. Misalnya, kalau kamu berda di tengah periode menstruasi
dan hal itu baru terjadi sekali dan hilang setelah 24 sampau 48 jam kemudian,
tentunya sakit ini tidak disebabkan oleh hal lain selain periode menstruasi saja,” terang Wolf.
Ada
beberapa tanda yang bisa kamu perhatikan untuk mendapatkan penanganan medis secara lebih lanjut, diantaranya sakit disertai dengan:
Saat mengalami
tanda-tanda ini, segeralah menemui dokter untuk mendapatkan pemeriksaan fisik. Dokter
mungkin akan mengajukan serangkaian pertanyaan spesifik untuk menyimpulkan penyebab
dari rasa sakit itu. Untuk membantu dokter, penderita harus membuat diangnosis yang
paling akurat seperti menjawab sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Misalnya, apakah rasa sakit itu membaik atau lebih buruk dalam situasi tertentu?
Bagian perut
yang sakit juga jadi salah satu informasi penting yang harus diberitahukan.
Misalnya, apakah rasa sakit ada di bagian perut kanan atas dimana kondisi ini bisa
jadi pertanda adanya penyakit kandung empedu atau penyakit hati. Sementara kalau
sakit dirasakan di bagian perut kiri bawah bisa jadi menandakan penyakit
ovarium, endometriosis, diverticulitis, radang atau penyakit usus inflamasi. Rasa sakit di sisi kanan perut bisa berarti radang usus buntu, infeksi atau pembengkakan.
“Pastikan apapun
yang disampaikan pasien sangat terkait dengan penyebab sakit. Karena kemungkinannya
sangat besar. Jadi, dengan melakukan serangkaian pemeriksaan ini dokter bisa mengambil
tindakan tes yang harus dilakukan,” kata Wolf.
Rasa sakit yang
kita rasakan bisa jadi akan membuat dokter tertantang untuk menemukan penyebab
penyakit itu. Apalagi kalau pasien sebenarnya sudah mengkonsumsi obat tapi rasa
sakitnya masih terus muncul. Tapi, kalaupun penanganan dari dokter tidak juga membuatmu
sembuh dari rasa sakit itu, ada baiknya untuk terus mencari pengobatan yang bisa
mengungkapkan secara gamblang penyebab sakit perutmu.