Bukan Tentang Waktu, Sebab Upah Setiap Kita Adalah Sama

Kata Alkitab / 21 February 2018

Kalangan Sendiri

Bukan Tentang Waktu, Sebab Upah Setiap Kita Adalah Sama

Inta Official Writer
3729

Vino sedang mengantre di Stasiun Balapan Solo untuk menuju ke Jogja. Hari itu bertepatan dengan libur panjang, karenanya antrean menjadi lebih panjang dibandingkan dengan hari biasanya. Sejak pukul sepuluh ia sudah mulai mengantre untuk mendapatkan tiket. 

Saat waktu mulai menunjukkan pukul 12, perut Vino sudah mulai 'konser'. Ia pun memutuskan untuk meninggalkan antreannya yang saat itu sudah mencapai pertengahan untuk pergi makan siang. Setelah makan siang, ia melihat antrean tidak lantas menjadi berkurang, justru ia diharuskan mengantre dari awal. 

Tentu dong, ia telah menghabiskan waktu dua jam sebelumnya dengan sia-sia. Semua yang ada dibelakangnya kini mendahuluinya dan Vino harus menunggu lebih lama agar bisa mendapatkan tiket kereta ke Jogja. Ia yang tadinya pertama, kini menjadi yang terakhir.

Cerita ini dibagikan oleh salah seorang pendeta pada beberapa minggu yang lalu. Ia juga menceritakan perumpamaan tadi berkaitan dengan cerita Tuhan Yesus dalam Matius 20:1-16. Disana, Tuhan Yesus memberikan sebuah perumpamaan mengenai pekerja-pekerja di kebun anggur. 

Seorang pemilik kebun anggur merekrut beberapa pekerja untuk memetik hasil panen anggurnya. Ia mempekerjakan mereka sesuai dengan jam mereka direkrut. Ada yang mulai sejak pagi hari, siang hari, dan sore hari. Pemilik kebun anggur tersebut berjanji untuk membayar satu dinar untuk masing-masing mereka. 

Setelahnya, para pekerja mulai bekerja sesuai dengan perekrutannya, jam 6 pagi, 9 pagi, 12 siang, pukul 3 sore dan pukul 5 sore. Saat tiba tepat pukul 6, pemilik memanggil mereka dan inilah saatnya untuk membagikan upah bagi setiap mereka. 

Baca juga: Masih Belum Percaya Akan Karunia Roh Kudus? Mungkin Kisahmu Sama Dengan Jack Deere Ini

Ternyata, upah yang diberikan itu sama, yaitu sejumlah satu dinar. Hal ini ditulis dalam Matius 20:10, "Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga."

Tentu saja, mereka yang bekerja sejak pukul 6 pagi bersungut-sungut dan memprotes tuannya atas kebijakan tersebut. Mereka merasa tuannya ini tidak adil karena telah mempekerjakan dirinya selama 12 jam, namun mendapatkan upah sama dengan orang yang bekerja selama satu jam. 

Tuan tersebut mengatakan kalau dirinya telah berlaku adil sebab ia tetap membayar upah mereka sesuai dengan kesepakatan awal mereka, yaitu satu dinar. Jadi jika tuan tersebut bermurah hati kepada orang yang bekerja selama satu jam namun mendapatkan upah satu dinar, keputusan tuan ini tidak bisa disalahkan. 

Kemudian pada akhir cerita di ayat ke 16, “Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.” Perumpamaan ini tidaklah berbicara mengenai keselamatan, namun upah yang akan diberikan bagi orang percaya nantinya. 

Tuhan Yesus juga menjawab hal yang sama pada percakapannya bersama Petrus saat ditanyai mengenai upah bagi para pengikutnya (Matius 19:27-30). Tuhan Yesus mau kita tetap setia dalam melayaniNya.

Ada banyak orang diluar sana berpikiran hanya karena mereka melayani Tuhan jauh lebih lama, mereka akan mendapatkan upah lebih dari Tuhan. Tuhan mau kita tetap sederhana dan rendah hati dalam melayaniNya. 


Sumber : sarapanpagi/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami