Iri Tanda Tak Mampu, Tapi Kalau Sudah Terlanjur, 4 Cara Ini Bisa Menjadi Jawabannya
Sumber: agnesandstephen.blogspot.com

Single / 16 December 2017

Kalangan Sendiri

Iri Tanda Tak Mampu, Tapi Kalau Sudah Terlanjur, 4 Cara Ini Bisa Menjadi Jawabannya

Inta Official Writer
6597

Kapan kiranya kita berbahagia atas pencapaian orang lain tanpa berkata "kapan ya bisa begitu?" Setiap pribadi diciptakan oleh Tuhan berbeda dan unik. Begitu pula dengan berkatnya yang diterima dari Tuhan. Waktu Tuhan berbeda bagi setiap kita. 

Meskipun demikian, nggak jarang ada timbul keinginan untuk memiliki kepunyaan orang lain. Misalnya saja teman kita baru saja dibelikan sebuah jam tangan keluaran terbaru oleh pacarnya. Kita langsung ngomong "duh, kapan ya bisa punya pacar peka begini." Tanpa kita sadari, kita jadi bete seharian sama pacar kita tanpa pacar kita tahu sebabnya apa. 

Rasa iri hari atau cemburu ini dapat membuat kita tidak bersyukur terhadap berkat yang diberi oleh Tuhan, lho. Padahal, kalau kita melihat dari pagi tadi kita bangun hingga detik ini, tidak terhitung rasanya berkat Tuhan yang tercurah atas kita setiap harinya. 

Alkitab juga membahas perasaan cemburu dalam Amsal 27:4, “Panas hati kejam dan murka melanda, tetapi siapa dapat tahan terhadap cemburu?” 

Dibawah ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghentikan kita dari rasa cemburu. 

1. Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain

Kita adalah anak Tuhan yang paling terkasih dan spesial. Tuhan sudah memiliki rencana atas hidup kita bahkan jauh sebelum kita terlahir di muka bumi ini. Ingatlah selalu hal ini. Kita harus bisa mengasihi diri sendiri sebelum akhirnya kita bisa mengasihi sesama kita. 

Termasuk ketika kita memulai sebuah hubungan, baik itu dengan pasangan, orang tua, teman atau siapapun, berhentilah membanding-bandingkannya dengan orang lain. Karena seperti apa yang dikatakan diatas bahwa setiap orang adalah unik dan spesial. 

Kita juga tidak perlu bersedih ketika merasa tidak memiliki kualitas, kekayaan, uang, keluarga yang utuh seperti orang lain yang kita lihat. Perjalanan kita adalah milik Tuhan dan kita. Jadi, biarkan Tuhan berkarya atasmu tanpa kamu harus membanding-bandingkan dengan orang lain. Rencana Tuhan selalu yang terindah, amin? 

2. Berhenti memikirkan diri sendiri 


Ketika kita memikirkan diri kita sendiri, kita mulai fokus terhadap apa yang kita tidak punya. Dari situ lah perasaan cemburu ini timbul. Cari cara untuk bisa memberkati orang lain. Ketika kita bergumul dengan segala permasalahan kita, kita menjadi lupa bahwa salah satu tujuan kita dilahirkan adalah untuk menjadi berkat bagi orang lain. Seorang teman dikantor berkata bahwa ketika kita berdoa bersama dengan orang yang membutuhkan, lambat laun kita menjadi merasa bahwa pergumulan kita hanyalah permasalahan kecil saja.

Baca juga: Ngegosip Dosa Nggak Sih? Ini Dia Apa Yang Alkitab Bilang Tentang Gosip

3. Berhenti menginginkan apa yang orang lain miliki jika kita tidak mau berusaha seperti mereka 

Ketika kita merasa bahwa kehidupan kita kurang, sementara ada rekan lain yang bisa melakukan segala yang ia mau dengan harta yang dimilikinya, kita menjadi cemburu. Namun, tahukah kita bahwa rekan kita ini bangun lebih pagi, tidur lebih malam, rela bekerja ekstra untuk bisa menikmati hasilnya saat ini? Apakah kita mampu untuk bekerja keras seperti rekan kita tersebut? Jika kita tidak bisa, kenapa kita harus cemburu? 

4. Mulai fokus kepada hal-hal positif yang ada di dalam kehidupan kita


Tuhan yang Maha Baik telah memberikan banyak berkat atas kita yang sebenarnya tidak dimiliki oleh orang lain. Ketika kita merasa kalau rumah kita kecil, bukankah diluar sana ada banyak orang yang rela tidur tanpa alas dipinggir jalan? Sebagai orang percaya, kita seharusnya fokus terhadap apa yang diberikan Tuhan untuk membantu sesama. 

Apakah ada yang perlu kita cemburui di dalam kehidupan kita ini? Kita bersyukur bahwa kita merupakan murid Kristus yang baik, dimana Ia akan mencukupkan segala yang kita butuhkan. 


Sumber : thoughtco
Halaman :
1

Ikuti Kami