Mujizat 3 Karung Goni

Our Impact / 20 November 2017

Kalangan Sendiri

Mujizat 3 Karung Goni

Lusiana Official Writer
4989

Suami saya memiliki kebiasaan yang menurut saya tidak baik sehingga membuat saya gerah akan perlakuannya. Ia memang rajin beribadah, dan setiap berdoa ia pasti mengeluarkan air mata. Namun, sesampainya di rumah, suami saya tidak ada hentinya merokok, kata-kata yang digunakannya kasar juga kotor, dan emosinya selalu saja naik. Jika sudah sangat naik pitam, kadangkala saya membantah ucapannya atau berkata, “Buat apa kamu pergi beribadah jika tingkah lakumu seperti ini? Lebih baik tidak perlu beribadah jika hanya membuat saya menjadi malu.”

 

Saya merasa Tuhan kesal dengan tingkah laku suami saya sebab Tuhan mengijinkan sebuah musibah menimpa kami. Kerbau kami memakan padi milik tetangga yang ahirnya membuat kami jadi takut dan membutuhkan kekuatan serta kedamaian yang terbaik Tuhan. Peristiwa ini benar-benar menyadarkan suami saya untuk berubah dan ia pun mengakui kesalahannya selama ini kepada Tuhan. Setelah melakukan perbincangan yang cukup lama dan alot, tetangga kami meminta ganti kerugian sebesar 8 karung goni sebagai dendanya. Peristiwa ini benar-benar menguji kesabaran suami saya. Saya tahu Tuhan sangat baik bagi kami. Tuhan sendiri yang menggerakkan hati tetangga kami untuk menerima ganti rugi sebesar 3 karung goni dan bukan 8 karung, seperti yang dituntut oleh mereka sebelumnya. Saya benar-benar mengucap syukur kepada Tuhan, sebab bukan hanya meringankan hutang-hutang kami, tetapi Dia juga yang mengubahkan perilaku suami saya hingga kini menjadi lebih sabar.

 

Cerita di atas merupakan sebuah kisah yang dibagikan Ibu Erni kepada Sahabat 24, sebuah pelayanan konseling CBN. Kisah ini mengingatkan kita perihal jawaban Tuhan. Jika ada pertanyaan seperti ini, “jika kita meminta tolong kepada Tuhan, saya tahu bahwa Dia akan menolong kita. Tapi bagaimana cara Tuhan mengajarkan kepada kita untuk memperoleh jawaban?” jawaban apa yang akan Anda berikan?

 

Menyikapi jawaban doa Tuhan pada dasarnya menggunakan cara yang sama seperti kita mempercayai Tuhan. Iman adalah jawabannya. Memahami cara kerja Tuhan tidak bisa menggunakan mata manusia, tetapi mata iman, cara pandang iman, dan cara kerja iman. Sama seperti yang dilakukan oleh Ibu Erni tentunya. Jika menggunakan mata manusia, sudah tentu ia harus membayar sesuai dengan kerugian yang diderita oleh tetangganya, yaitu sebesar 8 karung goni. Tapi dengan iman, mujizat pun terjadi. Ibu Erni dan suami hanya perlu mengganti sebesar 3 karung goni saja. Apapun penderitaan Anda, ingatlah bahwa Anda tidak pernah sendirian. Tuhan selalu menyertai langkah Anda.

 

Melalui artikel ini, kita sama-sama belajar bagaimana menyikapi persoalan dengan cara pandang iman, cara kerja iman, dan tindakan iman. Jika Anda telah melihat dan mengetahui cara kerja iman, apa tindakan iman Anda untuk membagikan Kabar Baik ini? Kami kembali mengajak Anda untuk menyatakan tindakan iman Anda sebagai Mitra CBN. Mendaftar menjadi Mitra CBN sama artinya dengan Anda turut membantu pelayanan kami untuk menghadirkan Sahabat 24 dalam menyertai orang-orang seperti Ibu Erni. Daftarkan diri Anda melalui formulir di bawah artikel ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email. Daftarkan sekarang dan dapatkan thank you giftnya.

Halaman :
1

Ikuti Kami