Semua cowok
dan cewek pasti pengen menikah. Dan mereka yang sudah siap menapaki kehidupan berumah
tangga biasanya udah persiapin semua hal jauh-jauh hari sebelumnya. Tapi ada juga
yang dengan cerobohnya nekad nikah buru-buru tanpa persiapan yang matang sampai akhirnya harus nanggung risiko fatal terhadap pernikahannya.
Pernikahan adalah
sesuatu hal yang amat penting bagi Tuhan. Karena pernikahan itu bicara soal komitmen.
Buat Tuhan nggak ada kamus main-main dah kalau nyangkut masalah pernikahan. Itu sebabnya dalam firman-Nya dituliskan:
“Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia
sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab
itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya,
sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua,
melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." (Matius 19: 4-6)
Semakin matang
persiapan dalam sebuah pernikahan bisa dipastikan kalau pasangan yang akan menikah
benar-benar sudah siap secara karakter dan material. Dalam hal ini, persiapan pernikahan
bukan melulu bicara soal berapa megah dan meriah pestanya atau seberapa banyak undangnya
yang bakal diundang. Tapi persiapan itu bicara soal kesiapan secara rohani serta jasmani.
Buat cowok-cowok
lajang yang udah mikir ke arah pernikahan, ada baiknya betul-betul mempersiapkan 3 hal ini sebelum menikah:
1. Pastikan dirimu sudah betul-betul siap secara rohani
Salah satu kunci
seseorang siap membangun rumah tangga adalah saat dia sudah benar-benar dewasa
secara rohani. Dalam kehidupan kekristenan, dewasa secara rohani adalah satu-satunya
cara untuk bisa dewasa dalam menyikapi segala keputusan dalam hidup, termasuk dalam mengandalkan Tuhan untuk menyelesaikan segala masalahmu.
Pasangan menikah harusnya lebih dulu menemukan dirinya di dalam Tuhan.
“Aku berkata kepada TUHAN: "Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!"” (Mazmur 16: 2)
2. Dewasa secara karakter
Jangan pikir
kalau menikah itu nggak bakal ada masalah. Konflik adalah bumbu dalam sebuah hubungan
suami istri. Konflik itu bisa datang darimana aja, bisa dari dalam maupun dari
luar. Karena itu, baik laki-laki dan perempuan yang memutuskan menikah haruslah
mereka yang sudah dewasa secara karakter karena membina hubungan dalam pernikahan nggak bisa kalau Cuma mengandalkan emosi.
Dewasa secara
karakter artinya, sudah bisa mengontrol kesabaran, bijaksana dalam mengambil keputusan, bertanggung jawab dan nggak egois.
3. Siap menyerahkan seluruh hidupmu untuk orang yang kau pilih
Pernikahan adalah
komitmen antara dua orang (suami dan istri). Itu artinya kamu akan menghabiskan
seluruh sisa hidupmu bersama pasanganmu. Jadi sebelum mengucapkan ikrar ‘aku bersedia
sehidup semati dengan dia’, renungkanlah apakah kamu sudah benar-benar siap meninggalkan
semua ketergantunganmu pada orang lain? Mungkin keluarga, teman-teman, atau seseorang
yang pernah ada dalam hidupmu.
Jangan pernah
mengaku siap menikah kalau ternyata kamu hanya akan menelantarkan orang yang kau
nikahi dengan meninggalkannya untuk menikmati hubunganmu dengan orang lain.