Kamu Kecanduan Narsis di Sosial Media? 5 Cara Ini Bisa Bikin Kamu Lepas dari Kebiasaan Itu
Sumber: consumeraffairs.com

Single / 15 September 2017

Kalangan Sendiri

Kamu Kecanduan Narsis di Sosial Media? 5 Cara Ini Bisa Bikin Kamu Lepas dari Kebiasaan Itu

Lori Official Writer
3574

Sosial media belakangan ini sudah ibarat rumah kedua bagi kita. Karena di sanalah kita bisa menampilkan segala hal yang kita lakukan dalam hidup, mulai dari memamerkan pekerjaan, kecantikan fisik, kesibukan, petualangan, prestasi dan sebagainya. Semua orang bisa memakainya tanpa batasan usia, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa muda, sampai orang tua.

Para pengguna sosial media ini berkesempatan untuk mengiklankan diri mereka sendiri baik lewat kata-kata, pesan pribadi. Dan belakangan ini kebanyakan diantaranya lebih memilih berbagi sepenggal video dan gambar yang berusaha mengisahkan tentang dirnya pribadi.

Untuk mendapatkan video atau gambar terbaik, merekapun mulai merekayasa kehidupan nyatanya. Mengemas video atau foto terbaik (nggak peduli gimana caranya) lalu membagikannya ke sosial media hanya untuk satu tujuan yaitu demi mendapat pujian atau like sebanyak-banyaknya dari orang-orang.

Fenomena inilah yang disebut dengan ‘narsisme’ yang mengubah banyak orang cenderung lebih fokus ke diri mereka sendiri. Mereka berpikir bahwa dengan mengupload gambar, status, dan berkomentar mereka bisa secara tidak langsung mempromosikan diri ke publik.

Saat seseorang sudah terjebak dalam kebiasaan narsis di sosial media ini maka mereka akan cenderung lebih terbuka berkomentar atau berinteraksi di dunia maya dibandingkan dengan dunia nyata di sekitarnya.

Kabar buruknya, pelaku sosial media yang suka narsis hanya untuk tujuan mendapat banyak like dan komentar pada akhirnya akan membuat mereka menderita sendiri. Apalagi kalau postingan mereka mendapat hanya sedikit like dan komentar. Ujung-ujungnya depresi sendiri dan mulai kehilangan nilai diri.

Kamu yang sedang dalam titik ini atau sedang mengalami gejala-gejala kecanduan narsis di sosial media, ada baiknya tahu 5 cara untuk pulih dari kebiasaan ini, seperti:

1. Kontrol kebiasaan membuka sosial media. Tak perlu seradikal mungkin tapi lakukanlah pelan-pelan

Kamu kecanduan mengepos sejumlah gambar atau apapun di sosial mediamu setiap hari. Tanpa melakukannya, rasanya kamu belum puas sendiri. Sampai lama-lama kamu justru merasa capek sendiri dan kehilangan banyak waktu yang lebih penting dari itu.

Saran: Rutinitas adalah sesuatu yang paling sulit dibunuh atau dimatikan. Karena ini kamu perlu mengambil langkah berani semacam memutuskan untuk mencopot aplikasi sosial mediamu dari ponsel (baik Facebook, Twitter atau Instagram). Beri waktu free untuk dirimu sendiri selama beberapa pekan. Saat hasrat narsismu sudah benar-benar hilang, kamu bisa aja memakai sosial media lagi. Tapi dengan tetap memberi syarat ke diri sendiri kalau sosial media nggak lebih penting dari kehidupan nyatamu.

2. Beristirahatlah sejenak dari sosial mediamu. Mungkin seminggu atau sebulan. Terserah!

Keputusan untuk istirahat sejenak dari sosial media harus datang dari hatimu. Kalau kamu merasa masih ragu lebih baik urungkan sebentar sampai kamu benar-benar punya pola pikir bahwa kamu memang perlu lepas dari kecanduan itu.

Saran: Buatlah catatan singkat soal komitmenmu. Tempelkan itu di manapun kamu bisa mudah membacanya. Atau kalau perlu, merenunglah sejenak. Tanya Tuhan apa sih pentingnya sosial media untuk dirimu dan sekitar? Lakukanlah penyesuaian dari kebiasaan sosial mediamu ini.

3. Matikan niat untuk selalu eksis dalam setiap kesempatan, baik saat hang out bareng teman atau keluarga.

Usahakan untuk nggak tergoda mengupdate atau mengambil gambar dan membagikannya ke publik sosial mediamu saat kamu sedang menikmati kebersamaan dengan orang lain.

Saran: Ada baiknya untuk hanya mengambil gambar saja di momen-momen langka. Simpan gambar itu hanya sebagai kenangan saja yang sewaktu-waktu bisa sangat berguna. Atau kalau hasrat narsisme nggak terbendung, ada baiknya mematikan ponsel dan menaruhnya di tas. Dengan itu kamu bisa lebih fokus menikmati kebersamaan dengan orang-orang di sekitarmu.

4. Jangan pernah membawa ponsel atau menaruhnya di saku kalau kamu sedang dalam menghadiri meeting dengan teman atau keluarga.

Ada banyak pemimpin yang menerapkan peraturan ‘No Handphone While Meeting’. Peraturan ini berguna untuk mengontrol kelatahan kita untuk setiap detik mengecek ponsel dan sosial media kita.

Saran: Buat kamu yang benar-benar sulit lepas dari kebiasaan mengikat ini, ada baiknya untuk meninggalkan ponsel di tas atau laci kerja. Dengan itu kamu nggak lagi harus membagi pikiranmu antara meeting dan sosial media mu yang harus terus menerus diperiksa.

5. Sebelum memposting sebuah gambar di sosial mediamu, tanyakan lebih dulu kenapa kamu harus mengupload gambar itu dan untuk apa kamu harus melakukannya?

Kalau tujuannya adalah hanya untuk melampiaskan kenarsisanmu, akan lebih baik kamu mengurungkan niat itu.

Saran : Supaya dorongan narsismu nggak berlebihan, ada baiknya meredamnya dengan menanyakan ke diri sendiri ‘Apa sih yang Tuhan kehendaki lewat sosial media?’ ‘Apa yang harusnya aku lakukan di sosial media?’ Hindarilah tujuan yang semata-mata hanya untuk mempromosikan dirimu sendiri. Tapi pakailah sosial media untuk tujuan menginspirasi orang lain atau memberitakan kebaikan Tuhan atas hidupmu dan orang-orang di sekitarmu.

Memang kita tak seharusnya menyalahkan sosial media dan mengatainya hanya akan menimbulkan dampak buruk ke diri kita sendiri. Karena bagaimanapun tak ada yang salah dengan media. Kesalahan itu justru terletak pada cara penggunaan kita yang salah. Pakailah semua media di dalam ponselmu untuk memuliakan Tuhan dan bukan hanya memuliakan dirimu sendiri.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami