Tiga Cara Ini Akan Membantumu Menjadi Istri Yang Alkitabiah
Sumber: dayspringlifecoaching.com

Marriage / 5 September 2017

Kalangan Sendiri

Tiga Cara Ini Akan Membantumu Menjadi Istri Yang Alkitabiah

Naomii Simbolon Official Writer
12977

Pada hakikatnya, laki laki dan perempuan diciptakan Tuhan setara. Perempuan nggak lebih rendah dari laki-laki.

Lah, tetapi Paulus menyebutkan di 1 Korintus 11:3 “Laki-laki adalah kepala dari perempuan.” Lalu gimana?

Konteks diatas adalah mengenai fungsi, bukan tentang posisi siapa yang lebih penting. Seorang istri dibutuhkan oleh Allah untuk melakukan peran yang menghormati kepemimpinan suaminya untuk mencapai maksud dan rencana Allah didalam rumah tangga. Jika istri menentang tugas ini, itu artinya dia juga menentang Allah.

Bagaimana seorang istri bisa memenuhi rencana Allah? Bagaimana seorang istri menjalankan perannya sebagai penolong bagi suaminya?

1. Bantulah suamimu

Hal pertama yang dilakukan oleh seorang istri yang Alkitabiah adalah membantu suami. Artinya memaksimalkan karunia-karunia, talenta-talenta, ketrampilan-ketrampilan, dan pelatihan yang diberikan Tuhan untuk perbaikan keluarga di bawah kepemimpinan suami dan juga dalam kerjasama (kemitraanmu) dengan suami.

Ketika Allah menciptakan Hawa, Dia membuat sebuah pernyataan yang dalam, “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia” (Kej 2:8). Perempuan itu nggak hanya sekedar suatu tambahan manusia saja, tetapi perempuan merupakan bagian yang nggak bisa dipisahkan dari rencana Allah.

Banyak pernikahan yang gagal karena perempuan nggak menolong suaminya, dia malah menggunakan pernikahan untuk menolong dirinya sendiri. Bukannya menjadi sahabat atau penolong untuk mendampingi suami, istri malah bekerja melawan peranannya dan nggak kerja sama dengan rencana Allah untuk keluarganya.

Kalau seorang istri sudah kehilangan pandangan atas peranan tersebut (penolong, mitra dll), maka bisa dipastikan bahwa keluarga akan terus dipenuhi dengan suasana negatif. Pertanyaannya, seperti apakah sebenarnya penolong?

Kalau Allah menginginkan istri menjadi penolong, itu artinya suami membutuhkan pertolongan bukan?

Saat kamu (istri) menemukan kesalahan suami, kamu harus menolongnya menjadi lebih baik bukan malah membiarkannya atau mendukungnya dalam kesalahan.

Membiarkan atau mendukung kekeliruan yang dilakukan oleh suami sama dengan menginginkan iblis masuk dan memimpin rumah tangga kalian. Bersikap diam dan masa bodoh adalah kesalahan besar yang sering dilakukan oleh para istri.

  • Bantulah suamimu dalam masalah keuangan

Salah satu cara seorang istri bisa menolong suaminya adalah dalam bidang keuangan. Wanita yang menolong suaminya ini adalah wanita yang terampil. Dia adalah pengelola keuangan keluarga secara bijaksana. Istri dari Amsal 31 mempunyai semua kerampilan dan kemampuan dalam dunia ini.

Kalau seorang istri mulai hidup untuk diri sendiri, maka berkat rohani dari Allah tidak akan turun atas kehidupannya ataupun keluarganya. Kalau seorang wanita mulai menjalani kehidupan pernikahannya dan hampir nggak pernah memikirkan suami dan rumah tangganya, wanita itu sudah bergabung dengan iblis untuk menolong menghancurkan pernikahannya.

  • Bantulah suamimu  sebagai orangtua

Amsal 31:15 mengatakan, “Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan.” Kemudian dalam ayat 21 kita membaca, “Ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi rumahnya berpakaian rangkap.”

Mengapa Allah meminta wanita untuk mendahulukan rumah tangganya? Karena pekerjaan di rumah adalah untuk membesarkan generasi berikutnya bagi Tuhan. Seorang isteri Kristen membantu suaminya dengan menjadi pengelola di rumahnya dengan cara mendidik anak-anaknya mengasihi Tuhan dan mendidik mereka dalam kebenaran.

  • Bantulah suami dalam pelayanan

Ini adalah tentang seorang isteri yang melayani di samping suaminya dalam pelayanan mereka bagi Tuhan. Seperti yang dikatakan Amsal 31:20,26, “Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tanganya kepada yang miskin ……. Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah-lembut ada di lidahnya."

Wanita ini melayani orang-orang yang tertindas dan membimbing orang-orang yang membutuhkan hikmat Allah. Tidak ada yang bisa menarik pasangan untuk menjadi lebih dekat selain dari pada melayani Tuhan bersama-sama. Isteri yang digambarkan di sini tidak punya waktu untuk bermalas-malasan dan bergosip. Dia tidak punya waktu untuk menonton sinetron setiap hari. Dia sudah terlalu sibuk melayani Tuhan bersama suami.

Pelayanan seorang Istri bagi Tuhan adalah menjadi patner pelayanan suami dalam gereja lokal. Tuhan sangat tidak terkesan dengan kerohanian yang dijalankan secara sendiri, namun yang dimaksudkan untuk dilakukan bersama-sama. Kecuali pasangan kamu menolak tegas untuk dibantu. Jika sudah demikian maka Tuhan yang akan mengurus pasangan kamu yang tidak mau hidup dalam rencana-Nya.

2. Hormatilah suamimu

Efesus 5:33, Paulus menuliskan “Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihanilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.”

Ayat diatas menjelaskan tentang doktrin ketertundukan. Sikap tunduk adalah sebuah konsep Alkitabiah tentang merendahkan hati . Seperti Yesus merendahkan diri tunduk kepada Bapa (lihat. Fil 2:6)

Sebagai istri, kita diminta untuk tunduk dan menghormati suami. Bukan berarti kita kehilangan kesetaraan kita dengan suami dan kita menjadi rendah diri, namun hal ini adalah cara Allah supaya suami mengenali posisi dirinya sebagai kepala rumah tangga untuk menjalankan rencana Allah di dunia ini.

3. Kasihilah suamimu

“Dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya,” (Titus 2:4).

Ayat ini sangat jelas berbicara mengenai kasih yang tulus antara istri ke suami, kasih yang nggak memandang layak atau nggak nya seorang suami, kasih yang nyata, kasih yang terlihat dengan cara kita memperlakukan suami, kasih yang keluar dari hati yang penuh dengan cinta.

Sebagai istri, berdoalah setiap hari untuknya. Doakan pekerjaanya, atasannya, usahanya, kehidupan rohaninya, dan juga pelayanannya. Demikian istri mengasihi suami dengan baik.


Seperti nasehat ibu Raja Lemuel dalam Amsal 31, bahwa seorang istri itu bukan hanya berperan sebagai penolong suami tetapi juga harus mampu mengelola rumah tangganya dengan baik, membesarkan anak-anaknya dengan bijaksana dan sesuai kebenaran, dan juga berperan dalam masyarakat.

Sumber : Berbagai sumber/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami