Nggak sekolah di perguruan tinggi dan hanya lulusan SD, kira-kira bisa sukses nggak sih?
Apalagi
Indonesia udah mulai dipadati oleh warga asing yang nggak hanya berkunjung tetapi bekerja juga. Kira-kira bisa nggak sih kita bersaing dengan mereka?
Hm, jangan takut
dulu. Ternyata ada seorang milliader yang sukses dengan lulusan SD aja lho! Yuk simak cerita dan tipsnya.
Eka Tjipta Widjaja merupakan
seorang pria yang dulunya hidup dalam keluarga yang sangat miskin. Kemiskinan
keluarganya menjadi alasan untuk Eka stuck
di sekolah dasar saja.
Sebagai manusia kita sering
sekali mengeluh dan merasa bahwa kita udah nggak punya masa depan lagi. Tapi
tahu nggak kalau kini Eka Tjipta Widjaja berhasil menduduki kursi nomor 2
sebagai orang terkaya di Indonesia. Di kutip dari website biografiku, pria ini pernah memiliki kekayaan yang mencapai 8.7 milliar dollar Amerika Serikat. Wow! Hanya tamatan SD saja lho!
Lalu apa sih sebenarnya rahasia kesuksesan dengan bermodal ijazah SD saja?
1. Keberanian untuk mencoba
Meninggalkan pendidikan dan
bekerja keras membantu orangtua untuk pelunasan hutang kepada rentenir membuat Eka kecil berani mencoba apa saja dengan gigih. Kalau kata Richard Branson, CEO The Virgin Group,
“Ajarkan anak Anda untuk berani berpikir apa yang ingin mereka capai dalam hidup dan bekerja keras untuk mewujudkannya.” Hal ini yang dilakukan oleh Eka kecil yang berumul 9 tahun.
Dia berani untuk lari dari kemiskinan dan memulai berkarya menghasilkan uang
dengan cara berjualan keliling door to door dengan mengayuh sepeda .
Kita juga harus melakukan hal yang
sama. Merenungi nasib sebagai tamatan SD tidak akan mengubah nasib, tetapi berpikir untuk bermimpi dan berani mencoba adalah keputusan terbaik.
2. Memiliki Eksekusi yang luarbiasa
Menurut saya sebagai penulis, ide boleh
biasa tetapi eksekusi harus luar biasa. Artinya, untuk bisa sukses seseorang harus bisa mengeksekusi lebih cepat dan tepat atas ide yang dimiliki.
Kita nggak boleh hanya stuck di mimpi namun kita harus mengeksekusi ide dan mimpi dengan cepat dan komitmen.
Contohnya adalah Eka kecil, kegigihannya tidak berhenti di jualan
keliling. Di usia 15 tahun, Eka sudah berhasil menjadi pemasok kembang gula dan
biskuit hingga membuat toko sendiri dengan penghasilan yang sangat besar. Luar biasa bukan?
Dia berpikir jauh lebih cepat dan tepat untuk mewujudkan idenya.
3. Benar-benar Tahan Banting
Untuk mewujudkan ide dan mimpi tidaklah
semudah yang direncanakan. Mental tahan banting sangatlah diperlukan pada saat bertemu
kesulitan demi kesulitan. Para orang sukses didunia juga mengalami hal ini, salah satu contohnya adalah Eka.
Usaha yang telah di bangun beberapa
tahun pada akhirnya harus ludes di tangan para pejajah Jepang. Namun dia nggak
berhenti, dia bangkit dan memiliki ide untuk berjualan kopi bagi para tentara
jepang waktu itu. Itupun masih saja berakhir sia-sia, dia bangkit dan berdagang lagi dan lagi .
Bahkan itu masih tetap gagal juga,
hingga pada tahun 1980 Eka memutuskan membeli sebidang tanah perkebunan kelapa
sawit di Riau. Perkebunan tersebut benar-benar membuahkan hasil dan berkembang
dengan sangat pesat, hingga dia memutuskan menambah bisnis perkebunan teh dengan luas 1000 hektar dan kapasitas 20 ton lagi.
Selain itu, Eka juga mulai merintis bank.
Ia membeli Bank Internasional Indonesia dengan asset mencapai 13 milliar rupiah. Bank tersebut menjadi besar dan memiliki 40 cabang .
Kini dia juga menjadi pemilik Sinarmas
Group dan membangun ITC Mangga Dua, Jakarta dan apartemen Green view yang berada di Roxy.
Pesan Eka Tjipta Widjaja :
...Apa
pun kesulitan yang dihadapi, asalkan memiliki keinginan untuk melawan, pasti semua kesulitan dapat diatasi .
4. Bersenang-senanglah dengan apa yang disuka
Nggak memiliki lulusan yang tinggi, sering sekali membuat kita menjadi pesimis dan nggak percaya diri.
Berawal dari kesukaannya di dunia bisnis, Eka Tjipta Widjaja pada akhirnya menjadi pengusaha dan pebisnis yang luar biasa. Mulai dari bisnis kertas hingga sawit.
Penyesalan memang selalu datang
terlambat. Jika datang lebih awal, mungkin lebih tepatnya disebut dengan pendaftaran.
Penyesalan tidak melulu diselesaikan dengan menangis dan mengasihani diri sendiri.
Berlari dan berani adalah kunci utama.
“Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya mati”. (Yakobus 2:26)
Jadi, nggak ada yang salah dengan
proses dan masa lalu. Yang terpenting adalah bagaimana kita mampu meresponi
dengan baik dan mulai melakukan sesuatu.