Harga Diri Sama Dengan Harga Mati
Lusiana Official Writer
“Seperti apakah rasanya memiliki rumah tangga yang bahagia? Seperti apakah rasanya dicintai dan dihargai oleh suami?”
Pertanyaan-pertanyaan
inilah yang kira-kira muncul dalam benak Eta. Enam tahun berumah
tangga, bagi Eta merupakan suatu malapetaka. Tidak ada sedikit pun
kebahagiaan yang ia rasakan di dalam hidupnya. Semua ini dikarenakan
perlakuan suami Eta yang tidak pernah sekalipun menghargainya sebagai
seorang istri. Eta merasa sakit hati setiap kali ia bertengkar dengan
suami. Oleh karena itu, ia menghubungi pelayanan konsultasi, Sahabat 24
untuk mencurahkan seluruh kekesalan dan perasaan benci di dalam hatinya.
“Amarah
saya memuncak setiap kali kami bertengkar. Ada saja yang
dipermasalahkan. Terlebih ketika adik ipar saya tinggal serumah dengan
kami. Dia tidak pernah mau membantu membereskan apapun, malah
semua yang dia pakai, ditinggal begitu saja. Ketika saya melihat
sesuatu yang tidak wajar dan sudah seharusnya untuk ditegur, dia tidak
bisa menerimanya. Dia segera mengadukan hal tersebut kepada suami saya.
Akhirnya, terjadilah keributan besar.” Eta, 0821981xxxxx.
Eta
meminta dukungan doa dari Sahabat 24 untuk bisa mengampuni suami dan
adik iparnya. Sakit hati yang Eta rasakan terlalu besar, bahkan ia
sempat merasa benci sekali tiap kali melihat adik iparnya. “Selama ini,
saya merasa suami saya tidak menghargai saya sebagai seorang istri
terlebih oleh adik ipar saya. Rasanya seperti harga diri saya sudah
dinjak-injak oleh mereka,” ujar Eta ketika dihubungi oleh Sahabat 24
melalui telepon. Beberapa kali Eta berusaha memaafkan, tetap tidak bisa
menghapus peristiwa tersebut dari pikirannya. Perkara memaafkan dan
mengampuni bukan hal yang mudah tentunya. Tapi, kuasa Tuhan tidak pernah
terduga. Kelemahlembutan dan pengampunan Tuhan yang tidak terselami luasnya, rupanya sanggup memulihkan luka di dalam hati Eta.
“Dengan
pergumulan dan saran juga dukungan doa Sahabat 24, sekarang saya bisa
lebih tenang. Sebelumnya, saya berperang untuk melawan semua perasaan di
hati. Rasanya seperti diinjak-injak. Sekarang, saya sudah membuang
jauh-jauh segala kebencian terhadap siapapun yang telah saya benci
selama ini. Saya merasa damai sekarang. Tuhan memberkati tim doa Sahabat
24.” Demikian pernyataan Eta setelah dibimbing dan melakukan konsultasi
dengan Sahabat 24.
Jika Eta, yang selama enam tahun memiliki
kepahitan di dalam dirinya bisa dipulilhkan oleh Tuhan, maka siapapun
bisa mengalami pemulihan yang serupa tanpa mengenal batasan waktu. Hanya
saja, masih banyak yang belum mengetahui pengharapan ini dan Anda bisa
membantu memperdengarkan kabar ini. Bergabunglah bersama Mitra CBN dan
mendukung pelayanan CBN Indonesia dalam memberitakan Kabar Baik kepada
semua orang di bangsa ini. Daftarkan diri Anda melalui formulir di bawah
artikel ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email. Jangan lupa untuk mengkonfirmasikan donasi perdana Anda karena kami telah menyiapkan sebuah thank you gift untuk Anda yang baru pertama kali bergabung sebagai Mitra CBN.
Dukungan
melalui donasi yang Anda berikan kepada kami, menghadirkan berbagai
pelayanan seperti Sahabat 24, Generasi Zeru Movement, dan program
televisi rohani terbaik seperti Solusi dan Generasi Zeru.
Halaman :
1