Tindakan Orangtua Yang Seperti Ini Jadi Salah Satu Alasan Mengapa Hidup Anak Hancur
Sumber: https://www.google.co.id/search?q=pender

Parenting / 7 June 2017

Kalangan Sendiri

Tindakan Orangtua Yang Seperti Ini Jadi Salah Satu Alasan Mengapa Hidup Anak Hancur

Angelina Harli Contributor
5048

Keluarga merupakan agen sosial pertama yang ditemui seorang anak. Dalam setiap keluarga, orangtua merupakan pasangan yang paling memberikan peran dan menentukan sifat, perilaku anak untuk kedepannya. Bagaimana bila dari kecil anak sudah terdidik dengan kekerasan, baik yang dilihatnya atau dialaminya secara langsung?

Seorang perempuan asal Amerika Serikat yang bernama Shontrell Murphy tega memukul anak-anaknya karena anak-anaknya lebih memilih memberikan Kartu Ucapan Hari Ibu untuk neneknya dan bukan untuk Shontrell sendiri.  

Shontrell sendiri mengakui kalau ia telah memukul anak-anaknya dan tidak mengatakan kalau ia bersalah, ia menganggap proses kekerasan dalam memukul anaknya merupakan bentuk tindak pengajaran kedisiplinan.

Anak-anak Shontrell juga memberikan keterangan kepada polisi kalau di rumah mereka sering mendapat perlakuan kasar seperti dipukul.

Berita diatas hanyalah satu dari sekian banyak perlakuan keras orangtua terhadap anak kandungnya sendiri di dunia. Perlakuan kekerasan terhadap anak, baik langsung maupun tidak langsung merupakan pemicu utama perubahan psikologis seorang anak. Tak jarang anak-anak yang selalu diperlakukan secara kasar akan mengalami trauma mendalam sampai bertumbuh dewasa atau bahkan menjadi kasar juga terhadap orang-orang di lingkungan sekitarnya.

Selain trauma, akan ada banyak sekali anak-anak yang mengalami sakit hati terhadap orangtua dan banyak yang salah menemukan pelampiasan seperti narkoba, perjudian, dan lain-lain.

Bagi setiap orangtua, perlu diketahui bahwa memperlakukan anak secara keras dan kasar tidak akan membuat anak-anak menjadi disiplin atau patuh, yang ada mereka akan semakin takut untuk bertemu orangtuanya sendiri dan akhirnya menyimpan trauma dan dendam yang akan terus dikenangnya sampai besar nanti.

Mungkin bagi Shontrell, perlakuan keras seperti memukul anaknya sendiri  adalah bentuk pengajaran yang ia tahu dalam membangun disiplin, tidak ada yang tahu apakah dulu ia juga dibentuk  dengan cara yang sama oleh orangtuanya. Tapi yang perlu diketahui adalah tindakan tersebut akan berdampak besar terhadap anak-anaknya hingga masa depan mereka.

Anak-anak yang hancur hatinya itu, atau anak-anak yang menjadi korban kekerasan harus dapat menerima dan memaafkan kedua orangtua mereka. Hanya itulah satu-satunya cara agar mereka hidup secara damai dan terbebas dari segala trauma dan dendam yang ia punyai terhadap kedua orangtuanya.

Pengampunan dan penerimaan adalah satu paket yang tidak dapat dihindari.   Bagai pasangan kaos kaki dan sepatu yang saling melengkapi, begitu pula halnya dengan penerimaan dan pengampunan. Untuk dapat memaafkan, kita harus menerima segala sesuatu yang telah terjadi secara tulus dan memandangnya sebagai cara Tuhan berkarya untuk sesuatu yang indah yang dapat kita petik dan pelajari kemudian hari.

Semoga artikel diatas dapat membantu setiap anak yang dianiaya saat kecil untuk dapat mengampuni orangtuanya. God Bless U.


Tulisan ini adalah kontribusi dari visitor Jawaban.com, Anda juga dapat berbagi dan menjadi berkat dengan berbagi kisah inspiratif, kesaksian, renungan, pendapat Anda tentang isu sosial atau berita yang terjadi di lingkungan dan gereja Anda dengan menguploadnya langsung melalui fitur Berani Bercerita di Jawaban.com, info lebih jelas KLIK DISINI.

Halaman :
1

Ikuti Kami