Belakangan ini
heboh berita seputar kelakuan seorang pria berdarah Batak, Sabar Nababan setelah
mengaku bisa berkomunikasi dengan banyak roh dan diminta Tuhan untuk membangun agama
baru. Atas postingan-postingan anehnya itu, para netizen pun mulai berang dan menilai pria yang bekerja sebagai dosen di Universitas Mataram ini tak waras.
Agama Angkasa
Nauli (AAN) adalah agama baru yang didirikan Sabar Nababan. Kemampuannya berbicara
dengan para roh menjadi alasan kuat dirinya membangun agama ini. Dia menyebut
roh-roh yang bisa diajaknya berkomunikasi dimulai dari roh Jahowa, roh Kudus,
Nabi Muhammad, dewa-dewa hingga setan dan iblis. Dia biasanya berkomunikasi
dengan roh-roh tersebut dari dalam hati. Karena itu dia tak perlu berbicara dengan suara atau sama seperti dukun.
Lewat komunikasi
yang dijalinnya dengan para roh tersebut, Sabar menilai kalau banyak dari dogma
dalam agama Kristen protestan yang keliru. Dia bahkan menuliskan sebuah buku berjudul
‘Bicara dengan Tuhan, Nabi dan Arwah’ untuk menyampaikan pandangannya soal dogma-dogma yang keliru itu kepada para petinggi gereja di seluruh Indonesia.
Sayangnya, tak
seorang pun yang menanggapi buku tersebut. Pendeta gereja HKBP Binsar Olan
Nababan yang diajaknya berdebat bahkan meminta supaya dirinya jangan mengutak-atik
dogma agama Kristen. Dia pun diminta keluar dari agama Kristen Protestan dan membangun
agama sendiri. Tapi jika masih terus menyusupi dogma-dogma karangannya itu ke dalam dogma Kristen Protestan, dia akan dilaporkan dengan ancaman penistaan agama.
Sabar segera
mendeklarasikan bahwa dirinya bukan lagi penganut agama Kristen karena sudah menganut Agama Angkasa Nauli (AAN) dan dogma-dogmanya.
Sabar menuturkan
nama Angkasa Nauli diilhami dari dua bahasa Indonesia yaitu angkasa yang
artinya ruang angkasa dan bahasa Batak yaitu Nauli yang artinya bagus. Dalam pengertiannya bahwa surga ada di angkasa.
“Kita hidup
di dunia ini paling hanya 100 tahun, tapi kita akan kekal di angkasa. Tapi saya bukan nabi, tapi sudah diangkat menjadi Tuhan,” ucap Sabar.
Sabar mengaku
dirinya sudah ditawarkan menjadi Tuhan sejak tahun 2012 silam. Saat itu dia diminta
puasa juru selamat selama 31 hari. Sayangnya dia menolak puasa itu, kemudian ditawari
terus sampai akhirnya dia mau menerimanya. Sejak itulah, roh dalam tubuhnya sudah melayang di angkasa, tapi masih tetap bisa terhubung dengan roh di bumi.
Seperti
diketahui, pria kelahiran 13 Juli 1971 ini adalah seorang dosen di Universitas Mataram.
Dirinya bahkan sempat menempuh S3 di Thailand, namun tidak sampai selesai
karena kerap diganggu oleh roh-roh tersebut. Kendati sudah mengundang kontroversi,
Sabar masih tetap mengajar seperti biasanya.
Namun informasi
belakangan ini yang tersebar menyampaikan bahwa Sabar sebenarnya tengah mengidap
penyakit skizofenia yang merupakan gangguan mental kronis yang menyebabkan penderita
mengalami halusinasi, delusi, pikiran kacau dan perubahan perilaku. Soal kebenaran
kondisi Sabar ini bahkan sudah dikonfirmasi oleh pihak Rumah Sakit Jiwa Provinsi
NTB.