Ritual Wajib untuk Mengawali Tahun yang Baru
Sumber: kupangkota.go.id

Kata Alkitab / 10 January 2017

Kalangan Sendiri

Ritual Wajib untuk Mengawali Tahun yang Baru

Pdt. Tony Tedjo Contributor
4087

Awali hari yang baru di tahun yang baru ini dengan ucapan syukur kepada Tuhan Yesus, karena kita masih diberikan kesempatan hidup di tahun ini. Mengucap syukur merupakan sikap positif untuk mensyukuri semua berkat Tuhan yang diberikan kepada kita, baik berupa kenaikan gaji, kesehatan, keluarga yang rukun, bisnis yang lancar, anak-anak yang berhasil dalam study, maupun bertumbuh dalam kehidupan rohaninya. Atau, sekalipun kita diperhadapkan dengan hal terburuk dalam hidup kita, jangan pernah bersungut-sungut, tetaplah mengucap syukur.

Kita tentu dengar bagaimana surat kabar dan ramalan-ramalan manusia mengatakan bahwa akan banyak terjadi bencana dan kesulitan di tahun ini. Namun, kita tidak boleh takut dan kuatir, berdoalah selalu kepada Tuhan Yesus. Semakin besar kesulitan hidup yang dihadapi, semakin banyaklah kita menyediakan waktu untuk berdoa. Pada waktu kita berdoa, Tuhan Yesus akan turun tangan membantu menyelesaikan setiap masalah kita. Serahkanlah ketakutan dan kuatirmu kepada Tuhan Yesus dalam doa.    

Tentu saja tahun baru ini kita berharap mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Tapi jangan sampai memakai jalan pintas! Ingatlah bahwa kesuksesan tidak dapat diraih hanya dalam satu hari. Bertekun dan setialah dari hal-hal yang kecil. Misalnya, apabila kita merencanakan untuk membuka usaha makanan. Pada waktu membuka rumah makan, kita harus setia dengan dua-tiga pelanggan kita. Bersikaplah ramah terhadap pembeli. Berikan pelayanan yang terbaik, sehingga pembeli betah dan mau berlangganan.

Dalam pergaulan, kita harus memiliki prinsip. Jangan mudah dipengaruhi orang lain, apalagi terhadap hal-hal yang buruk. Prinsip kita harus dilandasi dengan kebenaran firman Tuhan, yaitu Alkitab. Memilah tentang hal-hal apa saja yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh kita lakukan. Bila Alkitab berkata tidak boleh dilakukan, maka jangan memaksakan kehendak. Contohnya, apabila kita hendak menikah, pilihlah pasangan yang seiman. Jangan asal kaya dan ganteng atau cantik. Sebab pernikahan itu, sekali untuk seumur hidup harus setia terhadap pasangan kita.

Apabila ada saudara seiman kita yang dalam kesusahan, kita harus membantunya. Minimal, doakan agar kesusahan yang sedang dihadapi orang tersebut mendapat jalan keluarnya. Sebab, kita pun membutuhkan saudara seiman lain, minimal yang membantu mendoakan kita.

Setialah dalam memberikan persembahan perpuluhan dan persembahan umum. Apabila kita setia dalam memberikan persembahan, maka Tuhan Yesus pun tidak segan-segan akan melimpahkan berkat-Nya kepada kita. Sebab, Dia tidak pernah berhutang kepada kita. Itulah sebabnya Dia pasti akan membalas perbuatan kita itu dengan berkat berlipat ganda.

Selalu diingat bahwa Tuhan Yesus tidak pernah menjanjikan perjalanan hidup kita akan berjalan dengan mulus tanpa halangan dan terbebas dari masalah. Tuhan Yesus berjanji bahwa apabila kita hidup mengandalkan-Nya, maka Dia akan memberikan jalan keluar dan pertolongan. Sehingga kita tidak berjalan sendirian. Tidak diintimidasi oleh ketakutan dan kekuatiran akan hari-hari yang akan dilewati dan dijalani sepanjang satu tahun ini. Tuhan Yesus bersiap 24 jam sehari, 1 40 menit, 86.400 detik, pasti menolong kita.   

 

Ditulis oleh Tony Tedjo adalah Ketua School Of Writing (SOW), Dosen Teologi STT Kharisma Bandung, Penulis Buku, Konsultan Penerbitan.

Halaman :
1

Ikuti Kami