Mantan petinju
dunia yang menjabat sebagai anggota dewan Filipina, Manny Pacquaio memberikan
dukungan sepenuhnya kepada Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk menjalankan tugas negara yang diembannya. Pacquaio percaya Tuhanlah yang mengirim Duterte untuk menyelamatkan negara tersebut dari perang berdarah narkoba yang tengah dihadapi Filipina.
“Tuhan menempatkan
dia (Presiden Rodrigo Duterte) di sana karena satu alasan, untuk suatu tujuan –
untuk menertibkan masyarakat. Di masa pemerintahan sebelumnya, masyarakat tidak
peduli pada hukum, pemimpin, penguasa…Yang Duterte coba lakukan adalah membiarkan
rakyat tahu – dan memberikan hati dan pikiran mereka, bahwa yang Anda perlu menghargai
hukum di tanah air ini,” ucap Pacquaio saat diwawancarai media Reuters, Rabu (26/10).
Dukungan ini
disampaikannya menyusul kontroversi yang muncul sejak Duterte menetapkan hukuman
mati kepada para pemakai narkoba di Filipina. Perang melawan narkoba ini telah
direalisasikan sejak dirinya menjabat sebagai presiden Filipina. Dia juga
menargetkan hukuman mati kepada jutaan pelaku narkoba dan meyakini bahwa cara
ini akan menyelamatkan negara dari masalah narkoba dan masa depan generasi muda.
Banyak pihak yang kemudian mengkritik tindakan Duterte, termasuk Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB), Uni Eropa dan Amerika Serikat. Mereka menilai tindakan Duterte sebagai pembantaian dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Meresponi kritikan
ini, Pacquaio menyampaikan pembelaan terhadap Duterte. Menurutnya, presiden Duterte
adalah sosok yang terhormat, ramah, dan bersahabat. Duterte juga sudah banyak membantu
dalam perjalanan karirnya saat menjadi petinju, mulai dari menjadi sponsor dan
menjadi sahabat. Dia bahkan mengaku sebelum bertobat sudah pernah mencoba segala
jenis narkoba dan tindakan itu sempat menjadi penyebab renggangnya jalinan persahabatan
di antara mereka. “Dia selalu memberikan kesempatan kepada orang-orang yang
ingin berubah,” tegasnya.
Selain itu,
Duterte juga sempat menyampaikan komitmennya untuk memberikan layanan rehabilitasi
kepada setiap pecandu narkoba yang menyerahkan diri kepada polisi. Dia juga berjanji
akan membangun pusat-pusat rehabilitasi yang lebih banyak di Filipina.