Ketika Pelayan Tuhan Terserang Rasa ‘Lelah’ Melayani
Sumber: www.churchleaders.com

Kata Alkitab / 23 September 2016

Kalangan Sendiri

Ketika Pelayan Tuhan Terserang Rasa ‘Lelah’ Melayani

Lori Official Writer
18971

Belakangan ini dikabarkan bahwa seorang pendeta Pete Wilson, pendiri gereja besar Amerika, Cross Point Church menyatakan pengunduran dirinya. Alasan terbesarnya karena merasa kelelahan dengan pelayanan yang dia jalani selama ini.  Tentu saja ini adalah masalah besar yang perlu mendapat perhatian orang-orang Kristen yang aktif melayani di lembaga-lembaga kekeristenan, seperti pendeta, pelayanan, dan juga pekerja di pelayanan.

Untuk sebagian kasus, pengunduran diri dari pelayanan dianggap bukan masalah besar karena hal itu diyakini bisa juga sebagai jalan Tuhan untuk menghantarkan kita ke langkah iman berikutnya. Tetapi menjadi sebuah kesedihan jika pengunduran diri itu dilatarbelakangi oleh keputusasaan dan ketidakberdayaan. Saat itulah kata ‘kelelahan’ muncul.

Apa penyebab yang sebenarnya membuat pelayan Tuhan ‘lelah’ melayani?

Memiliki harapan yang tinggi kepada pelayanan

Beberapa pelayan Tuhan berharap terlalu tinggi kepada semua anggota atau jemaat gereja/pelayanan. Meskipun mereka memiliki tanggung jawab untuk memimpin dan menggembalakan menjadi serupa dengan Kristus, bukan berarti semua orang akan terlihat sama. Kketika hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan yang diharapkan, saat itulah seorang gembala menjadi lelah. Padahal, manusia adalah individu yang harus diajar dan diperingatkan. Untuk itu, jangan mencoba membangun sebuah pelayanan yang harus berjalan sesuai dengan keinginan Anda. Sebaliknya, sesuai dengan kehendak Tuhan.

Kehilangan komitmen pelayanan

Bekerja di pelayanan memang berat. Alkitab adalah buku yang berat. Dan berhadapan dengan orang-orang juga jauh lebih sulit. Tuntutan untuk memperhatikan dan mendukung orang-orang yang bermasalah kadang-kadang menimbulkan rasa lelah. Hal ini bisa seperti treadmill, dimana Anda terus bekerja tanpa henti namun tidak mendapatkan apa-apa. Selain itu, banyak diantara jemaat juga seringkali mengecewakan.

Masalah seperti ini tidak akan bisa terhindarkan dalam sebuah pelayanan, tetapi Anda bisa mencari penyegaran kembali, baik dengan merenungkan firman Tuhan, mengambil waktu menyepi sendiri atau membaca buku-buku kisah pengalaman orang-orang yang menginspirasi.

Seorang pelayan Tuhan tidak belerja untuk mencapai kesuksesan pelayanan tertentu, melainkan memegang teguh komitmen kepada Tuhan untuk terus melayani-Nya.

Tidak merawat kesehatan rohani

Menjadi pemimpin gereja adalah suatu kebanggaan karena mereka dinilai sangat penting. Padahal, realitanya bekerja sebagai pelayan Tuhan berarti harus rela mengorbankan segalanya demi orang-orang yang dipimpinnya.

Tuntutan inilah yang kemudian membuat pelayan Tuhan kelelahan, mudah tersinggung dan bahkan kepahitan. Saat itulah mereka mulai malas merawat diri dan hubungan pribadi dengan Tuhan.

Seorang pelayan Tuhan yang aktif harusnya tetap mengisi diri dengan kekuatan yang bersumber dari Tuhan.

Terjerembab dalam respon yang salah

Seorang pelayan Tuhan yang bijak tahu apa yang mereka kerjakan. Mengubah gereja bukanlah kehendak Anda, tetapi oleh kehendak Tuhan. Perilaku buruk jemaat jangan membuat Anda terpengaruh dan menjadi kecewa.

Pelayan Tuhan yang baik sangat peduli dan terluka apabila menyaksikan pelayanan yang dia pimpin dan jalankan tidak berjalan dengan baik. Tetapi pelayan yang setia belajar untuk menyerahkan tanggung jawabnya kepada Tuhan dan terus maju. 

Sumber : Christiantoday.com
Halaman :
1

Ikuti Kami