Artikel Pembaca: Pernah Menyerah? Ini untuk Anda!

Kata Alkitab / 20 August 2016

Kalangan Sendiri

Artikel Pembaca: Pernah Menyerah? Ini untuk Anda!

Puji Astuti Official Writer
4717

Ini sisi lain kehidupan saya, Saya terlahir di keluarga yang cukup menyayangi saya, namun saat usia saya 4 tahun, saya mulai mengenal seksualitas. Saya mungkin terlalu muda untuk mengetahui hal itu, namun saya mengerti ini bukanlah hal yang benar. Lalu saya tiba tiba ditarik oleh satu orang karyawan tetangga saya dan tiba-tiba saya dicium. Dan saya tidur telanjang dengan dua anak kecil sambil memegang alat vital saya

Disitu saya menjadi tidak percaya diri dan menjadi pendiam di sekolah. Lalu saat saya tidak punya teman, saya satu tahun berteman dengan orang yang hanya menginginkan uang saya. saat saya kecil, saya harus membayar minimal 1000 untuk mereka bisa menemani saya, dan 2000 jika dia mau menemani saya pergi lebih jauh.  Lalu setelah saya tidak mau memberikannya mereka pergi, dan saya sendiri lagi.

Saat SD menjadi memori yang sangat buruk dalam hidup saya dan disitu membuat saya menjadi pendiam dan tidak suka berbicara kepada banyak orang

Saya mulai Berpacaran pada umur 16 tahun, awal-awal begitu manis, namun lama-kelamaan saya mulai tersiksa. Saya dimarah-marahi, saya tidak bisa berekspresi dengan bebas, dan akhirnya satu hari saya disadarkan oleh saudara saya bahwa saya menjadi sangat berubah setelah berpacaran. Dan saya mulai menangis karena saya seharusnya tidak berakhir menyedihkan seperti ini.

Mulailah dengan bantuan saudara-saudara saya, saya memutuskan hubungan tidak sehat itu.

Dengan itu, mulailah babak baru dalam kehidupan saya. Saya yang awalnya merasa tertekan dan tidak tahu arah saat saya berpacaran lalu saya memulai lini kehidupan yang baru. Tuhan masih baik terhadap saya. Saya mendapat penghiburan dari mana saja.

Dan dalam lini baru kehidupan, saya tiba-tiba ditinggalkan teman saya dan saya mendapatkan tekanan dalam pekerjaan. Saya ditinggalkan begitu saja tanpa permisi oleh teman saya, dan saya mendapat cacian dan makian bahkan kata-kata kutuk oleh orang tua saya. Disaat itu. Saya merasa gagal, hancur, down.

Hampir setiap hari saya menangis. Hampir setiap hari ada rasa ingin bunuh diri.

Saya merasa saya tidak berguna dan lebih baik mati saja.

Segala pencapaian saya tidak pernah diapresiasi, dan segala apapun yang saya kerjakan selalu salah. Dan bahkan hidup saya dari makan sampai tidur semua diatur. Itu membuat saya stress. Bahkan saya disuruh berbohong dan melakukan kecurangan. Saya tidak bisa lama-lama seperti ini.

saya mulai untuk berpikiran bunuh diri.

Saya mulai menyerah.

Saya tidak kuat lagi.

Saya mau kabur saja.

Lalu saat saya mulai berpikir untuk mengakhiri segalanya. Saya tetap mengatakan : Bahwa sehancur apapun saya. Saya percaya Tuhan tetap baik. Yang saya pegang adalah Tuhan telah menyelesaikan pertandingannya dikayu salib.

Namun disaat itu saya sudah tidak kuat lagi.

Saya lalu menelpon seseorang yang menjadi pacar saya sekarang ini. Dan dialah yang memberikan penguatan kepada saya. Saya hanya diberitahukan seperti ini, “Setiap orang hebat tidak pernah ada yang pengalamannya baik, kamu lihat saja Nelson Mandela, Mother Theresa, mereka juga tidak punya hidup yang baik. Masa lalunya tidak baik, kamu harus bangun.

Saya menelpon sambil tak henti-hentinya menangis  sehabis ditampar. Namun itu yang menjadi sebuah harapan bagi saya.

Tidak ada orang hebat yang tidak mengalami goncangan... orang-orang hebat bukanlah orang yang berhasil, bukan orang yang sukses, bukan orang yang mapan. Namun orang-orang hebat adalah orang yang berhasil menyelesaikan pekerjaannya dibumi ini.

Kamu boleh punya masa lalu kelam, kamu boleh broken, kamu boleh tidak dianggap, kamu boleh dicap anak broken home, kamu boleh dianggap tak berguna, NAMUN, Berjanjilah pada Tuhan, DON’T EVER GIVE UP. DON’T EVER GIVE UP, DON’T EVER GIVE UP.!!!

Setiap orang hebat, tidak tercipta dengan sendirinya. Mereka harus melalui proses yang berat dan melelahkan.

Percaya akan Janji Tuhan. Dia Tuhan yang selalu tepat janji. .

Saat anda berada didalam titik terendah dalam hidup. Percayalah masih ada harapan.

Saat anda merasa tertolak, percayalah Tuhan menyambut Anda. 

Tuhan kita adalah Tuhan yang memegang janji-Nya.

Ulangan 31:6

Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, u  janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau;  Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau."

Tulisan ini adalah kontribusi dari visitor Jawaban.com, Anda juga dapat berbagi dan menjadi berkat dengan berbagi kisah inspiratif, kesaksian, renungan, pendapat Anda tentang isu sosial atau berita yang terjadi di lingkungan dan gereja Anda dengan menguploadnya langsung melalui fitur Berani Bercerita di Jawaban.com, info lebih jelas KLIK DISINI

Sumber : Elisa Khosasi
Halaman :
1

Ikuti Kami