Ternyata Pelaku Perusakan Patung Yesus adalah Anak Penjaga Gereja
Sumber: www.bersatulahdalamgerejakatolik.com

Nasional / 17 August 2016

Kalangan Sendiri

Ternyata Pelaku Perusakan Patung Yesus adalah Anak Penjaga Gereja

daniel.tanamal Official Writer
4825


Pelaku perusakan patung Yesus dan Bunda Maria di Gereja Santo Yusuf Pekerja, Gondangwinangun, Klaten Jawa Tengah telah terungkap. Pelaku tak lain adalah anak dari penjaga gereja tersebut. Motif perusakannya pun sepele dan tak ada kaitan sama sekali dengan masalah keyakinan.

Anak berinisial R berusia 21 tahun yang seorang mahasiswa itu kini ditetapkan sebagai tersangka tunggal. "Untuk sementara R ini pelaku tunggal, tetapi masih kita dalami lagi kemungkinan yang lainya," ujar Kapolres Klaten AKBP Faizal, Selasa (16/8), dirilis krjogja.com.

Dari pengakuan tersangka, saat itu dirinya melakukan perusakan karena merasa kesal pada ibunya, yang hari itu marah-marah menyuruh R untuk membantu pekerjaan rumah. Padahal, menurutnya, saat itu dirinya sedang sakit. Pada siang hari, saat suasana sepi karena setiap orang di areal itu sedang beristirahat dan lainnya sibuk, R mulai merobohkan patung Yesus dan Bunda Maria.

"Ada dua tempat kejadian, di sungai dan dalam gereja. Ia lakukan perusakan, dia juga yang lemparkan patung Bunda Maria ke sungai, setelah itu dipindahkan lagi ke air," kata Kapolres, yang menambahkan bahwa dalam penyelidikan kasus ini melibatkan 35 personil gabungan terdiri 15 personil dari Polda Jateng dan 20 personil dari Polres Klaten, serta memeriksa lebih dari 20 saksi.

Sementara itu pihaknya juga sedang menelusuri kemungkinan adanya motif lain, karena menurut beberapa keterangan dari para saksi, terdapat permasalahan di internal gereja tersebut. Saat ini polisi menjerat R dengan pasal 406 KUHP, dengan ancaman 2 tahun 8 bulan kurungan. Namun untuk saat ini R tidak ditahan, melainkan dikenai wajib lapor setiap hari.

Kasus ini mendapat perhatian langsung tersendiri dari Kapolri, terlihat dari turun langsungnya Kapolda Jateng ke Polres Klaten untuk memotivasi penyelidik agar mengusut tuntas kasus ini, mencegah adanya kemungkinan tindak intoleransi seperti yang terjadi di Tanjung Balai.



Sumber : krjogja/solopos
Halaman :
1

Ikuti Kami