-
Share:
Perlakukan Anak Sulung Lebih Keras, Salahkah?
Lori Official Writer
Sudah jadi rahasia umum bila masyarakat menganggap bahwa para orang tua lebih memanjakan anak bungsu. Perlakuan istimewa itu akhirnya membuat anak bungsu menjadi manja dan kadang kala bermental lemah.
Sementara di sisi lain, perlakuan itu awalnya di arahkan kepada anak sulung. Sebagai anak pertama yang telah dinantikan, anak sulung biasanya akan diberlakukan pula dengan istimewa. Namun perlakuan ini berubah seiring kehadiran anak tengah dan bungsu.
Orang tua akan berlaku lebih keras terhadap anak sulung. Perlakuan itu membentuk si sulung menjadi lebih dewasa dan mandiri dari anak tengah dan bungsu karena mengemban tanggung jawab untuk menjadi teladan bagi adik-adiknya.
“Anak sulung cenderung bertanggung jawab, kompetitif dan konvensional, sedangkan anak lainnya harus ‘membedakan’ diri mereka sendiri dan menciptakan tempat khusus dengan menjadi lucu, kooperatif, dan terutama memberontak,” kata psikolog Belgia Vassilis Saroglou dan Laure Fiasse, seperti ditulis dalam makalah yang diterbitkan di Personality and Individual Differences Journal tahun 2003 silam.
Namun benarkah orang tua harus memperlakukan anak-anak secara berbeda sesuai dengan urutan kelahirannya? Seperti dikutip dari femalefirst.com, peneliti sekaligus juru bicara bounty.com, Lisa Penney menegaskan, dalam urutan berapapun kelahiran seorang anak dalam keluarga, hal yang paling penting adalah mencintai dan memberikan perhatian serta memperlakukan mereka sebagai individu yang memiliki kebutuhan yang berbeda. Mengetahui keinginan masing-masing anak dan memberikan perhatian yang sama adalah tugas orang tua, baik itu anak laki-laki maupun perempuan.
Nah, bila saat masih banyak orang tua yang memperlakukan anak dengan cara yang sangat berbeda, ada baiknya segera mengevaluasi pola asuh yang selama ini diterapkan. Sehingga perlakuan berbeda itu tidak membuat anak sulung menjadi sangat berbeda dengan anak tengah atau anak bungsu.
Sumber : Berbagai Sumber/jawaban.com/ls
