Kelebihan dalam Ketidaksempurnaan
Sumber: pixabay.com

Kata Alkitab / 13 August 2015

Kalangan Sendiri

Kelebihan dalam Ketidaksempurnaan

Theresia Karo Karo Official Writer
8166

Dapatkan Anda menebak satu situs warisan dunia yang memiliki daya tarik tersendiri akibat ketidaksempurnaannya? Adalah Menara Miring Pisa, yang terkenal karena kemiringan bangunannya.

Tempat ini bahkan sempat menjadi satu dari tujuh keajaiban dunia. Selain itu, para wisatawan yang berkunjung ke Italia, biasanya selalu memasukkan Menara Miring Pisa dalam daftar kunjungannya.

Meskipun begitu, pada awalnya menara ini tidak sengaja dibangun miring. Sama seperti kebanyakan bangunan lain, menara ini di desain untuk berdiri tegak. Dalam proses pembangunan yang membutuhkan waktu hampir 4 abad tersebut, ternyata ada satu masalah yang menghampiri.

Tanah yang menjadi tempat berdirinya menara tersebut ternyata tidak kuat menopang beratnya bangunan. Ditambah dengan kondisi tanah yang berpasir menyebabkan kemiringan pada bangunannya. Karena takut runtuh, pembangunan menara ini sempat dihentikan selama 100 tahun.

Setelah itu, muncul ide untuk melanjutkan bangunan ini kembali. Diantaranya dengan berupaya menegakkan kembali bangunan ini. Namun tidak ada perubahan yang cukup berarti, setelah selesai dibangun menara ini tetap miring. Dan hingga kini Menara Miring Pisa berhasil menarik perhatian banyak wisatawan untuk mengunjunginya. Uniknya lagi, selama lebih dari 8 abad bangunan ini masih tetap bisa berdiri meskipun miring.

Melihat hal ini kita bisa memetik pelajaran, bahwa dalam ketidaksempurnaan menara ini berhasil menunjukkan kelebihannya. Menara Miring Pisa bahkan sempat menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia dan dikenal di seluruh dunia.

Sering kita merasa tidak puas dan mengeluh karena "ketidaksempurnaan"  yang ada pada tubuh. Tetapi di sisi lain, banyak juga orang yang justru menjadi lebih baik dengan keterbatasan dan ketidaksempurnaannya.

Salah satunya adalah pemusik legendaries Ludwig van Beethoven. Keahliannya dalam bermusik telah dikenal luas, dan banyak membuat orang kagum. Namun tahukah Anda, bahwa Beethoven ternyata seseorang yang tidak bisa mendengar atau hampir tuli total. Dirinya berhasil membuktikan bahwa keterbatasan fisiknya tidak menghalanginya untuk berkarya, tetap berpengharapan, dan mencapai impiannya.

Jadi semua kembali lagi kepada masing-masing kita. Ketidaksempurnaan tidak akan membatasi kita untuk berhasil dan sukses. Tetapi bila kita membiarkan hal itu membatasi pikiran kita, maka sudah pasti akan menghambat Anda.

Apabila kita dapat menerima "ketidaksempurnaan" tubuh kita sebagai bagian dari rencana Allah bagi kita, maka pandangan kita terhadap hidup ini sungguh akan berbeda. "Cacat" yang tidak kita sukai mungkin justru akan memampukan kita untuk membawa kemuliaan yang terbaik bagi sang Pencipta yang bijaksana dan penuh kasih. Dia tahu bagaimana kita dapat memberi yang terbaik bagi-Nya. Sebab setiap anak Allah memiliki tempat yang khusus dalam rencana-Nya.

Mari tetap bersyukur untuk setiap ‘ketidaksempurnaan” kita, karena rencana Allah tidak pernah salah. “Sebab engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib,” (Mazmur 139:13-14).

Sumber : Intisari/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami