Steven Spielberg, Sosok Dibalik Kesuksesan Berbagai Film Fenomenal
Sumber: Reuters

Profile / 16 June 2015

Kalangan Sendiri

Steven Spielberg, Sosok Dibalik Kesuksesan Berbagai Film Fenomenal

Theresia Karo Karo Official Writer
8629
Transformers, Men in Black, E.T, Jaws, Indiana Jones, dan film terbaru Jurrasic World, adalah sebagian dari beberapa film yang berhasil menduduki posisi box office dunia. Berkat ‘tangan dingin’ sutradara Steven Spielberg, film-film tadi menjadi karya fenomenal.

Tidak ada pecinta film yang tidak mengenal sosoknya. Namun siapa sangka masa kecilnya tidak begitu bahagia. Steven sering merasa tertekan akibat orang tua yang kerap bertengkar dan teman-teman yang sering menjahilinya.

Kembali lagi, minat Steven terhadap dunia perfilman muncul sejak dirinya berada di sekolah menengah pertama. Berbekal kamera milik ayahnya, dia kemudian mulai bereksperimen dengan film buatannya. Steve bahkan berhasil membujuk teman-temannya untuk menonton film indie-nya dengan tarif 25 sen per orang.

Salah satu tokoh penting dalam perfilman Hollywood ini pertama kali debut film komersial pada usia 17 tahun. Film dengan genre fiksi ilmiah ini berjudul ‘Fireflight’. Pada saat itu biaya produksi film berdurasi 140 menit ini mencapai US$ 500 yang dimodali oleh ayahnya. Keuntungan ‘Fireflight’ mencapai US$ 617, ini menjadi awal yang menjanjikan bagi seorang calon sutradara.

Meskipun begitu, pahitnya kekecewaan juga sempat dirasakan pria kelahiran Cincinnati, Ohio, 18 Desember 1946 ini. Steven
ditolak oleh sekolah film impiannya, University of Southern California, sebanyak tiga kali. Dikarenakan nilainya yang buruk semasa SMA. Meskipun begitu, kegagalan inilah yang mengantarnya menjadi seorang Steven Spielberg seperti sekarang.

Tidak habis akal, sutradara berimajinasi tinggi ini juga sempat menjalankan ide gilanya untuk belajar film. Berpakaian setelan jas rapi dan meminjam koper ayahnya, Steven menyelinap masuk ke kantor Universal Studios. Beberapa hari dirinya melakukan hal yang serupa, dan tidak ada yang curiga dengan aksinya itu.

Steven mengamati banyak hal di sana, sekaligus menambah pengetahuannya mengenai dunia perfilman. Aksi nekadnya juga tidak berhenti di situ, dia bahkan menjadikan sebuah ruangan yang tidak terpakai di kantor tersebut sebagai meja kerjanya. Sama seperti tadi, tidak ada yang curiga dengan aksinya ini.

Luar biasanya lagi, aksinya sebagai karyawan gadungan ini bertahan selama dua tahun, hingga akhirnya ketahuan oleh seorang eksekutif di Universal Studio. Kagum akan kegigihan Steven, akhirnya dia memberikan kesempatan untuk terlibat dalam satu proses produksi film dan tanpa dibayar. Kesempatan ini lantas digunakannya untuk mendalami minatnya.

Kesuksesannya yang dicapainya sekarang bukan didapat dengan mudah. Beberapa film arahannya juga ada yang mengalami kegagalan. Seperti film tentang The Beatles “I Wanna Hold Your Hand”, yang gagal karena popularitas band ini mulai redup. Selain itu, film dengan genre komedi “1941” juga gagal karena dirinya tidak terlalu menguasai ranah film komedi.
 
Sampai saat ini nama Steven Spielberg sudah tercantum di beberapa credit title film besar Hollywood sebagai
produser dan sutradara. Berbagai penghargaan juga berhasil diraihnya. Dengan ini, ia berhasil membuktikan bahwa selama dirinya berjuang untuk mengembangkan minatnya, maka penolakan dan kekecewaan bukan halangan yang mematikan semangatnya. Baginya, semua manusia bisa sukses. Karena kesempatan setiap manusia sama, yang membedakan hanya respon masing-masing.

(Photo: Reuters)

Sumber : Berbagai sumber by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami