Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Universitas Semyung di Korea Selatan menemukan adanya perbedaan pola mengunyah dan makan antara laki-laki dan perempuan. Hasil studi yang dipublikasikan di Journal of Physiology & Behavior tersebut menyatakan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki tingkat kecepatan mengunyah yang sangat berbeda. Hal itu pula yang menyebabkan tingkat obesitas pada kaum laki-laki.
Penelitian itu melibatkan sebanyak 48 responden mahasiswa, masing-masing terdiri dari 24 laki-laki dan perempuan. Untuk meneliti pola mengunyah kedua kelompok ini, peneliti memasangkan elektroda ke rahang para responden dan masing-masing diberi 152 gram nasi putih. Sementara itu, peneliti memantau ukuran gigitan, jumlah makanan yang tertelan (setiap menit) serta jumlah mengunyah.
Para peneliti menemukan, laki-laki jauh lebih cepat mengunyah dan mengigit makanan dalam ukuran yang lebih besar. Sementara perempuan mengunyah lebih lama sehingga membuat mereka kenyang lebih cepat.
Hal ini disinyalir oleh faktor anatomi pada bentuk rahang keduanya yang sangat berbeda. Ukuran rahang perempuan diketahui lebih kecil sehingga cenderung membutuhkan suapan dalam ukuran yang lebih kecil.
Hal lain yang juga mempengaruhi perbedaan itu adalah karakter masing-masing. Seorang profesor psikologi Lancaster University, Profesor Cary Cooper mengatakan, ada karakter yang biasa bergerak cepat, tidak sabar dan ambisius. Mereka cenderung makan dengan cepat. Sementara ada juga karakter yang umumnya lebih santai, sehingga pola makannya pun lebih lambat.
Sudah tahu alasan mengapa para kaum hawa selalu memilih porsi yang lebih kecil dan lebih lambat makan bukan? Meski pola makan banyak memang diketahui adalah bawaan alamiah dari laki-laki, namun tetap waspada dengan resiko obesitas ya kaum adam.
Sumber : Cnnindonesia.com/jawaban.com/ls