3 Masalah Yang Sering Terjadi di Kamar Tidur, Menurut Pakar Seks

Marriage / 4 November 2014

Kalangan Sendiri

3 Masalah Yang Sering Terjadi di Kamar Tidur, Menurut Pakar Seks

Puji Astuti Official Writer
5258

Jika Anda masalah di dalam kamar tidur berkaitan dengan kehidupan seks, jangan terlalu sedih, karena Anda tidak sendiri, banyak pasangan mengalami masalah yang serupa, kabar baiknya sebagian besar masalah itu bisa ditangani dengan mengunjui dokter dibidangnya atau dengan memperbaiki komunikasi dengan pasangan. Berikut ini adalah beberapa masalah yang umum dialami pasangan menurut para pakar seks :

1. Kesenjangan hasrat seksual

Menurut Peg Hurley Dawson, LMHC, CST ,  kesenjangan hasrat seksual adalah masalah umum yang dihadapi para kliennya. "Bagi klien perempuan, ada empat faktor utama yang mendasari masalah tersebut. Pertama karena mengalami masalah fisik seperti nyeri selama hubungan seksual. Kedua bisa jadi karena kelelahan yang kronis atau stres, biasanya berhubungan dengan anak-anak atau kondisi keuangan. Untuk kasus ini solusi tergantung kepada perubahan gaya hidup, tetapi mengajarkan kepada pasangan tersebut seni komunikasi yang baik akan membantu menyelesaikan dua masalah tersebut. Dua hal penyebab lainnya adalah sejarah kondisi psikologis dan hasrat seksual mereka - hasrat seksual bisa menjadi salah satu barometer kesehatan sebuah hubungan suami isteri."

2. Tidak ada waktu untuk seks

"'Tidak ada waktu untuk seks' adalah masalah yang paling umum yang saya dengar dalam praktek psikoterapi saya. Kami saling mengasihi, tetapi kami tidak punya waktu untuk keintiman dan seks dalam hidup kami yang sibuk. Tapi keluhan utama ini menyesatkan, karena seks bukanlah masalah waktu. Pasangan yang memiliki masalah ini biasanya menunjukkan gejala gangguan yang lebih kompleks baik emosional dan fisik secara seksual, seperti kurangnya keinginan, disfungsi ereksi, hubungan seksual yang menyakitkan, citra tubuh negatif, ejakulasi dini dan konflik interpersonal," demikian ungkap Cathy M.S., NCPsyA

"Saya menemukan bahwa banyak pasangan menutupi masalah hubungan dan seksual mereka. Mereka takut melakukan konfrontasi dan menghindari atau menyangkal bahwa kondisi ini ada dengan berulang kali mengatakan bahwa mereka terlalu sibuk untuk seks, daripada mengekspresikan dan mengeksplorasi kebutuhan hubungan intim mereka dan keinginan satu sama lain, " demikian tambah Cathy.

3. Berhubungan dengan kondisi kesehatan

Pengakuan mengejutkan diutarakan oleh Sharon L. Bober,PhD seperti ini, "Saya menangani individu dan pasangan yang berjuang dengan berbagai masalah seksual, terutama yang berkaitan dengan penyakit dan perawatan medis. Saya seringkali kaget menghadapi fakta bahwa penyakit atau perawatan kesehatan adalah jerami yang dapat mematahkan punggung unta (maksudnya adalah alasan yang lemah yang bisa memutuskan sebuah hubungan yang kuat -red). "

Menurut Sharon, kebanyakan pasiennya mengurangi kuantitas hubungan seksual mereka dan semakin hari semakin menurun, bahkan beralasan bahwa tidak berhubungan seks tidak apa-apa sementara menjalani pengobatan. Kebanyakan disebabkan oleh rendahnya hasrat seks. Hal ini menyebabkan rasa frustrasi bagi kedua orang pasangan itu, dan menurut Sharon, secara medis tidak ada "pil biru" untuk hasrat seksual.

Masalah rendahnya hasrat seksual berada pada persimpangan antara pikiran, tubuh dan hubungan dengan pasangan, dan hal ini tidak selalu mudah untuk didengar bagi kita yang hidup dalam budaya yang ingin memperbaiki segala sesuatu secara "instant". "Tetapi ada jalan keluar untuk masalah ini, saya menekankan bahwa proses itu adalah bagian dari solusi untuk masalah ini," demikian tegas Sharon.

Sumber : Huffingtonpost.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami