Hindari Gosip Dalam Rumah Tangga

Marriage / 27 September 2014

Kalangan Sendiri

Hindari Gosip Dalam Rumah Tangga

Lois Official Writer
4514
Apa matamu lihat,  8 jangan terburu-buru kaubuat perkara pengadilan. Karena pada akhirnya apa yang engkau dapat lakukan, kalau sesamamu telah mempermalukan engkau? (Amsal 25:8 TB)

Berapa sering kita sekalian mengadili dengan tergesa-gesa saat mata kita melihat sesuatu dan telinga kita mendengar sebuah berita yang kita belum tahu akan kebenarannya? Seringkali tanpa menimbang berat ringannya sebuah tindakan, banyak orang yang terburu-buru ingin berbagi cerita yang dikenal sebagai gosip saat mereka mendengar tanpa diolah terlebih dahulu akan kebenaran cerita tersebut dan ada hal-hal yang ditambahkan pada gosip agar si pendengar lebih tertarik untuk mendengarkan gosip tersebut. Tahukah Anda bahwa gosip dapat bersifat menghakimi, apakah Anda sadar bahwa gosip dapat menjatuhkan nama baik seseorang yang digosipkan. Bukankah hal ini berarti mengadili dan memvonis seseorang in absentia?

Pernah terjadi hanya karena mendengar sebuah berita angin dari tetangga yang memberitakan sang suami tercinta melakukan "love affair" dengan pembantu rumah tangga, sang isteri tanpa memeriksa kebenaran cerita tersebut segera memvonis suaminya sebagai pihak tersangka dan bersalah dengan tuduhan mencemari kekudusan pernikahan. Dengan tergesa-gesa sang isteri dalam kemarahannya yang tak terkendalikan mengambil tindakan pergi dengan peria yang sama sekali tidak dikenalnya. Pada akhirnya ia menyesal saat ia mengetahui bahwa cerita yang didengarnya tentang suaminya hanyalah sebuah isapan jempol belaka. Sang isteri hidup dalam penyesalan terus menerus mengetahui sang suami tercinta tidak memarahinya, apalagi menceraikannya. Sang suami mengambil keputusan untuk mengampuni tanpa syarat. Penulis membantu sang isteri untuk keluar dari penyesalan dengan menerima pengampunan tulus dari suaminya dan memberi kesempatan untuk mengampuni dirinya sendiri. Gosip sangat berbahaya!

Seringkali gosip juga terjadi dalam lingkungan keluarga itu sendiri dengan menggosipkan mertua, ipar-ipar atau mertua menggosipkan menantu atau besan sendiri dan para ipar maupun saudara sekandung juga sibuk menghabiskan waktu dalam gosip yang tidak berkesudahan. Lebih heran lagi kalau isteri atau suami yang lagi marah menggosipkan pasangan hidup mereka dengan orang tua masing-masing. Bukan hanya obat yang dapat menimbulkan efek samping, gosippun dapat menimbulkan efek samping. Apakah efek samping gosip? Efek samping yang dapat timbul adalah antipati ataupun pencemaran nama baik terhadap orang yang digosipkan, gosip dapat merusak persahabatan yang ada dan serta merta menimbulkan permusuhan, gosip juga dapat bersifat tuduhan atau fitnah yang dilontarkan terhadap orang yang digosipkan. 
Suami dan isteri mungkin sudah lupa akan gosip yang mereka secara aktif sampaikan tentang pasangan hidup mereka, namun cerita tersebut tidak berhenti saat mereka berhenti berbicara, gosip mempunyai tangan dan kaki yang segera berjalan kemana-mana. Antipatipun muncul terhadap orang yang digosipkan, bagaimanakah Anda ingin memperbaiki titel yang telah Anda berikan secara aktif pada pasangan hidup Anda atau siapapun yang Anda gosipkan. Gosip akan selalu bersifat kontra produktif sampai kapanpun juga. Gosip tidak akan berhenti sampai Anda yang secara aktif terlibat dalam menggosipkan orang lain mengambil tindakan untuk menghentikan gosip tersebut dengan jalan berhenti mengambil bagian sebagai tukang gosip.

Bagaimanakah caranya Anda dapat menghentikan gosip? Pertama-tama Anda harus sadar, jika ada orang yang tanpa merasa sungkan berani menggosipkan orang lain terhadap Anda, maka orang tersebutpun akan berani menggosipkan Anda kepada orang lain. Yang kedua, pada saat seseorang memulai membuka lembaran cerita gosip, orang tersebut biasanya akan bertanya, apakah Anda tahu bahwa kata orang si Anu...atau saya hanya ingin cerita pada Anda seorang diri saja dan tolong jangan diceritakan pada orang lain, dengar-dengarnya si Anu....dan kemudian ditambahkan  "ini bukan kata saya lho", saya hanya dengar, dan sebagainya! Pada saat itu Anda harus berani bertanya pada orang yang sedang ingin membacakan cerita gosipnya dengan pertanyaan sebagai berikut, apakah cerita yang Anda ingin sampaikan kepada saya akan berguna bagi saya ataupun bagi Anda? Jika tidak kenapa Anda memilih untuk menceritakannya pada saya? Dan apakah Anda dapat merubah keadaan terhadap cerita yang Anda saat ini ingin sampaikan pada saya? Jika Anda dapat merubahnya, sebaiknya Anda segera bertindak dan Anda tidak perlu membuang waktu menyampaikan cerita ini pada saya.

Penulis yakin, jika Anda berani mengambil posisi seperti ini, di lain waktu rasa hormat dan takut dalam arti segan terhadap wibawa Anda akan muncul dan Anda segera menjadi buah bibir orang dalam arti yang positif. Rumah tangga Anda akan diwarnai dengan sikap yang positif karena tidak ada seorangpun yang ingin menceritakan sebuah cerita isapan jempol yang kontra produktif. Anak-anak Andapun akan muncul dengan pribadi yang kuat dan positif dalam menghadapi hari esok mereka. Isteri Andapun akan disegani dimanapun ia berada, karena isteri Andapun berani tampil beda. Semoga bermanfaat dan boleh menjadi berkat. Tuhan memberkati.

Penulis
Rev.Dr. Harry Lee, MD.,PsyD
Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles - California
www.rccla.org
Sumber : rccla.org by lois ho/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami