Setelah ramai diisukan menjadi salah satu kandidat kuat yang bakal menduduki kabinet Jokowi-JK, terungkap bahwa Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan secara langsung enggan menduduki posisi tersebut karena alasan tertentu.
Diungkapkan oleh Risma, dirinya telah menyampaikan penolakan itu kepada Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Sekaligus menepis beragam isu yang mengaiktkan namanya sebagai kandidat menteri di kabinet Jokowi nanti.
“Saya sudah bertemu dengan Bu Mega, saya tidak mau jadi menteri, saya masih cinta Surabaya,” kata wali kota Surabaya ini, seperti dilansir Kompas.com, Senin (8/9).
Ia juga menegaskan ingin memenuhi kontrak kerja dengan warga Surabaya selama lima tahun. “Kontrakku dengan warga Surabaya lima tahun. Kemarin beberapa bulan enggak kerja. Masalahnya, aku sudah sumpah (jadi wali kota),” ujarnya sembari menceritakan rencananya untuk mengganti waktu delapan bulan yang sempat kosong di awal-awal menduduki posisi wali kota.
Sementara di lain sisi, Risma menuturkan rencana kepindahan dirinya dari Pegawai Negeri Sipil dari lingkungan Pemkot Surabaya ke dosen ITS (Institusi Teknologi Sepuluh Nopember). “Saya tetap pegawai negeri sipil. Tapi, pindah menjadi dosen,” pungkasnya.
Kendati telah ditawari sebagai satu kursi dalam kabinet baru nanti, namun Risma tetap teguh megang sumpah jabatan lima tahun yang harus dipenuhinya kepada warga Surabaya. Sikap ini patut diteladani, sebab dirinya membuktikan konsistensinya akan ucapan dibanding mengutamakan jabatan.
Baca Juga Artikel Lainnya:
HSDD Ancaman Kehidupan Seksual Wanita
Jero Wacik Tersangka, Jokowi Tentukan Masa Depan ESDM
Naskah Berusia 1500 Tahun Ungkap Sejarah Alkitab
Mewaspadai 4 Penyebab Anoreksia Seksual
Yuk, Terapkan Tips Sehat Konsumsi Mie Instan Ini!
Sumber : Tempo.co/Kompas.com/jawaban.com/ls